Tabel 4.5 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 25,87156259
Most Extreme Differences Absolute
,147 Positive
,147 Negative
-,086 Kolmogorov-Smirnov Z
1,139 Asymp. Sig. 2-tailed
,149 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,139 Nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,149, nilai tersebut berada di atas nilai signifikan
0.05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2012 : 107.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
dapat dilakukan dengan metode grafik. Metode ini dilakukan dengan melihat
Universitas Sumatera Utara
grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID Ghozali, 2009:36.
Gambar 4.3: Scatterplot
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Dari Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa pada tampilan grafik scatterplot, titik-titik tidak menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Menurut Situmorang dan Lufti 2012, jika terjadi heteroskedastisitas pada model residual, maka salah satu langkah perbaikan dilakukan dengan
mentransformasikan variabel dependen dan variabel independen menjadi bentuk
Universitas Sumatera Utara
logaritma natural, sehingga persamaan regresinya menjadi LnTAG = f LnDER, LnCR, LnROI,.
Setelah dilakukan transformasi, penulis melakukan pengujian ulang terhadap uji normalitas untuk melihat kembali apakah data penelitian ini telah
berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas setelah transformasi dapat dilihat sebagai berikut :
1. Uji Normalitas Setelah Transformasi Data Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak.
Gambar 4.4 Histogram setelah transformasi data
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa distribusi data yang berbentuk lonceng tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Oleh karena itu, data
dikatakan berdistribusi normal.
Gambar :4.5 Normal P-Plot setelah transformasi data
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti data
berdistribusi normal. Secara visual seringkali data kelihatan normal karena mengikuti garis diagonal, padahal belum tentu data tersebut berdistribusi normal.
Oleh sebab itu, analisis harus dilengkapi dengan uji statistik, diantaranya adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov KS.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Uji Kolmogorov-Smirnov setelah transformasi data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 47
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,89122978
Most Extreme Differences Absolute
,121 Positive
,052 Negative
-,121 Kolmogorov-Smirnov Z
,829 Asymp. Sig. 2-tailed
,497 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.829. Nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.497, nilai tersebut berada di atas nilai signifikan
0.05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2012 : 107.
2. Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi Data Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6: Scatterplot setelah transformasi data
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Dengan melihat tampilan grafik scatterplot dapat disimpulkan titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y jika
dibandingkan dengan grafik scatterplot sebelum dilakukan transformasi ke logaritma natural. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi
hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Gletjser setelah transformasi data
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,174
,923 ,189
,851 LnDER
,296 ,160
,337 1,856
,070 LnCR
,088 ,184
,087 ,479
,635 LnROI
,019 ,107
,027 ,181
,857 a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Hasil tampilan ouput SPSS data setelah transformasi logaritma natural dengan jelas menunjukkan semua variabel independen tidak signifikan terhadap
variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi semua variabel yang berada di atas 0.05. Jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012 : 116. Uji asumsi klasik selanjutnya menggunakan persamaan regresi LnTAG = f Ln DER, LnCR,
LnROI.
4.3.3 Uji Multikolinearitas