37
mengenai prestasi belajarnya disekolah, anak suka membentuk kelompok sebaya atau geng.
Berdasarkan karakteristik perkembangan kognitif siswa SD yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan Quantum
Teaching cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran. Karena unsur yang ada dalam pendekatan Quantum teaching sesuai dengan
karakteristik siswa.
B. Penelitian yang relevan
Hasil penelitian Noviana Sari dalam skripsinya yang berjudul Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model
Pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas V SD Negeri 3 Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung 2012 menunjukkan bahwa
penerapan Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata hasil belajar yang
dicapai pada siklus I sebesar 74,02, kemudian pada siklus II 88,47 terjadi peningkatan sebesar 14,45.
Hasil penelitian Heni Rahmawati dalam skripsi berjudul Optimalisasi Penerapan Pendekatan Quantum Learning sebagai Upaya Peningkatan
Hasil Belajar IPA Siswa kelas V SD Negeri Gesing 2011 menunjukkan bahwa penerapan Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan oleh rata rata prosentase
38
pada siklus I 85,71, kemudian pada siklus II 100 terjadi peningkatan sebesar 14,29.
C. Kerangka Berfikir
Pada pengamatan awal dan wawancara dengan beberapa murid yang dilakukan peneliti, diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPS di kelas IV
SD Negeri Sinduadi 1, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman masih menggunakan metode mengajar konvensional dan kaku, sehingga
kreativitas siswa tidak tumbuh dan pembelajaran yang berlangsung menjadi monoton dan membosankan karena didominasi oleh guru. Siswa tidak
menyukai cara mengajar guru. Siswa kurang termotivasi untuk mengutarakan ide, pendapat, serta gagasannya, sehingga ketika guru
bertanya siswa hanya terdiam. Motivasi siswa dalam belajar IPS menjadi berkurang dan hasil belajar IPS sangat rendah. Oleh karena itu, diperlukan
solusi dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model
pembelajaran Quantum
teaching merupakan
model pembelajaran yang bertujuan untuk membuat suasana kelas menjadi lebih
menyenangkan. Terkait belum berhasilnya pembelajaran IPS di SD Negeri Sinduadi 1, peneliti berupaya untuk menerapkan model pembelajaran
Quantum Teaching sebagai salah satu pembelajaran bermakna yang bermuara pada siswa yang lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
dan berpusat pada siswa.
39
Quantum Teaching disajikan dalam kerangka rancangan yang dikenal dengan Akronim TANDUR. Kerangka rancangan ini terdiri atas unsur-
unsur yang membentuk basis struktural keseluruhan yang melandasi Quantum Teaching. TANDUR berasal dari kata T = Tumbuhkan, A =
Alami, N = Namai, D = Demonstrasikan, U = Ulangi, dan R = Rayakan. Dengan Quantum Teaching pembelajaran didesain menjadi lebih
menyenangkan dengan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan tidak membosankan yaitu dengan penataan ruangan, memberikan iringan musik,
penggunaan variasai mengajar yang berbeda-beda. Dalam kegiatan belajar guru harus memupuk semangat siswa, memberikan penghargaan kepada
siswa yang berhasil dan memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa yang belum berhasil. Setiap siswa dibiasakan untuk membaca dan mencatat
materi yang telah dipelajari. Karena dengan mencatat dapat meningkatkan daya ingat siswa.
Jika strategi dalam Quantum teaching ini dapat berjalan dengan baik maka terjadi suatu keajaiban. Yaitu rasa saling memiliki, yang kemudian
akan meningkatkan rasa memiliki dan penghargaan kelas menjadi komunitas belajar, tempat yang dituju para siswa dengan senang hati, bukan
karena keterpaksaan. Dengan model Quantum Teaching siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan, sehingga hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat digambarkan sebagai berikut :
40
Gambar 1. Segitiga Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan