Pengaruh tekanan awal terhadap besaran

Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 51 Bentuk sel pada soot track menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan awal maka posisi daerah detonasinya atau jarak titik detonasi dengan busi akan semakin dekat sehingga impuls yang dihasilkan akan lebih tinggi.

4.2. Pengaruh tekanan awal terhadap besaran

dasar PDE. Dengan menggunakan data – data hasil eksperimen, diperoleh hasil sebagai berikut : a b c Gambar 9. Grafik besaran dasar PDE . Hubungan impuls dengan kecepatan rata – rata pembakaran gas atau gas buang merupakan hubungan liner karena semakin banyak impuls yang terjadi maka semakin cepat kecepatan pembakaran gas, hal ini disebabkan impuls merupakan fungsi dari tekanan detonasi sehingga dengan semakin banyak tekanan detonasi yang terjadi maka semakin cepat gas sisa pembakaran terdorong keluar pipa detonasi dari PDE, hal ini seperti digambarkan dalam gambar 9a, dimana u x = 3158,56 ms dengan besar impuls spesifik, I sp = 321,973 detik dan kecepatan aliran terendah, u x = 579,71 ms dan impuls spesifik I sp = 59,094 detik. Gambar 9b menunjukkan tekanan awal gas sebelum disulut dengan api dari busi adalah salah satu varibel yang berhubungan dengan proses pembakaran dimana, semakin tinggi tekanan awal maka kerapatan campuran bahan bakar akan semakin tinggi sehingga saat disulut dengan percikan api dari busi maka akan terbakar dengan mudah sampai pada tahap terbakar sendirinya autoignition, peritiwa ini terjadi karena pada bagian produk terjadi kenaikan tekanan dan temperatur sehingga gas pada bagian reaktan akan terkompres sampai kerapatannya meningakat dan mencukupi untuk terjadinya pembakaran stabil dimana peningkatan tekanan dan temperatur akan diikuti oleh peningkatan kecepatan pembakaran. Kenaikkan gaya dorong dipengaruhi juga oleh impuls spesifik berdasar laju aliran bahan bakar gambar 9c, menggambarkan hubungan impuls spesifik dengan gaya dorong dimana semakin besar impuls spesifik akan diikuti dengan kenaikan gaya dorong, kemungkinan kegagalan yang bisa terjadi dari kenaikan impuls spesifik ini yaitu, terjadinya tekanan detonasi yang menyebabkan berkurangnya pasokan bahan bakar keruang bakar untuk siklus Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 52 berikutmya, sehingga pada kondisi tekanan masuk bahan bakar yang sama akan terjadi perubahan gaya dorong, perubahan ini disebabkan oleh selisih tekanan bahan bakar yang masuk keruang bakar dimana; pada siklus awal cukup besar sedangkan pada siklus berikutnya selisih tekanan bahan bakar dengan ruang bakar lebih kecil sehingga untuk waktu dan tekanan injeksi bahan bakar yang sama akan terjadi pengurangan kapasitas bahan bakar yang masuk keruang bakar dan menyebabkan terjadinya penurunan gaya dorong atau bahkan mesinnya tidak bisa hidup untuk siklus berikutnya, disamping itu penggunaan tekanan berbeda antara oksigen dan hidrogen pada sisi masuk bahan bakar akan mempengaruhi kapasitas bahan bakar yang masuk ke ruang bakar dan akibatnya kondisi stoikiometri tidak dapat tercapai dan pembakaran tidak lengkap. Dalam kasus ini impuls tertinggi mencapai I sp = 321,974 s, gaya dorong, F = 31963,265 N, dan kecepatan pembakaran, u x = 3158,56 ms.

5. KESIMPULAN.