Pengajaran Remedial bagi Siswa Berkesulitan Belajar

33

4. Pengajaran Remedial bagi Siswa Berkesulitan Belajar

Bagi siswa yang memiliki prestasi rendah akibat mengalami kesulitan belajar, sangatlah perlu untuk diberikan layanan bimbingan belajar. Oleh sebab itu, guru sebagai penanggung jawab keberhasilan belajar siswa harus memberikan layanan bimbingan belajar yang baik. Pemberian layanan bimbingan belajar bagi siswa berkesulitan belajar dikenal dengan pengajaran remedial. Kegiatan pengajaran remedial sifatnya penting dalam keseluruhan program pembelajaran, sehingga seorang guru harus mampu untuk melaksanakan program pengajaran remedial. Hal tersebut dikarenakan secara umum setiap proses pembelajaran di kelas, selalu ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh Mulyono 2003: 20 bahwa setiap akhir dari kegiatan pembelajaran dalam suatu unit pembelajaran, guru melakukan evaluasi formatif dan setelah adanya evaluasi tersebut siswa yang belum menguasai materi pelajaran diberikan pengajaran remedial. Dengan demikian, pengajaran remedial pada dasarnya adalah kewajiban bagi setiap guru setelah diadakannya evaluasi formatif dan ditemukan bahwa ada siswa yang belum mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut pendapat Sugihartono, dkk. 2007: 171 —172 remedial merupakan suatu bentuk pengajaran khusus bagi setiap individu yang sifatnya kuartif penyembuhan dan atau korektif perbaikan. Dengan 34 demikian, pengajaran remedial merupakan bentuk pengajaran khusus yang bersifat individual dan bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki proses pembelajaran. Hal tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi hal-hal yang menjadi hambatan atau yang dapat menimbulkan kesulitan dalam proses belajar siswa, sehingga siswa tersebut dapat mengikuti pelajaran secara klasikal di kelas dan dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Apabila dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam penguasaan materi pelajaran dan tidak segera diatasi, maka dapat berpengaruh dalam penguasaan materi pelajaran berikutnya. Oleh karena itu, siswa tersebut akan semakin banyank mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran berikutnya. Sugihartono, dkk. 2007: 172 menegaskan bahwa pelaksanaan pengajaran remedial seharusnya disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Dengan demikian, dalam pelaksanaan pengajaran remedial pada setiap siswa belum tentu sama dikarenakan perlu adanya penyesuaian terhadap karakteristik kesulitan belajar yang dialami oleh setiap siswa. Hal tersebut diharapkan dapat menangani masalah kesulitan belajar pada setiap siswa secara maksimal. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial adalah pengajaran khusus yang bersifat individual, sehingga dalam pelaksanaanya perlu adanya penyesuaian terhadap karakteristik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Pengajaran remedial memiliki 35 tujuan untuk memperbaiki atau mengatasi hal-hal yang menjadi hambatan atau menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa. Pengajaran remedial penting dilakukan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran setelah diadakannya evaluasi formatif dan ditemukan adanya siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dengan adanya pengajaran remedial, diharapkan semua siswa dapat mengikuti pembelajaran di kelas secara maksimal, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan penjabaran terkait kesulitan belajar, kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar dan berkembang dengan maksimal. Hal tersebut meliputi faktor internal atau yang berasal dari dalam diri siswa mencakup aspek fisiologi dan aspek psikologi dan faktor eksternal atau yang berasal dari luar diri siswa mencakup aspek lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dengan demikian kesulitan belajar menyebabkan siswa tidak dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.

D. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Siswa Berprestasi Rendah di Kelas 4 SD