90
KKM. Hasil dirasa sudah cukup baik karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai.
4. Peningkatan Hasil Belajar IPS siswa kelas IV A menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching.
Tingkat kemampuan belajar IPS siswa dalam penelitian ini dilihat dari keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal tes IPS yang diadakan
pada setiap akhir siklus. Terdapat 30 butir soal yang harus dikerjakan siswa, baik siklus I maupun siklus II. Soal tes ini disusun berdasarkan
materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan dianalisa bersama dengan guru kelas bapak Dwi Purnama. Peningkatan hasil
belajar IPS kelas IV menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I
Berdasarkan hasil tes pada siklus I, hasil belajar siswa meningkat jika dibandingkan dengan hasil tes pada pratindakan.
Peningkatan hasil belajar IPS ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai KKM sebesar 32,15 9 Siswa. Peningkatan ini diperoleh dari
persentase pencapaian KKM pada pra tindakan sebesar 46,42 13 siswa menjadi 78,57 22 siswa pada siklus I. Selain dilihat dari
hasil tes, juga dapat dilihat dari hasil pengamatan peneliti terhadap guru secara keseluruhan dalam menerapkan model Quantum
Teaching siklus I, berikut uriannya
91
Tabel 4. Hasil observasi pengamatan guru Siklus I No. Skor Maksimal
Pertemuan Hasil penilaian
Presentase 1
24 I
15 62,50
2 24
II 19
79,16 Tabel diatas merupakan hasil observasi pengamatan terhadaap guru.
Item dalam lembar observasi ini berjumlah 24 dengan skor masing- masing 1 untuk “ya” dan 0 untuk “tidak”. Setelah diperoleh jumlah
skor dari masing-masing item kemudian peneliti menghitung jumlah persentase perolehannya
Dari tabel diatas dapat diketahui jika guru belum sepenuhnya melaksanakan aspek yang sesuai dengan kerangka pembelajaran
Quantum Teaching yaitu TANDUR. Pada pertemuan pertama guru melaksanakan 62,50 dari keseluruhan dan pada pertemuan kedua
sebesar 79,16 dari keseluruhan. Dari seluruh item yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah memberikan pengalaman
terhadap siswa tentang apa yang sedang dipelajari, memberikan contoh baru, membantu siswa memberikan identitas, memberikan
jembatan keledai untuk membantu siswa, penggunaan konsep yang mudah dipahami siswa, dan menumbuhkan keaktifan siswa.
Selain hasil observasi pengamatan guru, juga terdapat lembar observasi pengamatan siswa terhadap pembelajaran. Dari hasil
observasi pengamatan siswa pada siklus I dapat disimpulkan sebagai berikut
Tabel 5. Hasil observasi pengamatan siswa siklus I No. Skor Maksimal
Pertemuan Hasil penilaian
Presentase
92
1 24
I 16
66,67 2
24 II
19 79,16
Tabel diatas merupakan hasil penilaian dari lembar pengamatan terhadap siswa. Item dalam lembar observasi ini berjumlah 24
dengan skor masing- masing 1 untuk “ya” dan 0 untuk “tidak”.
Setelah diperoleh jumlah skor dari masing-masing item kemudian peneliti menghitung jumlah persentase perolehannya. Dari
keseluruhan item yang mendapatkan respon kurang baik adalah siswa turut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa
bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siswa dapat merespon pertanyaan dari guru, siswa mampu mengungkapkan gagasan yang
dimilikinya, siswa mampu menyebutkan nama suatu hal yang baru diketahui, dan dapat menemukan konsep baru dalam kegiatan
pembelajaran. Dari beberapa hasil pengamatan diatas, merupakan kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I dan akan dijadikan
bahan kajian untuk refleksi dan perbaikan pada siklus II.
93
b. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II