Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

Tabel 4.7 Uji Gletjser setelah transformasi data Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,174 ,923 ,189 ,851 LnDER ,296 ,160 ,337 1,856 ,070 LnCR ,088 ,184 ,087 ,479 ,635 LnROI ,019 ,107 ,027 ,181 ,857 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014 Hasil tampilan ouput SPSS data setelah transformasi logaritma natural dengan jelas menunjukkan semua variabel independen tidak signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi semua variabel yang berada di atas 0.05. Jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012 : 116. Uji asumsi klasik selanjutnya menggunakan persamaan regresi LnTAG = f Ln DER, LnCR, LnROI.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antarvariabel independen. Jika ditemukan, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada besarnya nilaitolerance dan variance inflation Universitas Sumatera Utara factor VIF, jika nilai VIF 5 dan nilai tolerance 0.1maka tidak terdapat masalah multikolinearitas Situmorang dan Lufti, 2012 : 140. Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1,754 1,427 1,230 ,226 LnDER ,539 ,247 ,371 2,185 ,034 ,644 1,553 LnCR ,378 ,284 ,226 1,330 ,190 ,640 1,563 LnROI -,404 ,166 -,334 -2,433 ,019 ,986 1,014 a. Dependent Variable: LnTAG Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014 Pada Tabel 4.8 menunjukkan nilai VIF 5 dan nilai tolerance 0.1 yang berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

4.4.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu residual pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 periode sebelumnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan metode Uji Durbin Watson. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,451 a ,204 ,148 ,92180 2,088 a. Predictors: Constant, LnROI, LnDER, LnCR b. Dependent Variable: LnTAG Sumber: Hasil Olahan SPSS 2014 Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 2.088. Nilai d dibandingkan dengan nilai du dan 4-du pada n=60 dan k=3. Maka di Tabel Durbin Watson didapat nilai du sebesar 1.6889 dan 4-du sebesar 2.3111. Pengambilan keputusannya adalah dU 1.6889 d 2.088 4-dU 2.3111, artinya tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Dengan demikian, tidak terdapat adanya autokorelasi pada model regresi.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda