Peluang Munculnya Konflik antara Masyarakat Pro Bandara Dengan Pemerintah

108 menaruh sikap kurang percaya pada pemerintah selaku pemangku kebijakan.

5. Peluang Munculnya Konflik antara Masyarakat Pro Bandara Dengan Pemerintah

Tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat yang tadinya pro bandara kemudian berubah menjadi menolak pembangunan bandara ini. Karena hal itu belum ada kepastian baik dari pemerintah maupun dari pihak pemrakarsa berkaitan dengan ganti rugi dan juga mengenai relokasi bagi masyarakat yang terdampak. Sementara itu dari pihak yang Pro setelah dimintai konfirmasi juga mengatakan bahwa untuk masalah ganti ruginya belum ditentukan seberapa besar nilainya. Di lain waktu pada tanggal 23 Februari 2016 dari pihak yang pro bandara, mengadakan aksi demonstrasi dengan mendatangi dan sampai menginap di Kantor Pemerintahan Daerah Kulon Progo, yang dilakukan oleh sejumlah warga pro bandara yang terdiri dari lima desa terdampak. Mereka meminta kejelasan mengenai ganti rugi dan menuntut pemerintah untuk adanya relokasi gratis. Dari masyarakat yang pro bandara setidaknya ada tiga permintaan yang diajukan yaitu; 1. mengenai masalah ketenagakerjaan atau lapangan pekerjaan bagi masyarakat terdampak; 2. Kompensasi atau ganti rugi PAG bagi mereka yang sudah mengelolanya selama ini; 3. Dan relokasi Gratis. “Wah kalau itu ganti rugi saya belum tahu mas, nanti kan ada tim apreasel yang menentukan besaran 109 nilainya. Itu setelah tahap perbaikan pengukuran telah dilakukan, setelah itu nanti tim penilai tanah melakukan penilaian harga tanah. Tapi untuk jadwalnya sendiri belum tahu, apakah bulan April atau Mei besok”ungkap pak Bandoko 39 23022016. Hasil wanwancara yang sama juga diungkapakan oleh pak Nanang 30 dari warga yang pro bandara mengungkapkan bahwa masalah ganti rugi belum ada kejelasan. “Kejelasan untuk masyarakat belum ada sama sekali mas, makanya kan masyarakat sekarang ini sudah mulai ragu. Masyarakat yang kemarin pro saja sekarang sudah mulai ragu”23022016. Peluang munculnya konflik baru bisa saja terjadi, karena apabila permintaan dari masyarakat yang pro bandara tidak terpenuhi atau ganti ruginya tidak sesuai, maka tidak menutup peluang untuk sikap para warga yang tadinya mendukung bandarasikapnya berubah menjadi penolak pembangunan bandara. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian tersendiri dari pemerintah dan pihak yang bersangkutan dalam pembangunan bandara baru di Kulon Progo.

6. Dampak Konflik dalam Pembangunan Bandara