24
belajar yang rendah atau dibawah standar yang telah ditetapkan, sehingga prestasinya akan lebih rendah dibandingkan dengan prestasi teman-
temannya atau prestasi belajarnya akan cenderung menurun dari sebelumnya.
2. Ciri-ciri Siswa Berkesulitan Belajar
Siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diketahui dengan mengamati ciri-ciri atau gejala yang muncul pada diri siswa. Sumadi
Suryabrata dalam Sugihartono, 2007: 153 —154 mengemukakan bahwa
adanya kesulitan belajar pada siswa dapat diketahui atas dasar: a.
Grade Level, yaitu apabila siswa tersebut pernah tinggal kelas. b.
Age Level, yaitu apabila usianya tidak sesuai dengan kelasnya. Namun bukan disebabkan karena keterlambatan dalam masuk sekolah.
c. Intelegensi Level, yaitu apabila siswa tersebut memiliki prestasi yang
rendah. d.
General Level, yaitu apabila siswa tersebut dapat mencapai prestasi sesuai harapan namun terdapat beberapa mata pelajaran yang tidak
sesuai harapan diakrenakan hasil yang diperoleh rendah. Oleh sebab itu pada mata pelajaran yang prestasinya rendah tersebut siswa
dianggap mengalami kesulitan belajar. Lebih lanjut Sumadi Suryabrata mengemukakan ciri-ciri siswa
berkesulitan belajar yaitu menunjukkan adanya gangguan: aktivitas
25
motorik, emosional, prestasi, persepsi, tidak dapat menangkap arti, memuat dan menangkap simbol, perhatian, dan ingatan.
Gejala kesulitan belajar akan Nampak dalam aspek-aspek kognitif, afektif, dan motoris, baik dalam proses maupun hasil belajar yang dicapai.
Secara lebih rinci, Mulyadi 2010: 7 —8 menjelaskan ciri-ciri siswa
berkesulitan belajar antara lain: a.
Menunjukkan hasil belajar yang rendah yaitu berada di bawah rata-rata nilai kelas atau di bawah potensi yang dimiliki.
b. Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan,
seperti siswa yang sudah berusaha untuk rajin belajar namun nilainya masih selalu rendah.
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar dan selalu tertinggal dari
teman-temannya dalam menyelesaikan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan.
d. Meunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dan sering berdusta. e.
Menunjukkan tingkah laku yang kurang wajar seperti membolos, dating terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu
dalam proses pembelajaran, tidak mau mencatat, kurang tertib, sering mengasingkan diri, dan kurang mau bekerja sama.
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung,
mudah tersinggung, mudah marah, kurang gembira, dan tidak
26
menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dalam menghadapi nilai yang rendah.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu menunjukkan hasil belajar
rendah, hasil belajar yang tidak sesuai dengan usaha yang telah dilakukan, lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam kegiatan
belajar, menunjukkan sikap dan perilaku yang kurang wajar, dan menunjukkan gejala-gejala emosional yang cenderung labil. Ciri-ciri
termasuk gejala tersebut dialami oleh semua siswa yang memiliki kesulitan belajar pada semua jenjang pendidikan termasuk pada siswa
sekolah dasar. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk dapat peka terhadap gejala-gejala yang muncul pada siswa.
3. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar