26
menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dalam menghadapi nilai yang rendah.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu menunjukkan hasil belajar
rendah, hasil belajar yang tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan, lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan
belajar, menunjukkan sikap dan perilaku yang kurang wajar, dan menunjukkan gejala-gejala emosional yang cenderung labil. Ciri-ciri
termasuk gejala tersebut dialami oleh semua siswa yang memiliki kesulitan belajar pada semua jenjang pendidikan termasuk pada siswa
sekolah dasar. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk dapat peka terhadap gejala-gejala yang muncul pada siswa.
3. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Secara umum faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar
diri siswa. a.
Faktor Internal Faktor internal digolongkan menjadi dua yaitu faktor fisiologi
dan faktor psikologi Dalyono, 2005: 230 —231. Faktor fisiologi
merupakan faktor-faktor yang bersifat fisik atau menyangkut kondisi
27
jasmaniah, seperti kesehatan tubuh dan cacat tubuh atau kurang berfungsinya organ tubuh. Sedangkan faktor psikologi merupakan
faktor-faktor yang bersifat psikis, contohnya seperti intelegensi, bakat, minat, dan motivasi
. 1
Faktor Fisiologi a
Kesehatan tubuh Seseorang yang sakit atau kurang sehat dapat mengalami
kesulitan belajar. Hal tersebut dikarenakan seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisik sehingga dapat
menyebabkan hal-hal seperti mudah lelah, pusing, mengantuk, sulit berkonsentrasi, kurang semangat dan pikirannya
terganggu. Kondisi yang demikian akan menyebabkan penerimaan dan respon terhadap pelajaran menjadi berkurang.
Saraf otak tidak dapat bekerja secara optimal dalam memproses, mengelola, menginterpretasi, dan mengorganisasi
bahan pelajaran yang diterima melalui indranya. Oleh karena itu perintah dari otak ke saraf motoris yang berupa ucapan,
tulisan, atau hasil pemikiran juga menjadi lemah Dalyono, 2005: 231
—232. b
Cacat tubuh Cacat tubuh merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan
kurang sempurnanya anggota tubuh Slameto, 2013: 55. Keadaan ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan
28
menyebabkan kesulitan belajar. Cacat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu cacat tubuh ringan dan cacat tubuh berat Dalyono,
2005: 232. Cacat tubuh ringan dapat berupa kurangnya pendengaran, lemahnya penglihatan, maupun gangguan
psikomotor. Sedangkan cacat tubuh berat yang bersifat tetap seperti buta, tuli, bisu, atau anggota gerak yang tidak lengkap.
2 Faktor Psikologi
a Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Slameto 2013: 55
—56 menjelaskan bahwa intelegensi yang tinggi memiliki potensi yang tinggi pula dalam keberhasilan
belajar. Namun siswa yang memiliki intelegensi tinggi belum tentu terhindar dari kesulitan belajar. Sugihartono 2007: 150
menegaskan, kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh siswa yang intelegensinya rendah. Sejalan dengan pendapat tersebut
Dalyono 2005: 232 menambahkan, meskipun siswa yang memiliki intelegensi rendah lebih berpotensi mengalami
kesulitan dalam belajar. Kemampuan intelegensi dapat dilihat dari
segi pemahaman,
ingatan, kemampuan
dalam menyelesaikan soal, dan intensitas mengikuti remidi Meizuvan
Khoirul Arief, 2012: 6-9.
29
b Bakat
Bakat merupakan potensi atau kemampuan dasar untuk belajar yang dibawa sejak lahir. Kemampuan itu akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata apabila sudah belajar atau berlatih Slameto, 2013: 57. Seseorang akan mudah
mempelajari sesuatu apabila hal tersebut sesuai dengan bakatnya. Namun apabila seorang siswa harus mempelajari
bahan yang tidak sesuai dengan bakatnya maka siswa tersebut akan cenderung cepat bosan, mudah putus asa, dan tidak
merasa senang Dalyono, 2005: 234 —235. Oleh karena itu
tidak sesuainya bakat dengan apa yang dipelajari dapat menyebabkan kesulitan belajar.
c Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang suatu kegiatan, sehingga kegiatan yang
diminati oleh seseorang akan diperhatikan secara terus-menerus dan disertai dengan rasa senang Slameto, 2013: 57. Tidak
adanya minat seorang siswa terhadap suatau pembelajaran dapat menimbulkan rasa tidak tertarik dan tidak senang. Hal
tersebut berakibat pada timbulnya problema pada diri siswa sehingga muncul kesulitan belajar Dalyono, 2005: 235.
d Motivasi
30
Motivasi merupakan faktor yang menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menjadi
penentu baik atau tidaknya pencapaian suatu tujuan. Siswa dengan motivasi tinggi akan menunjukkan sikap giat berusaha,
gigih, dan tidak mudah menyerah. Sebaliknya motivasi yang rendah akan menyebabkan siswa menjadi malas, kurang
memperhatikan pelajaran, mudah putus asa, dan mudah menyerah. Hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan dalam
belajar Dalyono, 2005: 235 —236.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan di sekitar siswa yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa.
Muhibbin Syah 2011: 185 membagi faktor eksternal kedalam tiga bagian, yaitu:
1 Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap anak. Oleh sebab itu, lingkungan keluarga
memberikan pengaruh besar terhadap proses belajar siswa. Dengan demikian, lingkungan keluarga juga dapat menjadi faktor yang
menyebabkan munculnya kesulitan belajar pada siswa. Contohnya: a hubungan antar anggota keluarga; b kondisi ekonomi keluarga;
c perhatian dan dukungan orang tua terhadap pendidikan anaknya;
31
d kelengkapan fasilitas belajar; e managemen waktu belajar di rumah; dan f kenyamanan suasana dirumah Dalyono, 2005: 238.
2 Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang secara aktif digunakan untuk proses pembelajaran. Oleh sebab itu, hal-hal yang
berkaitan dengan lingkungan sekolah juga dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa, contohnya: a cara mengajar guru; b
hubungan interaksi guru dengan siswa; c hubungan interaksi siswa dengan siswa lain; dan d sarana dan prasarana sekolah Dalyono,
2005: 242 —244.
3 Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat dapat berpengaruh dalam munculnya kesulitan belajar karena keberadaan siswa di dalam suatu
masyarakat tersebut. Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari lingkungan di sekitar. Contohnya seperti kondisi
lingkungan tempat tinggal dan keberadaan teman bermain Dalyono, 2005: 246
—247 . Selain faktor-faktor yang bersifat umum tersebut, terdapat pula
faktor lain yang dianggap sebagai faktor khusus yang juga dapat menimbulkan kesulitan belajar pada siswa. Muhibbin Syah 2011: 185
— 186 menambahkan, di antara faktor-faktor yang dianggap sebagai faktor
khusus ini adalah sindrom psikologis berupa learning disability atau ketidakmampuan belajar. Sindrom merupakan suatu gejala yang timbul
32
sebagai indikator adanya keabnormalan psikis, sehingga dapat menimbulkan kesulitan belajar. Sindrom psikologis berupa learning
disability atau ketidakmampuan belajar tersebut terdiri atas: a.
Diseleksia dyselexia, yaitu ketidakmampuan belajar dalam membaca; b.
Disgrafia dysgraphia, yaitu ketidakmampuan belajar dalam menulis; c.
Diskalkulia dyscalculia, yaitu ketidakmampuan belajar dalam matematika.
Namun, siswa yang memiliki sindrom tersebut secara umum sebenarnya memiliki IQ yang normal. Oleh sebab itu, kesulitan belajar siwa yang
memiliki sindrom-sindrom tersebut mungkin hanya disebabkan oleh adanya minimal brain dysfunction atau gangguan ringan pada otak Lask,
Reber, dalam Muhibbin Syah, 2011: 186 Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
pendapat dari Dalyono 2005: 230 —231 dan Muhibbin Syah 2011: 185
bahwa ada banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya kesulitan belajar. Diantara faktor-faktor tersebut terdapat faktor yang berasal dari dalam diri
siswa dan berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan sekitar siswa yang mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat tempat tinggal. Selain itu terdapat faktor khusus yaitu sindrom psikologis yang berupa ketidakmampuan belajar.
33
4. Pengajaran Remedial bagi Siswa Berkesulitan Belajar