Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,451
a
,204 ,148
,92180 2,088
a. Predictors: Constant, LnROI, LnDER, LnCR b. Dependent Variable: LnTAG
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 2.088. Nilai d dibandingkan dengan nilai du dan 4-du pada n=60 dan k=3.
Maka di Tabel Durbin Watson didapat nilai du sebesar 1.6889 dan 4-du sebesar 2.3111. Pengambilan keputusannya adalah dU 1.6889 d 2.088 4-dU
2.3111, artinya tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Dengan demikian, tidak terdapat adanya autokorelasi pada model regresi.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
4.4.1 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh DER, CR, dan ROI secara individual parsial terhadap TAG. Bentuk pengujiannya adalah
sebagai berikut : 1. Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari DER, CR, ROI terhadap TAG. H1: bi
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari DER, CR, ROI terhadap TAG. 2. Jika thitung
≤ ttabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H0 diterima. Jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan
α ≤ 0.05, maka H1 diterima. Nilai ttabel = 1.6706
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1,754
1,427 1,230
,226 LnDER
,539 ,247
,371 2,185
,034 LnCR
,378 ,284
,226 1,330
,190 LnROI
-,404 ,166
-,334 -2,433
,019 a. Dependent Variable: LnTAG
Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014 Dari Tabel 4.10 hasil pengolahan SPSS dapat dilihat bahwa:
1. Nilai t hitung untuk variabel DER sebesar 2.185 dengan nilai signifikan 0.034. Tanda positif + menunjukkan hubungan yang searah. Hasil uji tersebut
menunjukkan thitung lebih besar dari ttabel. Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi DER lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0.05. Hasil perhitungan
baik melalui t hitung maupun nilai signifikan, menunjukkan DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap TAG.
2. Nilai t hitung untuk variabel CR sebesar 1.330 dengan nilai signifikan 0.190. Hasil uji tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel. Dilihat
signifikansinya, nilai signifikansi CR adalah sebesar 0.190 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0.05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai
signifikan, menunjukkan CR memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap TAG
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai t hitung untuk variabel ROI sebesar -2.334 dengan nilai signifikan
0.019. Tanda negatif - menunjukkan hubungan yang terbalik. Hasil uji tersebut menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel. Dilihat signifikansinya, nilai
signifikansi ROI adalah sebesar 0.019 lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0.05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikan,
menunjukkan ROI memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap TAG.
4. Model persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini sebagai
berikut:
LnTAG = 1,754+ 0,539 LnDER + 0,378 LnCR – 0,404 LnROI + e
Interpretasi persamaan tersebut adalah sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 1,754 menunjukkan bahwa jika variabel independen DER,
CR, dan ROIdianggap konstan, maka nilai TAG adalah sebesar 1,754.
b. Koefisien regresi DER sebesar 0,539 menunjukkan bahwa setiap kenaikan DER sebesar 1, maka TAG perusahaan food and beverages akan meningkat sebesar
0.539. Dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol.
c. Koefisien regresi CR sebesar 0.378 menunjukkan bahwa setiap kenaikan CR sebesar 1, maka TAG perusahaan food and beverages akan mengalami kenaikan
sebesar 0.378. Dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol.
d. Koefisien regresi ROI sebesar -0.404 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan ROI sebesar 1, maka TAG perusahaan food and beverages akan
Universitas Sumatera Utara
mengalami penurunan sebesar -0.404. Dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol.
4.4.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F