Siswa Berprestasi Rendah Kajian tentang Prestasi Belajar

20

5. Siswa Berprestasi Rendah

Untuk menentukan apakah seorang siswa memiliki prestasi yang rendah, guru perlu menentukan terlebih dahulu batas minimal keberhasilan belajar siswa yang ditunjukkan melalui KKM. KKM merupakan kependekan dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang menjadi kriteria paling rendah untuk menyatakan ketuntasan siswa dan ditetapkan sebelum awal tahun ajaran baru Eko Putro Widoyoko, 2014: 264. Oleh karena itu, siswa dengan nilai yang berada di bawah KKM akan dinyatakan tidak tuntas atau memiliki prestasi yang rendah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan bab F tentang Penilaian oleh Satua n Pendidikan Pasal 1 disebutkan bahwa, ―Dalam menentukan KKM setiap mata pelajaran adalah dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik‖ dalam Eko Putro Widoyoko, 2014: 265. Berdasarkan peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan KKM disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing, sehingga KKM yang berlaku di sekolah yang satu dengan yang lainnya dapat berbeda. Disamping pendapat tersebut di atas, Muhibbin Syah 2013: 151 menggolongkan prestasi ke dalam lima kelompok, yaitu: a. 8,0 – 10 = sangat baik; b. 7,0 – 7,9 = baik; 21 c. 6,0 – 6,9 = cukup; d. 5,0 – 5,9 = kurang; e. 0 – 4,9 = gagal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan ukuran standar penggolongan prestasi sebagai berikut: a. 8,0 – 10 = tinggi; b. 6,6 – 7,9 = sedang; c. 0 – 6,5 = rendah. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan memiliki prestasi rendah apabila hasil belajar yang dicapainya berada di bawah kriteria ketuntasan minimal yang berlaku. Namun, KKM pada setiap sekolah berbeda-beda sehingga siswa berprestasi rendah dalam penelitian ini ditentukan melalui standar penggolongan prestasi yang ditetapkan di atas. Dengan demikian berdasarkan penjabaran terkait prestasi belajar, prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai akibat adanya pengalaman dalam proses belajar mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Prestasi belajar umumnya dilambangkan dalam bentuk nilai, baik berupa angka maupun huruf. Prestasi belajar dikatakan rendah apabila nilai yang diperoleh dari hasil belajar berada di bawah kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan. 22

C. Kajian tentang Kesulitan Belajar