Bahan dan Metode Bidang Fisika dan Pend. Fisika

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 271 Gambar 1. Konfigurasi Schlumberger Telford, 1990 dari persamaan 1 apabila diturunkan maka diperoleh tahanan jenis semu untuk konfigurasi Schlumberger sbb: 2 1 1 1 1 Dimana: r 1 = jarak dari titik P 1 ke sumber arus positif L - l r 2 = jarak dari titik P 1 ke sumber arus negative L + l r 3 = jarak dari titik P 2 ke sumber arus positif L + l r 4 = jarak dari titik P 2 ke sumber arus negatif L - l Hal ini menghasilkan faktor geometri K dan tahanan jenis semu untuk elektroda Schlumberger adalah Telford, 1990: = , ………………………….2 dengan K s = Umumnya metode Sclumberger ini dilakukan dengan jarak elektroda arus C 1 C 2 dibuat 10 kali atau lebih jarak elektroda potensial P 1 P 2 .Setiap konfigurasi mempunyai penetrasi kedalaman yang tidak sama, sehingga dalam pengukuran penetrasi kedalaman merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan konfigurasi elektroda, faktor lain adalah jenis struktur, sensitivitas alat, tingkat nois yang ada.

2. Bahan dan Metode

Untuk mendapatkan profil penyebaran nikel laterit secara vertical di Daerah penelitian , dilakukan pengukuran menggunakan metode geolistrik sounding, panjang bentangan adalah disesuaikan dengan kedalaman target. Adapaun teknis pengukuran yang dilakukan seperti pada Gambar 1 dan prosedur pengambilan data mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: - Survey pendahuluan, dimaksudkan untuk melihat daerah survey sebagai bahan masukan menentukan titik-titik pengamatan dan arah bentangan. Pertimbangan yang dipakai adalah kondisi geologi, kondisi medan dan kenampakan lainnya. - Pengambilan data dilakukan setelah titik-titik amat ditentukan - Pengecekan data di lapangan. Dimaksudkan untuk mengetahui sesegera mungkin bila ada kesalahan dalam pengambilan data. Data dicek antara lain bisa dengan langsung diplotkan pada kertas bilog atau nilai hasil pengukuran pada table. - Kegiatan pengukuran tahanan jenis di Daerah Entrop, Kota Jayapura dilakukan sebanyak dua lintasan. Daerah penelitian memiliki topografi yang relatif tidak rata. Pengukuran lapangan dilakukan dengan mengukur beda potensial yang ditimbulkan pada setiap konfigurasi AB dan MN tertentu sesuai dengan besarnya arus yang diinjeksikan. . Tahanan jenis yang terukur di lapangan merupakan tahanan jenis semu yang bergantung pada tahanan jenis elemen penyusun batuan dan factor geometri. Pelaksanaan pengukuran tahanan jenis menggunakan peralatan geolistrik dengan alat utama Noniura NRD 328 HF, dan beberapa alat penunjang yang digunakan adalah: - Accu, sebagai sumber arus listrik yang dihubungkan ke alat Noniura NRD 328 HF. - Elektroda terbuat dari tembaga, merupakan komponen yang Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922 272 menghubungkan antara alat dengan permukaan tanah, terdiri atas dua elektroda arus dan dua elektroda potensial. - Kabel penghubung antara alat dengan elektroda - Global Positioning System GPS alat yang digunakan untuk menentukan posisi setiap titik ukur. - Palu dan meteran untuk proses pemindahan elektroda. - Tabel harga tahanan jenis semu, HT, GPS, Payung. Dalam metode geolistrik tahanan jenis pengolahan data bertujuan untuk memperoleh banyaknya lapisan, harga tahanan jenis, serta ketebalan masing-masing lapisan. Dalam penelitian ini pengolahan data yang digunakan adalah IPI2win kriteria cocok yang diberikan software ini adalah tingkat perbedaan antara data lapangan dengan respon model masukan atau RMS Error. Hasil pengolahan datadiperoleh informasi tentang jumlah perlapisan, harga tahanan jenis dan ketebalan tiap lapisan.Dari harga tahanan jenis dan ketebalan selanjutnya dirifer pada hasil yang pernah dilakukan atau dicocokkan dengan harga tahanan jenis batuan untuk selanjutnya diintepretasi untuk mendapatkan profil penyebaran nikel laterit Daerah Entrop, Kota Jayapura.Hasil intepretasi terhadap titik amat kemudian dibuat profil yang menggambarkan penyebaran nikel laterit secara vertical.

3. Hasil dan Diskusi