Latar Belakang UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DI SMPN 2 GAMPING.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera baik lahiriah maupun batiniah. Namun cita-cita demikian tidak mungkin tercapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras meningkatkan kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses pendidikan, karena proses pendidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau cita-cita tersebut. Salah satu tempat untuk menempuh pendidikan tersebut adalah sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Sekolah menyediakan berbagai macam kegiatan yang menunjang proses pembelajaran, baik pembelajaran yang bersifat akademik maupun nonakademik. Ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler membantu siswa dalam mengembangkan minat bakat, kreativitas, dan keterampilannya secara penuh di luar kemampuan akademiknya. SMPN 2 Gamping adalah salah satu sekolah negeri yang berada di Kabupaten Sleman. Sekolah tersebut menyediakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler guna memberikan keterampilan bagi siswa-siswinya. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di bidang seni di sekolah tersebut adalah paduan suara. Ekstrakurikuler paduan suara dilaksanakan setiap hari Selasa pada pukul 14.00 WIB. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan dengan tujuan 2 untuk menggali bakat dan talenta siswa yang disesuaikan dengan minat dan kemampuannya masing-masing. Hasil ekstrakurikuler tersebut digunakan pada saat kegiatan upacara yang ada di sekolah. Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juli- Agustus 2014 diketahui bahwa hasil belajar paduan suara siswa belum maksimal karena memiliki banyak kendala. Hasil belajar ekstrakurikuler paduan suara masih dalam kategori cukup, hal tersebut dikarenakan siswa masih belum menguasi teknik vokal dengan baik dan benar, pada saat bernyanyi masih banyak nada-nada yang fals, artikulasi tidak dilafalkan dengan baik dan benar, dinamika masih belum nampak jelas, pemenggalan kata atau frasering belum tepat serta ketidakpercayaan diri dari sebagian besar siswa pada saat bernyanyi. Padahal dalam pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara, teknik vokal merupakan materi yang sangat penting untuk dikuasai, sehingga intonasi dapat dinyanyikan dengan tepat, artikulasi dapat dilafalkan dengan jelas, siswa dapat memainkan dinamika dengan baik, frasering dinyanyikan dengan tepat serta siswa harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi pada saat bernyanyi. Kondisi tersebut memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran serta hasil belajar yang diperoleh siswa dalam ekstrakurikuler paduan suara. Hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Di samping itu, proses pembelajaran yang terjadi selama ini masih bersifat satu arah, yaitu pembelajaran berpusat pada guru saja. Padahal, dalam pembelajaran paduan suara pembelajaran harus bersifat dua arah, komunikasi terjadi antara guru dan 3 siswa. Guru memberikan penjelasan dan pengarahan serta mempraktikkan materi yang telah diajarkan. Siswa perlu turut aktif dan fokus selama proses pembelajaran. Artinya, siswa aktif bertanya dan juga mempraktikkan materi yang telah diajarkan. Dalam pembelajaran paduan suara, harus lebih banyak latihan praktik dibandingkan menjelaskan teori musik, karena apabila guru menjelaskan teori hanya akan menyita waktu sehingga waktu latihan bernyanyi menjadi tidak maksimal. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik agar siswa semakin tertarik dan tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi siswa agar senantiasa belajar dan berlatih dengan baik sehingga diharapkan nantinya hasil belajar paduan suara dapat mengalami peningkatan. Oleh karena itu, guru sebaiknya menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan menggunakan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam pemilihan metode pembelajaran serta kurang bervariasinya media yang digunakan menyebabkan timbulnya kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami. Setelah dilakukan pengamatan berkaitan dengan proses pembelajaran paduan suara di SMPN 2 Gamping, guru belum melaksanakan pembelajaran dengan maksimal. Hal ini dapat ditinjau dari kurang aktifnya siswa dalam berlatih paduan suara, serta keterbatasannya pengetahuan guru bidang studi seni musik dalam penggunaan media pembelajaran untuk menyampaikan 4 materi pembelajaran. Keterbatasan guru bidang studi seni musik dalam menyampaikan materi dikarenakan guru tidak mengetahui bagaimana menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk siswa. Dari uraian tersebut, perlu dilakukan suatu upaya guna memperbaiki proses pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara salah satunya dengan menggunakan media audil di SMPN 2 Gamping. Dengan diterapkannya media audio diharapkan dapat menarik perhatian siswa agar dapat berlatih secara aktif serta tidak terjadi kejenuhan dalam proses pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah