Metode Analisis Regresi Linear Berganda Uji koefisien Determinasi R2 Pengujian Hipotesis

3.8.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel independenbebas, yakni DERX1, CRX2, ROIX3, terhadap variabel dependenterikat, yaitu TAGY, dengan rumus persamaannya adalah sebagai berikut. Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y = TAG α = Konstanta b1 = Koefisien regresi variabel X1 b2 = Koefisien regresi variabel X2 b3 = Koefisien regresi variabel X3 b = Koefisien regresi variabel X4 X1 = DER X2 = CR X3 = ROI e = error term

3.8.3 Uji koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol sampai satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- Universitas Sumatera Utara variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali , 2009:5.

3.8.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independenbebas mempunyai pengaruh terhadap variabel dependenterikat. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji signifikansi simultan uji-F dan uji signifikansi parsial uji-t.

1. Uji Signifikansi Simultan uji-F

Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependennya. Perumusan hipotesisnya: a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan α = 5 untuk mendapatkan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut: a. Jika Fhitung ≤ Ftabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H0 diterima. b. Jika Fhitung ≥ Ftabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Signifikansi Parsial uji-t

Uji-t uji individual digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependennya dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. Perumusan hipotesisnya : a. H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. b. Ha : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari masing -masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Pada uji ini nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut: a. Jika thitung ≤ ttabel atau nilai signifikan α ≥ 0.05, maka H0 diterima. b. Jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan α ≤ 0.05, maka Ha diterima. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Bursa Efek Indonesia