53
3. Deskripsi Desa Palihan dan Desa Glagah sebagai Lokasi
Penelitian
Sesuai dengan Ijin Penetapan Lokasi IPL 3 Maret 2015 mengenai penetapan lokasi pembangunan bandara, yang dikeluarkan
oleh Gubernur DIY, menetapkan bahwa pembangunan bandara baru di DIY dipilihnya wilayah Kulon Progo tepatnya di Kecamatan
Temon. Dari beberapa desa di Kecamatan Temon berdasarkan
tabel 1., hal 50 yang mana mempunyai lima belas desa, ada 5 desa yang terdampak dari Pembangunan Bandara Internasional di Kulon
Progo yang meliputi; Desa Jangkaran, Sindutan, Palihan, Glagah, dan Kebonrejo.
Adapun yang menjadi fokus tempat penelitian oleh peneliti di sini adalah Desa Palihan dan Glagah. Dengan alasan dua desa ini
yang merupakan wilayahnya paling luas terdampak pembangunan bandara, dan mengalami gejolak paling tinggi di
dalam masyarakatnya.
54
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT., Angkasa Pura I, luas lahan atau tanah yang terkena dampak pembangunan bandara
ataupun yang dibutuhkan oleh PT., Angkasa Pura I sebagai berikut:
Tabel 2., Lima Desa Terdampak Pembangunan Baru di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo
No Desa
Luas Lahan m
2
1 Palihan
1.891.577 2
Sindutan 551.219
3 Jangkaran
453.993 4
Kebonrejo 323.705
5 Glagah
2.836.389 Sumber;PT., Angkasa Pura I 15 April 2015.
Secara administrasi antara Desa Glagah dan Palihan letak keduanya bersebelahan, sehingga dalam proyeksi IPL pembangunan
bandara kedua desa tersebut merupakan wilayah yang terkena dampak paling luas dibandingkan dengan Desa Sindutan, Jangkaran, dan
Kebonrejo. Jika dilihat di peta IPL ijin penetapan lokasi deskripsi
mengenai letak pembangunan bandara di Kecamatan Temon sebagai berikut:
a Desa Glagah berada di sebelah barat Desa Palihan. b Di sebelah utara Desa Glagah adalah Desa Kebonrejo.
c Sebelah barat Desa Palihan adalah Desa Sindutan dan Jangkaran.
Dalam pembangunan bandara ini lahan yang digunakan sebagian besar adalah lahan pertanian yang meliputi tanah PAG
55
Pakualaman Ground yang statusnya sebagai hak pakai atau hak guna, dan lahan milik warga hak milik statusnya bersertifikat, dan
beberapa lahan yang statusnya masih bersertifikat letter C. Dari lima desa yang terdampak, masyarakatnya sebagian
besar mereka adalah sebagai petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian. Tanahnya yang subur dan perairanya yang
mencukupi membuat tanahnya produktif, dari mulai bisa ditanami palawija dan buah-buahan. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan
tempat penelitianya yaitu Desa Palihan dan Glagah. Deskripsi desa yang terdampak Desa Palihan dan Glagah sebagai berikut:
a. Profil Desa Palihan
Desa Palihan memiliki luas wilayah 354.7070 m
2
, dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 ini tercatat 3.049 jiwa. Adapun
luas lahan yang akan dialihfungsikan menjadi bandara baru yaitu seluas 1.891.577 m
2
. Batas wilayah Desa Palihan yaitu; sebelah utara Desa Karangwuluh atau Janten, sebelah selatan Samudra
Hindia, dan sebelah timur Desa Glagah.
56
Desa Palihan terdiri dari 9 pedukuhan, dengan jumlah jiwa sebagai berikut:
Tabel 3., Jumlah Penduduk Desa Palihan Tahun 2016
Pedukuhan KK
Jiwa L
P Jumlah
L P
Jumlah Palihan I
111 24
135 233
238 471
Palihan II 105
34 139
190 245
435 Selong
90 20
110 187
202 389
Kragon I 51
7 58
107 106
213 Kragon II
99 14
113 197
186 383
Munggangan 43
11 54
102 81
183 Ngringgit
71 18
89 168
167 335
Tanggalan 73
18 91
149 161
310 Mlangsen
86 24
109 168
161 161
Jumlah 728
170 898
1501 1547
3048 Sumber data: Desa Palihan 2016
Dari 9 pedukuhan yang ada di Desa Palihan ada masyarakat yang tidak terdampak secara langsung, adapun dukuh tidak terkena
dampak pembangunan bandara seperti Dukuh Mlangsen, Palihan I, dan Palihan II. Sementara dukuh yang terdampak langsung dari
pembangunan bandara yaitu Dukuh Ngringgit 73 KK, Munggangan 44 KK, Kragon I 17 KK, Kragon II 72 KK,
Tanggalan 39, dan Selong 3 KK, jadi jumlah keseluruhan warga yang terdampak di Desa Palihan ada sekitar 248 KK kepala
keluarga.
57
Kondisi sosial dan budaya berupa sarana dan prasarana masyarakat desa Palihan secara umum meliputi:
a Pendidikan Pendidikan di desa Palihan meliputi tingkat taman kanak-
kanak atau taman bermain, dan Sekolah Dasar. Setidaknya ada 2 taman
kanak-kanak, dan
2 Sekolah Dasar
di desa Palihan.Sementara itu apabila ingin melanjutkan ke jenjang
lebih tinggi lagi, mereka perlu ke wilayah kota wates dan sekitarnya maupun ke luar kota.
Untuk remaja-remaja dan orang tua di desa Palihan sekarang ini sudah mulai sadar akan pentingnya sebuah
pendidikan bagi putra-putrinya, hal itu ditunjukan peningkatan setiap tahun yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
b Kesehatan Pelayanan kesehatan masyarakat desa Palihan terdekat
adalah ke Poliklinik, Pos Yandu, dan Puskesmas yang berada di sekitar desa. Dengan sarana dan prasarana yang terbatas apabila
ada yang sakit kronis maka akan berobat ke rumah sakit yang lebih memadai untuk sarana dan prasarananya.
c Kesenian Bentuk kesenian yang ada di Desa Palihan yaitu ada
Ketoprak atau Wayang Orang, Qosidah atau Sholawatan, Tari Gambyong, dan tembang Macopat.
58
d Keagamaan Mayoritas masyarakat beragama Islam, namun
juga beberapa ada yang beragama Kristen. Di Desa Palihan terdapat
8 tempat ibadah; masjid berjumlah 3, mushola ada 3, dan gereja kristen ada 2. Dalam kehidupan beragama masyarakat setempat
cukup harmonis dan menjunjung tinggi sikap toleransi. Hal itu ditunjukan dari jarak antara masjid dan gereja yang jaraknya
tidak terlalu jauh, adapun sikap warga baik yang muslim atau non muslim ketika ada hajatan atau undangan keagamaan
mereka datang ke acara tersebut. Akan tetapi setelah munculnya isu pembangunan bandara di Kulon Progo yang mana tokoh dari
salah satu agama tersebut sikapnya pro bandara, hubungan sosialnya di antara masyarakat menjadi kurang harmonis.
e Mata Pencaharian Sebagian besar masyarakat Desa Palihan berprofesi sebagai
petani, baik petani penggarap maupun buruh petani. Sebagian ada yang bertenak, perikanan, industri kecil atau kerajinan, dan
sektor jasa atau perdagangan.
59
Berdasarkan data desa tahun 2006 rincian struktur mata pencaharian penduduk sebagai berikut:
Tabel 4., Profesi Masyarakat Desa Palihan Tahun 2006
Sektor Mata Pencaharian Profesi Jumlah
1. Petani 2. Buruh Tani
3. Nelayan 4. TNIPOLRI
5. Pegawai Negeri Sipil 6. Pensiunan
7. Wiraswasta 8. Swasta
1179 170
- 4
34 30
70 277
Jumlah 1764
Sumber data; Desa Palihan 2006 Berdasarkan data dari pemerintah Desa Palihan, jumlah KK
yang terdampak pembangunan baru ada 248 KK. Dengan rincian jumlah KK yang terdampak bandara dari masing-masing
pedukuhan adalah; Dukuh Ngringgit 73 KK, Munggangan 44 KK, Kragon I 17 KK, Kragon II 72 KK, Tanggalan 39,
dan Selong 3 KK. Yang sebagaian besar mereka adalah berprofesi atau pekerjaanya sebagai petani.
b. Desa Glagah
Desa Glagah merupakan desa yang langsung bersebelahan dengan Desa Palihan. Seperti halnya Desa Palihan, desa ini juga
terdampak langsung dari Pembangunan Bandara Internasional di Kulon Progo. Adapun luas wilayah Desa Glagah adalah 603.94
60
hektar, sementara luas wilayah yang terdampak seluas 2.836.389 m
2
. Dengan jumlah 9 pedukuhan dan jumlah jiwa sebagai berikut:
Tabel 5., Jumlah Penduduk Desa Glagah Tahun 2013
Pedukuhan KK
Jiwa L
P Jumlah
L P
Jumlah Kepek
- -
- 110
105 215
Bapangan -
- -
93 101
194 Sidorejo
- -
- 124
124 248
Kretek -
- -
120 155
275 Macanan
- -
- 215
205 420
Bepekan -
- -
167 177
144 Logede
- -
- 110
107 217
Sangkretan -
- -
140 157
297 Glagah
- -
- 285
249 534
Jumlah -
- -
1364 1380
2744 Sumber data; Desa Glagah 2013
Dari sembilan pedukuhan yang ada di Desa Glagah, berdasarkan data yang diperoleh dari balai Desa Glagah ada dua
pedukuhan yang memang benar-benar habis direlokasi untuk pembangunan bandara. Adapun dua pedukuhan tersebut yaitu Dukuh
Kepek dengan jumlah 75 KK, dan Dukuh Bapangan berjumlah 57 KK. Masyarakat di kedua dukuh ini harus merelakan lahan PAG yang
selama ini digarap oleh mereka, dan lahan mereka sendiri yang meliputi lahan tegalan, serta lahan pekarangan, yang nantinya akan
direlokasi untuk pembangunan bandara. Selain dari dua pedukuhan yang ada di atas, ada Dukuh
Sidorejo yang juga sebagian masyarakatnya kehilangan rumah, lahan pertanian, lahan tegalan, dan pekarangan sejumlah 31 KK. Sementara
itu untuk pedukuhan yang lain seperti Dukuh Glagah, Sangkretan,
61
Logede, Bebekan, Macanan, dan Kretek tidak terdampak secara keseluruhan atau masyarakatnya tidak kehilangan seluruhnya. Di Desa
Glagah total warga yang terdampak secara langsung rumah, lahan pertanian, tegalan, pekarangan, dan PAG yang digarap mereka selama
ini berjumlah 163 KK. Kondisi sosial dan budaya berupa sarana dan prasarana
masyarakat Desa Glagah berdasarkan data desa tahun 2013 secara umum meliputi:
a Pendidikan
Desa Glagah memiliki beberapa Sekolah Dasar, setidaknya ada 3 sekolahan yaitu; SD I Glagah, SD II Glagah, dan SD III
Glagah. Selain itu ada pendidikan untuk anak-anak usia dini PAUD ada dua yaitu; pertama adalah yang dikelola oleh PKK
desa dengan jumlah 24 anak, dan berikutnya adalah PAUD yang dikelola oleh perseorangan dengan jumlah 20 anak.
Berkaitan dengan SDM kurang lebih 60 penduduk Desa Glagah berpendidikan SLTP, yang merupakan usia produktif dan
sudah bekerja sebagai petani maupun buruh tani. Sementara sisanya adalah usianya non produktif.
b Kesehatan
Terdapat beberapa
tempat untuk
berobat apabila
masyarakat Desa Glagah ada yang sakit, di antaranya yaitu Puskesmas Pembantu 1 unit, Pos Yandu dengan jumlah kader
62
kesehatan sebanyak 45 kader. Sementara itu untuk warga yang mendapat Jamkesmas, Jamkesos, dan Jamkesda ada 230 KK.
c Kesenian
Tidak jauh berbeda dengan Desa Palihan, pada masyarakat Desa Glagah juga memiliki jenis kesenian yang hampir sama.
Kesenian yang ada di Desa Glagah yaitu ada ketoprak atau wayang orang, qosidah atau sholawatan, tari gambyong, dan
tembang macopat. d
Keagamaan Masyarakat Desa Glagah mayoritas beragama Islam,
namun ada juga beberapa yang tidak beragama Islam. Kehidupan dalam beragama seperti halnya Desa Palihan yang secara
langsung berdekatan tidak jauh berbeda. Mereka menjunjung tinggi sikap toleransi sehingga terjalinya harmonisasi di antara
mereka. Adapun tempat peribadatanya yaitu: ada 3 masjid, 10 buah mushola, dan 1 buah gereja jawa.
e Mata Pencaharian
Tidak jauh berbeda untuk mata pencaharian masyarakat Desa Palihan, mayoritas mereka menggantungkan hidupnya pada
sektor pertanian.
63
Mata pencaharian masyarakat Desa Glagah seperti yang bisa kita lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 6., Profesi Masyarakat Desa Glagah
Sektor Mata Pencaharian Profesi Jumlah
1. Petani 2. Buruh Tani
3. Nelayan 4. ABRIPOLRI
5. Pegawai Negeri Sipil 6. Pensiunan
7. Wiraswasta 8. Swasta
1080 50
34 52
160 86
140 130
Jumlah 1732
Seumber Desa Glagah 2013
4. Wahana Tri Tunggal WTT