Deskripsi Kecamatan Temon GAMBARAN UMUM LOKASI 1.

49 Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo ditunjukan dengan warna merah, seperti yang terlihat pada gambar 1.1.

2. Deskripsi Kecamatan Temon

Kecamatan Temon merupakan 1 dari 12 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo DIY, yaitu Kecamatan Galur, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Pengasih, Samigaluh, Sentolo, Temon, dan Wates. Berikut ini adalah peta Kecamatan Temon: Gambar 1.4 Peta Kecamatan Temon sumber:Kecamatan Temon 50 Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 luas wilayah Kecamatan Temon adalah 3.629,890 hektar, dengan 15 desa yang meliputi: Tabel 1. Desa-desa yang berada di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 Desa Luas Desa Prosentase Luas Desa Terhadap Kecamatan 1 2 3 1. Jangkaran 2. Sindutan 3. Palihan 4. Glagah 5. Kalidengen 6. Plumbon 7. Kedundang 8. Demen 9. Kulur 10. Kaligintung 11. Temon Wetan 12. Temon Kulon 13. Kebon Rejo 14. Janten 15. Karang Wuluh 365,64 297,80 358,71 603,94 150,75 303,68 139,02 97,54 279,75 218,66 222,69 155,71 172,45 133,11 129,64 10,08 8,21 9,88 16,64 4,15 8,37 3,83 2,69 7,71 6,03 6,14 4,29 4,75 3,67 3,57 JumlahTotal 3.629,09 100,00 Sumber Data : BPS Kabupaten Kulon Progo Kecamatan Temon Dalam Angka 2010. Dari penjelasan sebelumnya mengenai gambaran umum geografis Kabupaten Kulon Progo, Kecamatan Temon berada di bagian sebelah selatan, yanag mana merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai dengan 100 meter di atas permukaan laut. 51 Kecamatan Temon memiliki tanah yang subur dibandingkan beberapa kecamatan yang ada di Kulon Progo, tidak heran apabila masyarakatnya kebanyakan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Adapun lahan pertanianya terdiri atas lahan basah dan lahan kering. Lahan basah difungsikan sebagai lahan pertanian dengan komoditas berupa padi, dan perikanan, sedangkan lahan kering difungsikan sebagai penghasil komoditas berupa sayuran, palawija, dan buah-buahan. Adapun kalau dilihat dari peta Kecamatan Temon, lokasi yang menjadi tempat pembangunan bandara adalah sebagai berikut: Gambar 1.5 Luasan lahan yang dijadikan bandara di 5 desa terdampak PT. Angkasa Pura I 2015. 1 2 3 4 5 6 52 Dari gambar di atas maka bisa kita lihat lokasi atau pemetaan lahan yang dijadikan lokasi bandara adalah sebagai berikut: a. Gambar lokasi yang ditunjukan no 1 merupakan lahan PAG. b. Gambar lokasi yang ditunjukan no 2 adalah Desa Jangkaran 453.993 m 2 . c. Gambar lokasi yang ditunjukan no 3 adalah Desa Sindutan 551.219 m 2 . d. Gambar lokasi yang ditunjukan no 4 adalah Desa Palihan 1.891.577 m 2 . e. Gambar lokasi yang ditunjukan oleh no 5 adalah Desa Glagah 2.836.389 m 2 . f. Gambar lokasi yang ditunjukan oleh no 6 adalah Desa Kebonrejo 323.705 m 2 . Keterangan: garis biru = batas desa terdampak. garis putus-putus merah = batasluasan lahan PAG. Luas lahan masing-masing desa yang terdampak di atas merupakan luas lahan PAG dan lahan milik masyarakat terdampak bandara proyeksi PT. Angkasa Pura I 2015. Dalam proyeksi peta tersebut ada 5 desa terdampak langsung yaitu Desa Jangkaran, Sindutan, Palihan, Kebonrejo, dan Desa Glagah. Dari 5 desa tersebut ada dua desa yang terkena dampak paling luas yaitu Desa Palihan dan Desa Glagah. 53

3. Deskripsi Desa Palihan dan Desa Glagah sebagai Lokasi