Upaya Penyelesaian Sengketa Lahan Pertanian

22 terjadinya kekerasan. Luapan emosional yang berlebihan kadangkala diluapkan dengan menggunakan kekerasan fisik.

3. Upaya Penyelesaian Sengketa Lahan Pertanian

Rusmadi Murad dalam Sembiring, 2009 menjelaskan bahwa kasus pertanahan terdiri dari masalah pertanahan dan sengketa pertanahan. Masalah pertanahan adalah lebih bersifat teknis yang penyelesaiannya cukup melalui petunjuk teknis kepada aparat pelaksana berdasarkan kebijaksanaan maupun peraturan-peraturan yang berlaku, sedangkan sengketa pertanahan adalah perselisihan yang terjadi antara dua pihak atau lebih karena merasa diganggu hak dan penguasaan tanahnya yang diselesaikan melalui musyawarah atau pengadilan. Sengketa lahan sebagai salah satu bentuk konflik sosial perlu adanya upaya-upaya yang mengatur dan upaya penyelesaianya, berdasarkan Menurut Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 1999 tentang tata cara penanganan sengketa pertanahan; yang dimaksud dengan sengketa adalah perbedaan pendapat mengenai: a keabsahan suatu hak; b. Pemberian hak atas tanah; c. Pendaftaran hak atas tanah termasuk peralihan dan penerbitan tanda bukti haknya antara pihak-pihak yang berkepentingan maupun antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan instansi Badan Pertanahan Nasional Sembiring, 2009. 23 Dalam masalah sengketa lahan yang terjadi di Sumatera antara perusahaan dengan masyarakat setempat ada beberapa upaya yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut Wahyono, 2003: a Mengenai kepemilikan lahan harus diselesaikan secara hukum atau musyawarah. b Adanya persuasif dari pemerintah dan investor, bahwa terjaminya kelangsungan perusahaan sangat penting untuk menghasilkan pendapatan negara dalam rangka menunjang pembangunan berbagai bidang. c Pemberian kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk terlibat dalam manajemen perusahaan secara proporsional. d Pemberian usul kepada pemerintah pengambil keputusan agar negaralah yang memberikan jaminan keamanan baik pada masyarakat maupun perusahaan. e Perbaikan komunikasi, khususnya dari pejabat kepada masyarakat sehingga tidak terjadi salah paham. f Perbaikan sistem atau tatanan yang menjamin keadilan bagi semua pihak. g Kepastian hukum mengenai kepemilikan lahan. Dari beberapa poin di atas yang terkait dengan upaya atau solusi dalam memecahkan sengketa lahan yang terjadi di dalam masyarakat dapat dilakukan sesuai dengan keadaan masyarakat yang 24 dihadapi pada waktu itu. Penyelesaian konflik khususnya mengenai sengketa lahan harus benar-benar menjunjung tinggi keadilan, kepastian hukum di antara pihak-pihak yang berkonflik, jaminan keamanan bagi semua pihak, komunikasi yang baik, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah harus menguntungkan masyarakat bukan untuk golongan tertentu maupun kepentingan pribadi, dan mencari win-win solution.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN