41 besar terhadap hasil belajar fisika siswa SMA dibandingkan penerapan portofolio
online dengan penilaian komentar. Hasil belajar siswa kelompok eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi dari hasil belajar kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen yang menerapkan penilaian portofolio online web based learning memiliki nilai rata-rata 75,3 dengan nilai maksimum 92 dan nilai minimum 52.
Sementara itu, kelompok kontrol yang menerapkan portofolio online dengan penilaian komentar memiliki nilai rata-rata 66,9 dengan nilai maksimum 88 dan
nilai minimum 48. Denis Irawan, I Made Astra dan Fauzi Bakri 2012 juga menyatakan bahwa interaksi pembelajaran kelompok eksperimen lebih aktif
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Keseriusan penyusunan portofolio juga lebih terlihat pada kelompok eksperimen. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
pembuatan portofolio kelompok eksperimen cenderung lebih baik dan lebih variatif daripada kelompok kontrol.
Siti Nurul Aroma Dewi 2013 menjelaskan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan asesmen e-portofolio melalui group Facebook menggunakan
model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar fisika siswa SMA N 1 Tanjung Bintang yaitu sebesar 12. Rata-rata nilai asesmen e-portofolio siswa adalah 72
sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah sebesar 18,9 dengan kategori tinggi sekali, 64,8 dengan kategori tinggi dan 16,2 dengan kategori
sedang.
C. Kerangka Pikir
Portofolio merupakan salah satu bentuk instrumen penilaian yang dapat digunakan di sekolah. Portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik
42 sebagai hasil pelaksanaan proses pembelajaran. Portofolio disusun setelah
proses pembelajaran di kelas. Mata pelajaran produktif kelas X jurusan Multimedia di SMK Negeri 2
Sewon sudah menerapkan portofolio dalam pembelajarannya, salah satunya adalah mata pelajaran Fotografi. Siswa menyusun portofolio Fotografi
menggunakan Microsoft Word kemudian dikumpulkan dalam bentuk print out. Batas pengumpulan portofolio adalah satu minggu atau maksimal dikumpulkan
pada pertemuan selanjutnya. Hal tersebut berarti siswa boleh mengumpulkan portofolio lebih cepat dari batas waktu pengumpulan. Akan tetapi, siswa kurang
aktif sehingga beberapa siswa mengumpulkan portofolio pada batas waktu yang telah ditentukan dan penyusunan kurang sesuai dengan kriteria.
Edmodo sebagai media penunjuang kegiatan belajar mengajar sudah dimanfaatkan, namun hanya sebatas pemberian tugas dan pengumuman.
Penggunaan Edmodo bisa lebih dioptimalkan salah satunya dengan memanfaatkan Edmodo sebagai sarana pengumpulan e-portofolio. E-portofolio
merupakan portofolio dalam bentuk digital. Siswa dapat menyusun e-portofolio dengan menggunakan Microsoft Word kemudian mengunggahnya dalam format
.docx atau .pdf melalui Edmodo. Dengan e-portofolio, siswa dengan mudah dapat melampirkan berbagai file digital seperti gambar, tabel, video atau link.
E-portofolio menggunakan Edmodo bisa diakses kapan saja dan dimana saja sehingga siswa bisa langsung mengunggah e-portofolio ketika sudah selesai.
Perkembangan e-portofolio siswa juga dapat terus dipantau oleh guru mata pelajaran, seperti siswa yang mengumpulkan paling cepat, siswa yang belum
mengumpulkan, memberi penilaian serta kemajuan siswa.
43 Edmodo bisa diakses secara leluasa oleh guru dan siswa yang tergabung
dalam grup. Dengan memanfaatkan e-portofolio menggunakan Edmodo, guru dan siswa dapat memberikan komentar dan saran sehingga dapat terjadi diskusi baik
antar siswa maupun antara siswa dan guru. Siswa diharapkan dapat berperan aktif seperti turut berdiskusi, bertanya, menjawab pertanyaan dan mengumpulkan e-
portofolio tepat waktu. Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru dapat memotivasi siswa dengan memberikan badge atau lencana Edmodo pada siswa
yang paling aktif. Edmodo memungkinkan siswa untuk mengunduh e-portofolio siswa lainnya sehingga dapat dijadikan referensi belajar. Selain itu, guru maupun
siswa juga dapat berbagi materi pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa.
Penelitian ini akan memberikan informasi efektivitas e-portofolio menggunakan Edmodo terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa. Skema
kerangka pikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
44
D. Hipotesis Penelitian