Strategi pembelajaran yang digunakan guru bagi siswa berprestasi rendah pada kelas atas SD Negeri Se-Kecamatan Tegalrejo.

(1)

ABSTRAK

Mohanrhani, Purwati Eva (2015). Strategi Pembelajaran Yang Digunakan Guru Bagi Siswa Berprestasi Rendah Pada Kelas Atas Sd Negeri Se-Kecamatan Tegalrejo.Skripsi.togyakarta:Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi siswa yang memiliki prestasi rendah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan penanganan guru dalam kelas untuk siswa berprestasi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan strategi pembelajaran oleh guru SD Negeri se-Ke.amatan Tegalrejo untuk menangani siswa kelas atas yang memiliki prestasi rendah.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian non eksperimental dan metode yang digunakan adalah metode survey. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru kelas atas SD Negeri se-Ke.amatan Tegalrejo yang berjumlah 48 guru. Sampel pada penelitian ini adalah guru kelas atas SD Negeri se-Ke.amatan Tegalrejo yang berjumlah 26 guru. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan .ara mengundi se.ara a.ak nama-nama guru yang ada dalam populasi. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi 60 item pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik deskriptif.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru kelas atas sekolah dasar negeri di SD Negeri se-Ke.amatan Tegalrejo adalah strategi pembelajaran melalui pengalaman. Hal ini dapat dilihat dari persentase strategi yang digunakan oleh guru sebagai berikut : Strategi pembelajaran melalui pengalaman mendapat persentase sebanyak 21,55 (%). Peringkat kedua adalah strategi pembelajaran tidak langsung dan strategi pembelajaran mandiri yang mendapat persentase sama yaitu masing-masing sebanyak 20,57 (%). Strategi pembelajaran interaktif mendapat persentase sebanyak 19,81 (%) dan strategi pembelajaran yang mendapat persentase paling ke.il adalah strategi pembelajaran langsung yaitu sebanyak 17,96 (%).


(2)

ABSTRACT

Mohanrhani, Purwati Eva (2015). Learning Strategy Applied By Teacher For Low Achievement Student At Upper Class State Elementary School in all Tegalrejo district.Skripsi.Yogyakarta:Elementary School Teacher Program, Teachership Faculty and Educational Science, Sanata Dharma University.

This research background overshadows by condition of student having low achievement in following study activity in school and handling of teacher in class for low achievement student. This research aim to know level of usage of study strategy by teacher all in Tegalrejo district to handle upper class student having low achievement.

Research type applied by researcher is research of non experiment and method applied is method survey. Population at this research is all country elementary school upper class teacher in all Tegalrejo district which amounts to 48 teachers. Sample at this research is country elementary school upper class teacher in all Tegalrejo district which amounts to 26 teachers. Sampling in this research by the way of balloting at random name of the teachers in population. Data collecting technique in the form of questionaire containing 60 question items developed based on compilation technique of model scale Likert. Technical of data analysis applied in this research is descriptive statistical analytical technique.

Research result obtained is study strategy that is often applied by country elementary school upper class teacher in SD in all Tegalrejo district is study strategy through experience. This thing is visible from strategy percentage applied by teacher as follows : Study strategy through experience gets percentage counted 21,55(%). Second rank is indirect study strategy and self-supporting study strategy getting same percentage that is each counted 20,57(%). Study strategy of interaktif gets percentage counted 19,81(%) and study strategy getting smallest percentage is direct study strategy that is counted 17,96(%).


(3)

STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU

BAGI SISWA BERPRESTASI RENDAH PADA KELAS ATAS

SD NEGERI SE-KECAMATAN TEGALREJO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Purwati Eva Mohanrhani NIM : 111134023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

i

SISWA BERPRESTASI RENDAH PADA KELAS ATAS SD NEGERI

SE-KECAMATAN TEGALREJO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Purwati Eva Mohanrhani NIM : 111134023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sedehana ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi kekuatan, berkat

dan penyertaan dalam menjalani kehidupan ini.

Orang tuaku tercinta : Bapak Sarwana dan Ibu Sulistiyati

yang selalu memberi doa, dukungan dan semangat.

Kakakku tersayang Purwoko Ryan Ajayanto yang selalu

memberi semangat.

Sahabat-sahabatku Agnes Rinawati, Lusia Veni Wardani,

Marta Novia yang selalu menemaniku dalam suka dan duka.

Teman kelompok skripsiku Agnes Rinawati, Lusia Veni

Wardani, Marta Novia, Septiani Veronica, dan Mukti Lestari

yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan skripsi ini

Almamaterku :

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma


(8)

v MOTTO

"Apapun itu, cobaan, kekalahan, kegagalan, tidak akan menjadi

sesuatu yang buruk. Tapi, tergantung bagaimana kita menyikapinya."

~5 cm~

“God understands our prayers even when we can’t find the words to

say them”

“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah

segala rencanamu”

(Amsal 16:3)

“Jangan pernah menyerah pada pergumulanmu, karena mujizat akan

terjadi selama kita tetap berdoa dan percaya”


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Februari 2015 Penulis


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Purwati Eva Mohanrhani

Nomor Mahasiswa : 111134023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberiman mepada Perpustamaan Universitas Sanata Dharma marya ilmiah saya yang berjudul :

“Strategi Pembelajaran Yang Digunakan Guru Bagi Siswa Berprestasi Rendah Pada Kelas Atas Sd Negeri Se-Kecamatan Tegalrejo”

beserta perangmat yang diperluman. Demimian saya memberitahuman mepada perpustamaan Universitas Sanata Dharma ham untum menyimpan, mengalihman dalam bentum media lain, mengelola dalam bentum pangmalan data, mendistribusiman secara terbatas, dan mempublimasimannya di internet atau media lain untum mepentingan amademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberiman royalty mepada saya selama tetap mencantumman nama saya sebagai peneliti.

Demimian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyamarta, 17 Februari 2015 Peneliti


(11)

viii ABSTRAK

Mohanrhani, Purwati Eva (2015). Strategi Pembelajaran Yang Digunakan Guru Bagi Siswa Berprestasi Rendah Pada Kelas Atas SD Negeri Se-Kecamatan Tegalrejo.Skripsi.Yogyakarta:Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi siswa yang memiliki prestasi rendah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan penanganan guru dalam kelas untuk siswa berprestasi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan strategi pembelajaran oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo untuk menangani siswa kelas atas yang memiliki prestasi rendah.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian non eksperimental dan metode yang digunakan adalah metode survey. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh guru kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo yang berjumlah 48 guru. Sampel pada penelitian ini adalah guru kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo yang berjumlah 26 guru. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara mengundi secara acak nama-nama guru yang ada dalam populasi. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi 60 item pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik deskriptif.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru kelas atas sekolah dasar negeri di SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo adalah strategi pembelajaran melalui pengalaman. Hal ini dapat dilihat dari persentase strategi yang digunakan oleh guru sebagai berikut : Strategi pembelajaran melalui pengalaman mendapat persentase sebanyak 21,55 (%). Peringkat kedua adalah strategi pembelajaran tidak langsung dan strategi pembelajaran mandiri yang mendapat persentase sama yaitu masing-masing sebanyak 20,57 (%). Strategi pembelajaran interaktif mendapat persentase sebanyak 19,81 (%) dan strategi pembelajaran yang mendapat persentase paling kecil adalah strategi pembelajaran langsung yaitu sebanyak 17,96 (%).


(12)

ix

ABSTRACT

Mohanrhani, Purwati Eva (2015). Learning Strategy Applied By Teacher For Low Achievement Student At Upper Class State Elementary School in all Tegalrejo district.Skripsi.Yogyakarta:Elementary School Teacher Program, Teachership Faculty and Educational Science, Sanata Dharma University.

This research background overshadows by condition of student having low achievement in following study activity in school and handling of teacher in class for low achievement student. This research aim to know level of usage of study strategy by teacher all in Tegalrejo district to handle upper class student having low achievement.

Research type applied by researcher is research of non experiment and method applied is method survey. Population at this research is all country elementary school upper class teacher in all Tegalrejo district which amounts to 48 teachers. Sample at this research is country elementary school upper class teacher in all Tegalrejo district which amounts to 26 teachers. Sampling in this research by the way of balloting at random name of the teachers in population. Data collecting technique in the form of questionaire containing 60 question items developed based on compilation technique of model scale Likert. Technical of data analysis applied in this research is descriptive statistical analytical technique.

Research result obtained is study strategy that is often applied by country elementary school upper class teacher in SD in all Tegalrejo district is study strategy through experience. This thing is visible from strategy percentage applied by teacher as follows : Study strategy through experience gets percentage counted 21,55(%). Second rank is indirect study strategy and self-supporting study strategy getting same percentage that is each counted 20,57(%). Study strategy of interaktif gets percentage counted 19,81(%) and study strategy getting smallest percentage is direct study strategy that is counted 17,96(%).


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, karunia dan cinta kasihNya yang selalu memberikan kekuatan, perlindungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Strategi Pembelajaran yang Digunkan Guru bagi Siswa Berprestasi Rendah pada Kelas Atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam perjalanan penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari kesulitan dan kendala yang mengiringi. Skripsi ini tidak akan ada dan selesai dengan baik tanpa adanya dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah memberi ijin penelitian

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., SS., MST., M.A. selaku Ketua Program Studi S1 PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi S1 PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Drs. YB Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis


(14)

xi

5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

6. Para dosen, karyawan dan staf PGSD baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Bapak / Ibu Kepala sekolah dan guru-guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo yang telah memberi ijin dan membantu penelitian ini.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju kesempurnaan karya ini. Akhirnya semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi dunia pendidikan.

Yogyakarta, 17 Februari 2015 Penulis


(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah... 4

1.4 Rumusan Masalah... 4


(16)

1,6 Manfaat Penelitian... 5

1.7 Definisi Opersional... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 7

2.1 Kajian Pustaka... 7

2.1.1 Pengertian Strategi Pembelajaran... 7

2.1.2 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran... 9

2.1.3 Prestasi Rendah... 12

2.2 Penelitian Yang Relevan... 17

2.3 Kerangka Berpikir... 19

2.4 Hipotesis Penelitian... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

3.1 Jenis Penelitian... 21

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian... 22

3.2.1 Waktu Penelitian... 22

3.2.2 Tempat Penelitian... 22

3.3 Variabel Penelitian... 22

3.4 Populasi Dan Sampel... 23

3.4.1 Populasi... 23

3.4.2 Sampel... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 24

3.6 Instrumen Penelitian... 25

3.7 Validitas Dan Relibilitas... 36


(17)

3.7.2 Reliabilitas... 44

3.8 Teknik Analisis Data... 46

3.9 Jadwal Penelitian... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50

4.1 Deskripsi Penelitian... 50

4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner... 50

4.3 Hasil Penelitian... 51

4.4 Pembahasan... 52

BAB V PENUTUP... 56

5.1 Kesimpulan... 56

5.2 Keterbatasan Penelitian... 56

5.3 Saran... 57

DAFTAR PUSTAKA... 58


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Strategi Pembelajaran dengan Berbagai

Teknik /Metode Pembelajarannya... 12

Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran Efektif... 12

Tabel g.1 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berprestasi Rendah... 26

Tabel g.2 Penjabaran Skor Item Item Positif dan Item Negatif... 27

Tabel g.g Sebaran Item Positif dan Item Negatif... 29

Tabel g.4 Kriteria Revisi Pernyataan... g7 Tabel g.5 Hasil Expert Judgement... g7 Tabel g.6 Hasil Validitas Muka... g9 Tabel g.7 Hasil Validitas Konstruk... 42

Tabel g.8 Koefisien Reliabilitas... 45

Tabel g.9 Hasil Reliabilitas... 45

Tabel g.10 Contoh Coding Data... 46

Tabel g.11 Jadwal Penelitian... 48


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rumus Product Moment………... 41 Gambar 3.2 RumusAlpha Cronbach………... 44 Gambar 4.1 Diagram lingkaran strategi pembelajaran... 52


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin penelitian... 60

Lampiran 2 Codingguru... 64

Lampiran 3 Expert judgement... 65

Lampiran 4 Validitas muka... 105

Lampiran 5 Analisis Data... 115

Lampiran 6 Kuesioner yang belum diisi... 121

Lampiran 7 Kuesioner yang sudah diisi... 131

Lampiran 8 Hasil Reliabilitas... 142

Lampiran 9 Tabulasi Validitas Konstruk... 143

Lampiran 10 Hasil Validitas Konstruk... 144


(21)

1

BAB B PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan delapan bagian pendahuluan dari penelitian ini. Delapan bagian tersebut adalah latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap individu terlahir dengan tingkat intelektual yang berbeda-beda. Ada yang memiliki tingkat intelektual tinggi, sedang, dan ada pula yang memiliki tingkat intelektual rendah. Intelektual merupakan faktor internal yang menjadi penunjang bagi seseorang dalam menempuh suatu pendidikan. Kemampuan intelektual dalam dunia pendidikan dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi yang dicapai oleh individu dalam jenjang pendidikan yang dilaluinya.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendali diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masayarakat, bangsa dan Negara (UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan Undang-undang tersebut pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu menghantarkan setiap individu menuju perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun dalam kehidupan sosialnya.


(22)

Keberhasilan yang diperoleh setiap individu dalam pendidikannya dapat dilihat dari beberapa faktor. Slameto (2010:54) ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: Faktor ekstern (yang berasal dari luar diri siswa) dan intern (dari dalam diri siwa). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, sedangan faktor intern yaitu tiga tahap bagian yaitu faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani), faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) dan faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, keterampilan dan kesiapan belajar). Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi yang diperoleh siswa. Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga akan mempengaruhi prestasi siswa. Mulyani (2013:2) berpendapat bahwa siswa yang tidak memiliki kesiapan dalam belajar cenderung menunjukkan prestasi belajarnya rendah, sebaliknya siswa yang memiliki kesiapan dalam belajar cenderung menunjukkan prestasi belajar yang tinggi.

Keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mencapai prestasi yang tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh siswa itu sendiri, akan tetapi juga dari guru yang memberikan pelajaran dan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Rusman (2010:1) mengungkapkan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Hubungan antara guru dan siswa bersifat dinamis dan kompleks. Dalam interaksi tersebut, guru tidak hanya memberikan ilmu yang dimilikinya kepada siswa akan tetapi juga diharapkan mampu memotivasi dan menarik minat belajar siswa untuk lebih aktif


(23)

berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya terlaksana secara efektif dan efisien guna menunjang akademik siswa akan tetapi juga terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, menarik dan menyenangkan.

Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh guru guna memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswanya. Strategi pembelajaran dipandang sangat penting dalam proses pembelajaran karena dalam strategi pembelajaran terdapat cara-cara yang dapat digunakan guru untuk menunjang proses pembelajaran guna menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Strategi Pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran (Uno & Hamzah 2007:3).

Berdasarkan wawancara singkat yang telah peneliti lakukan pada bulan November kepada kurang lebih 22 guru pengampu kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo bahwa setiap kelas pasti terdapat siswa berprestasi rendah, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian strategi pembelajaran yang digunakan guru bagi siswa berprestasi rendah pada kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo dengan metode survey. Efendi (2012:3) mengungkapkan bahwa penelitian survey merupakan penelitian dengan data yang akan dikumpulkan dari sampel untuk mewakili populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, dengan unit analisis individu. Dengan menggunakan metode survey ini, peneliti ingin mengetahui strategi pembelajaran yang sering diterapkan kepada siswa kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo yang berprestasi rendah. Judul penelitian yang diambil oleh peneliti


(24)

adalah: “STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BAGI SISWA BERPRESTASI RENDAH PADA KELAS ATAS SD NEGERI SE-KECAMATAN TEGALREJO”

1.2 Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan yang tertulis dalam latar belakang masalah yang telah diurakan di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang ada, yaitu:

1.2.1 Menemukan anak yang mengalami prestasi rendah.

1.2.2 Faktor eksternal penyebab siswa mengalami prestasi rendah meliputi cara guru mengajar, strategi pembelajaran yang dipakai guru, dan kondisi kelas.

1.3 Pembatasan Masalah

Memperhatikan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang diteliti dibatasi pada mengetahui penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan guru bagi siswa kelas atas yang mengalami prestasi rendah di SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.4.1 Strategi Pembelajaran apa yang memiliki persentase penggunaan paling tinggi yang digunakan oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo untuk menangani siswa berprestasi rendah ?

1.5 Tujuan Penelitian


(25)

1.5.1 Untuk mengetahui Strategi Pembelajaran apa yang memiliki persentase penggunaan paling tinggi yang digunakan oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo untuk menangani siswa berprestasi rendah.

1.k Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Praktis 1.6.1.1 Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan guna peningkatan penggunaan strategi pembelajaran bagi anak berprestasi rendah.

1.6.1.2 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang strategi pembelajaran bagi anak berprestasi rendah.

1.6.1.3 Bagi guru

Penelitian ini merupakan strategi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai evaluasi strategi pembelajaran yang selama ini dipakai.

1.6.1.4 Bagi dunia pendidikan

Penelitian ini dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran bagi siswa berprestasi rendah.

1.6.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan strategi pembelajaran bagi siswa berprestasi rendah kelas atas SD Negeri Se-Kecamatan Tegalrejo.


(26)

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penelitian ini merumuskan definisi operasional :

1.7.1.1 Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang digunakan selama proses pembelajaran.

1.7.1.2 Prestasi rendah adalah prestasi yang bernilai lebih rendah dari standar yang telah ditentukan


(27)

7

BAB BB

LANDASAN TEORB

Dalam bab ini diuraikan kajian teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini. Pembahasan tentang kajian teori ini terdiri dari empat bagian, yaitu landasan teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Strategi Pembelajaran

Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia militer. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang berarti jenderal atau panglima (Hamruni, 2012:2). Strategi adalah siasat, kiat, atau rencana (Supriyadi, 2013:59). Kemudian strategi muncul di dalam dunia pendidikan dan diartikan sebagai sebuah perencanaan, metode, atau serangkaian kegiatan yang dirancang untuk tujuan tertentu. Pengertian strategi dalam dunia pendidikan tentunya berbeda dengan makna kata strategi yang ada di dalam dunia militer. Strategi di dalam dunia pendidikan merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Hamruni, 2012:2). Arah dari penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semuanya diarahkan dalam pencapaian tujuan (Majid, 2013:8).

Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai


(28)

dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar (Majid, 2013:5). Aqib (2013:66) mengungkapkan bahwa proses belajar-mengajar (pembelajaran) adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berbeda menurut Majid dan Aqib, UU SPN No.20 tahun 2003 (dalam Majid, 2013:4) pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Berdasarkan penjelasan para peneliti tentang pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan belajar-mengajar yang direncanakan untuk mewujudkan proses pembelajaran agar berjalan efektif dan efisien. Pembelajaran diarahkan untuk mencapai tujuan, oleh karena itu pembelajaran merupakan kegiatan yang harus direncanakan. Interaksi antara peserta didik dan pendidik merupakan hal yang penting dalam pembelajaran.

Pembelajaran erat hubungannya dengan strategi pembelajaran. Sanjaya (2006:126) mengungkapkan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Suyono (2014:20) mengemukakan strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, sumber belajar dan penilaian (assesment) agar


(29)

pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hal yang sama diungkapkan pula oleh Majid (2013:6) strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran. Namun, Aqib (2013:71) mengungkapkan strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para peneliti tentang strategi pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah rencana kegiatan yang dipilih untuk memberikan bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Rencana kegiatan dapat berupa cara-cara yang akan digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Majid, 2013:6).

2.1.2 Jenis-Jenis strategi pembelajaran

Pembelajaran membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Banyak strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menurut Majid (2013:11-12), antara lain:

2.1.2.1 Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)

Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan pada strategi ini


(30)

termasuk didalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah

2.1.2.2 Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)

Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung dan sumber personal (resource person). Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non cetak dan sumber-sumber manusia

2.1.2.3 Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)

Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba alternatif dalam berpikir. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif. Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas,


(31)

diskusi kelompok kecil, atau pengajaran tugas berkelompok dan kerja sama siswa secara berpasangan.

2.1.2.4 Strategi Pembelajaran Melalui Pengalaman (experimental learning)

Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa dan berorientasi pada aktifitas. Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, didalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.

2.1.2.5 Strategi Pembelajaran Mandiri

Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juag bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.

Berbeda dengan pendapat Majid, Colin Marsh mengutip Duck (2000) (dalam Suyono, 2014:21) mengatakan bahwa hanya ada dua strategi pembelajaran yang pokok yaitu pembelajaran berpusat kepada guru (teacher-centered teaching) dan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered teaching). Strategi pembelajaran yang digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini adalah strategi teacher-centered dan strategi student-centered yang telah dirangkum menjadi 5 indikator strategi pembelajaran. Dalam kedua strategi pembelajaran


(32)

tersebut terdapat sejumlah teknik pembelajaran, seperti tampak pada tabel 2.1 sebagai berikut ini :

Tabel 2.1

Strategi Pembelajaran dengan Berbagai Teknik/Metode Pembelajarannya

No

. Strategi Teacher-ientered Strategi Student-ientered

1. Ceramah Inkuiri

2. Praktik Keterampilan Riset/ Kajian Pustaka 3. Pertanyaan Terarah Permainan Simulasi

4. Tugas Membaca Bermain Peran/ Sosial Drama 5. Diskusi Kelas Pusat/ Pojok Belajar

6. Demonstrasi Belajar dengan Bantuan Komputer 7. Prestasi Berbasis Media Belajar Bebas

8. Kegiatan Konstruksi Kontruktivisme

9. Eksperimen Keindahan Pembelajaran Kooperatif 10. Kegiatan dengan Peta danGlobe

11. Karyawisata 12. Pembicara tamu

Berdasarkan strategi yang dikemukakan oleh Colin Marsh mengutip Duck (2000) dalam Suyono (2014:21), dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang lebih efektif digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (Strategi Student-Centered). Strategi yang berpusat pada siswa ini bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :


(33)

Tabel 2.2

Strategi Pembelajaran Efektif

No. Strategi Indikator Kategori

1. Strategi pembelajaran tidak

langsung Inkuiri

Riset / Kajian Pustaka

Sangat efektif 2. Strategi pembelajaran

interaktif Pusat / pojok belajar Pembelajaran kooperatif Diskusi kelas

Efektif

3. Strategi pembelajaran

melalui pengalaman Permainan simulasi Bermain peran / sosial drama

Konstruktivisme Kegiatan konstruksi Eksperimen keindahan

Cukup efektif

4. Strategi pembelajaran

langsung Belajar denganbantuan komputer Ceramah Praktik ketrampilan Pertanyaan terarah Demonstrasi Prestasi berbasis media Kurang efektif

5. Strategi pembelajaran

mandiri Belajar bebas

Tugas membaca Kegiatan dengan peta / globe

Tidak efektif


(34)

Prestasi belajar berasal dari penggabungan dua kata yakni prestasi dan belajar. Arifin (2009:12) mengemukakan bahwa prestasi berasal dari Bahasa Belanda prestatie, yang dalam bahasa Indonesia berasti hasil usaha. Belajar menurut Mulyasa (2007:189) pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan, yang menghasilkan perubahan dalam dirinya.

Arifin (2009:12) mengatakan bahwa, prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya meliputi aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak siswa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:895) mengungkapkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Slameto (2010:2) mengungkapkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sependapat dengan Slameto, Syah mengungkapkan (2013:90) secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Suyono & Hariyanto (2014:9) megungkapkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku sikap, dan mengokohkan kepribadian. Sukmadinata dalam Suyono & Hariyanto (2014:11) mengatakan bahwa belajar


(35)

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang di dalamnya terjadi perubahan tingkah laku untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, menumbuhkan kebiasaan yang baik, memiliki kepribadian yang kokoh serta mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungan.

Belajar dipandang sebagai proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Faktor yang mempengaruhi belajar salah satunya adalah faktor intelegensi dimana faktor intelegensi sebagai bagian dari faktor psikologis yang mempengaruhi belajar.

Prestasi belajar menurut Ridwan (2008:55) diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Tohirin (2006:151) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa sebagai bukti penguasaan pengetahuan dalam belajar. Untuk mencapai prestasi belajar harus diikuti dengan adanya usaha agar mendapatkan prestasi yang baik. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi. Salah satu faktornya adalah faktor intelegensi. Yang dimaksud dengan faktor intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi baru


(36)

dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep- konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat (Slameto, 2010:56)

Intelegensi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, karena dalam proses belajar siswa, faktor intelegesi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa, namun perlu diingat bahwa siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam prestasi belajarnya, karena faktor intelegensi bukan satu-satunya penentu tingkat prestasi siswa, dalam hal ini proses belajar siswa juga berpengaruh terhadap prestasi siswa. Jadi bisa dikatakan bahwa siswa yang memiliki intelegensi tinggi belum tentu sukses dalam prestasi belajarnya.

Syah (2001:132) mengemukakan secara global faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut: (1) Faktor internal meliputi: bakat, kecerdasan, minat, motivasi, usia, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan kondisi kesehatan rohani (2) Faktor eksternal meliputi: kualitas guru dalam penguasaan materi, fasilitas mengajar, lingkungan yang mendukung, dan stimulasi belajar (3) Faktor pendekatan belajar meliputi strategi dan metode. Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah faktor pendekatan belajar, dimana metode yang dipakai dapat meningkatkan prestasi belajar.


(37)

Syah (2013:150) mengungkapkan bahwa angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan belajar (passing grade) skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60. Jika siswa dapat melampaui keberhasilan belajar dikatakan siswa mampu mengikuti KBM dengan baik sesuai dengan perencanaan guru. Sedangkan siswa yang tidak dapat melampaui keberhasilan belajar maka siswa dikatakan memiliki prestasi rendah.

2.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Panditasari (2013) dengan judul “Dominasi Belajar Siswa Kelas IX Santo Mikael Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 Yang Berprestasi Belajar Rendah Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar” diperoleh hasil yaitu gaya belajar yang dominan dari siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman yang berprestasi belajar rendah Tahun Ajaran 2012/2013 adalah gaya belajar kinestetik dengan presentase 41,7%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa belum mengoptimalkan gaya belajar yang mereka miliki dalam belajar. Optimalisasi gaya belajar siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman yang berprestasi belajar rendah Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menggunakan usulan topik-topik bimbingan belajar yang telah disusun.

Kristina (2012) dalam penelitian berjudul “Pengelolaan Waktu Siswa Siswi Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Dengan Prestasi Belajar Rendah Dan Implikasinya Untuk Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar Tahun Ajaran 2010/2011 “ diperoleh hasil yaitu ada perbedaan pengelolaan waktu pada siswa siswi kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang berprestasi rendah Tahun


(38)

Ajaran 2010/2011, dimana rata-rata jam belajar siswa lebih pendek sekitar 1 jam per hari dari pada rata-rata jam belajar siswa. Adapun usulan-usulan topik bimbingan belajar bagi siswa kelas VII SMP SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 disusun berdasarkan kenyataan tentang pengelolaan waktu siswa.

Naben (2011) dalam penelitian berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman Menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cancangan Tahun Pelajaran 2010/2011” diperoleh hasil yaitu menunjukkan bahwa keterampilan menulis pada siklus I ada 14 orang siswa (70%) memperoleh nilai menulis pengumuman menggunakan strategi berbasis proyek diatas KKM 65 dan yang memperoleh nilai dibawah KKM 5 ada 6 siswa (30%) dengan rata-rata 72,75. Hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan bahwa 17 orang siswa (85%) memperoleh nilai diatas KKM dan 3 orang siswa (15%) memperoleh nilai dibawah KKM. Dari hasil evaluasi pada siklus II diperoleh nilai rata-rata menulis pengumunan SD Negeri Cancangan yaitu 83,77.

Sunhaji (2008) dalam jurnal yang berjudul “Strategi Pembelajaran: Komponen Dan Aplikasinya” mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran adalah sebagai daya upaya guru dalam menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan siswa belajar atau pilihan pola perbuatan guru siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Walaupun terdapat pendapat yang berbeda tentang makna strategi, tetapi perbedaan itu hanya terletak pada aksentuasinya saja, ada yang berpendapat strategi sebagai pemikiran abstrak konsepsional yakni pemikiran tentang berbagai hal yang akan dilaksanakan guna dalam meningkatkan hasil


(39)

pembelajarannya, dan ada yang mengatakan strategi sebagai operasionalisasinya yang terdiri dari 3 kegiatan yakni pra- instruksional, instruksional, dan evaluasi.

Menurut penelitian yang telah dijabarkan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa strategi pembelajaran merupakan daya upaya guru dalam menciptakan sistem lingkungan belajar yang memungkinkan siswa atau pilihan pola perbuatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi belajar yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran mempengaruhi prestasi yang akan diperoleh siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dapat diperoleh kesimpulan bahwa prestasi rendah siswa dipengaruhi oleh waktu belajar siswa yang kurang dari satu jam dan gaya belajar siswa.

2.3 Kerangka Berpikir

Setiap sekolah kemungkinan besar memiliki beberapa siswa yang berprestasi rendah, begitu pula siswa kelas atas di SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo. Prestasi rendah tersebut terjadi karena berbagai faktor, yaitu faktor internal atau eksternal. Faktor internal seperti siswa yang sulit berkonsentrasi, sulit memahami materi, kurangnya motivasi belajar, dan gangguan kesehatan pada otak anak. Faktor eksternal seperti strategi pembelajaran yang dipakai guru dalam mengajar, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa, kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, kondisi lingkungan sekolah, dan kondisi lingkungan keluarga.

Prestasi rendah pada siswa menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa menurun dan pada akhirnya mengakibatkan prestasi siswa menurun. Penelitian ini bertujuan


(40)

untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk siswa kelas atas di SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo yang dapat membantu mengatasi siswa yang memiliki prestasi rendah. Peneliti akan melakukan tanya jawab kepada guru untuk mengetahui adanya siswa yang memiliki prestasi rendah. Jika ada maka peneliti akan memberikan kuesioner untuk mengetahui strategi pembelajaran yang dipakai oleh guru untuk membantu mengatasi siswa yang memiliki prestasi rendah. Kuesioner yang telah diisi oleh guru dari berbagai sekolah akan dikumpulkan dan diambil datanya, kemudian data tersebut akan diolah sehingga dapat disimpulkan strategi pembelajaran apa yang efektif digunakan oleh guru untuk menangani siswa kelas atas yang memiliki prestasi rendah.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.4.1 Strategi Pembelajaran yang memiliki persentase penggunaan paling tinggi yang digunakan oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo untuk menangani siswa berprestasi rendah adalah Strategi pembelajaran langsung (metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi).


(41)

21 BAB BBB

METODE PENELBTBAN

2ab III ini akan memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, variabel penelitian, populasi, dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, serta prosedur analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah non eksperimental dengan cross sectional designmelalui metodesurvey. Effendi (2012:3) mengungkapkan bahwa penelitiansurveyadalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Siregar (2011:143) mengungkapkan bahwa penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian survey

adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner dan pertanyaan terstruktur atau sistematis untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian dicatat, diolah dan dianalisis.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana strategi yang digunakan oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo untuk menangani siswa kelas atas yang memiliki prestasi rendah dan mengetahui tingkat penggunaan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo untuk menangani siswa kelas atas yang memiliki prestasi rendah. Penelitian ini


(42)

termasuk penelitian kuantitatif, sebab menggambarkan tingkat penggunaan strategi pembelajaran bagi siswa berprestasi rendah.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2014 hingga Januari 2015

3.2.2 Tempat Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di seluruh Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tegalrejo yang berjumlah 11 sekolah. Sekolah tersebut terdiri atas SD N Tegalrejo I, SD N Tegalrejo II, SD N Tegalrejo III, SD N Pingit, SD N 2ener, SD N Petinggen, SD N 2angirejo I,SD N 2angunrejo I, SD N 2angunrejo II, SD N 2lunyahrejo, dan SD N Karangrejo.

3.3 Variabel Penelitian

Sugiyono (2010: 61) mengatakan bahwa variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mmempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini mengemukakan dua macam variabel, yaitu :

3.3.1 Variabel 2ebas (Independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prestasi rendah. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahan variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas juga merupakan penyebab timbulnya variabel terikat.


(43)

3.3.2 Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran. Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono (2010:61). Variabel terikat sering disebut dengan variabel kriteria atau konsekuen.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru pengampu kelas atas sekolah dasar di Kecamatan Tegalrejo yang berjumlah 48 guru. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya (Margono, 2010:118). Peneliti membatas populasi untuk sekolah dasar negeri karena adanya perbedaan cara mengajar dan penanganan guru terhadap siswa antara sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta.

3.4.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 26 guru pengampu kelas atas SD Negeri di Kecamatan Tegalrejo. Sampel merupakan bagian dari populasi, yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2010:15). Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan kesepakatan kelompok studi untuk mengambil 50% atau lebih responden pada populasi sebagai sampel.


(44)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Kountur (2003:139) mengemukakan bahwa random sampling adalah proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah simple random sampling. Menurut Kountur (2003:139) simple random sampling adalah cara pemilihan sampel dimana anggota dari populasi dipilih satu persatu secara random atau semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih, dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi. Peneliti memilih teknik

random sampling dan metode simple random sampling karena peneliti

memberikan kesempatan yang sama pada setiap sekolah untuk menjadi sampel pada penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Kuesioner masuk ke dalam teknik pengumpulan data non tes. Tujuan dari penggunaan kuesioner untuk mengukur tingkat penggunaan strategi pembelajaran bagi siswa berprestasi rendah. Terdapat 60 item pernyataan yang termuat dalam kuesioner tertutup.

Kuesioner disebarkan kepada setiap guru kelas yang mengajar di kelas atas se-Kecamatan Tegalrejo. Kuisioner sendiri berisi mengenai variabel-variabel indikator strategi pembelajaran dan indikator prestasi rendah. Guru-guru diminta untuk mengisi kuesioner selama jangka waktu yang sudah ditentukan. Peneliti memberikan jangka waktu 2 hari kepada guru untuk mengisi kuesioner yang disebarkan.


(45)

3.6 Bnstrumen Penelitian

Alat ukur penelitian ini menggunakan lembar kuesioner strategi pembelajaran yang digunakan untuk siswa berprestasi rendah. Kuesioner menurut Sugiyono (2012:142) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner disebarkan kepada guru-guru pengampu kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo. Lembar kuesioner tersebut tersusun atas 2 bagian, bagian pertama berisi tentang strategi pembelajaran yang digunakan guru dan bagian kedua berisi tentang anak berprestasi rendah. Lembar kuesioner berisi 60 item pernyataan yang terdiri dari 30 pernyataan tentang strategi pembelajaran yang digunakan guru dan 30 pernyataan tentang anak berprestasi rendah.

Penelitian ini menggunakan kuesioner pernyataan tertutup. Effendi (2012:184) mengungkapkan karakteristik pernyataan tertutup adalah semua pilihan jawaban dari pernyataan ini telah ditentukan oleh peneliti. Alasan peneliti menggunakan kuesioner pernyataan tertutup adalah untuk menghindari adanya pernyataan ragu-ragu dari responden, selain itu dengan menggunakan kuesioner tertutup dapat mempermudah peneliti dalam menganalisis data.

Lembar kuesioner strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam penelitian ini terdapat 13 indikator untuk strategi pembelajaran dan 13 indikator untuk prestasi rendah. Pada indikator terdapat item positif dan item negatif. 2erikut tabel 3.1 menjelaskan indikator kuesioner strategi pembelajaran menurut Majid (2013:11) dan prestasi rendah menurut Syah (2013:148).


(46)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Kuesioner Strategi Pembelajaran 2agi Anak 2erprestasi Rendah No . Strategi Pembelajaran Indikator Item Pernyataan 1. Menggunakan startegi yang mengaktifkan siswa 1,2,3 2. Menyiapkan

RPP dan media 4,5,6

3. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP

7,8,9

4. StarategiPembelajaran Langsung

Mengunakan ceramah 10,11 Mengunakan tanya

Jawab 12,13

Mengunakan

demonstrasi 22,23 Mengunakan praktek 24,25 5. Strtegi

Pembelajaran Tidak Langsung

Mengunakan observasi 16,17 Mengunakan media

cetak, non cetak 20,21 6. Strategi

Pembelajaran

Interaktif Mengunakan diskusi

14,15 7. Startegi

Pembelajaran Melalui

Pengalaman Mengunakan simulasi

18,19

8. StarategiPembelajaran

Mandiri Mengunakan belajarmandiri

26,27

9. Prestasi

Guru memantau hasil

belajar siswa 28,29,30 Pengamatan 31,32

Ingatan 33,34

Pemahaman 35,36,37 Penerapan 38,39,40


(47)

Sintesis 43,44 Penerimaan 45,46 Sambutan 47,48,49 Apresiasi 50,51,52 Internalisasi 53,54 Karakterisasi 55,56 Keterampilan bergerak

dan bertindak 57,58 Kecakapan ekspresi

verbal dan non verbal 59,60

Lembar kuesioner disusun berdasarkan skala likert. Skala adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2011: 133). Peneliti menggunakan 4 pilihan jawaban yaitu skor 1- 4. Alasan peneliti memilih 4 pilihan jawaban untuk menghindari bias. Item positif diberi skor yang bergerak dari kategori “tidak pernah” ke “selalu” dengan pilihan jawaban dari 1- 4. Item negatif diberi skor bergerak dari “selalu” ke “tidak pernah” dengan pilihan skor 1- 4.

Pengukuran lembar kuesioner dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu untuk item positif dan item negatif. Tabel 3.2menjabarkan skor untuk item positif dan skor untuk item negatif.

Tabel 3.2

Penjabaran Skor Item Item Positif dan Item Negatif

No. Kategori Skor Keterangan 1. Item Positif

1 Tidak pernah 2 Kadang-kadang 3 Sering


(48)

4 Selalu

2. Item Negatif

4 Tidak pernah 3 Kadang-kadang 2 Sering 1 Selalu

Tabel 3.2 Menunjukkan penjabaran skor untuk item positif dan item negatif. Skor 1 pada item positif menunjukkan bahwa responden tidak pernah melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner. Skor 2 pada item positif menunjukkan bahwa responden kadang-kadang melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner. Skor 3 pada item positif menunjukkan bahwa responden sering melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner. Skor 4 pada item positif menunjukkan bahwa responden selalu melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner.

Skor 4 pada item negatif menunjukkan bahwa responden tidak pernah melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner. Skor 3 pada item negatif menunjukkan bahwa responden kadang-kadang melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner. Skor 2 pada item negatif menunjukkan bahwa responden sering melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner. Skor 1 pada item negatif menunjukkan bahwa responden selalu melakukan hal sesuai dengan pernyataan pada lembar kuesioner.

Tabel 3.3 menunjukkan item positif dan item negatif dari lembar kuesioner strategi pembelajaran yang digunakan guru untuk anak kelas berprestasi rendah yang telah disusun.


(49)

29 Tabel 3.3

Sebaran Item Positif dan Item Negatif

Variabel Indikator No

Item Item Positif ItemNo Item Negatif

Strategi

Pembelajaran Menggunakan strategiyang mengaktifkan siswa 1 2

Guru mengajukan pertanyaan untuk mendorong siswa berprestasi rendah aktif dalam pembelajaran

Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan mendorong siswa

berprestasi rendah untuk aktif bertanya

3 Guru menggunakan pendekatan

pembelajaran yang membuat siswa

berprestasi rendah aktif

Menyiapkan RPP dan

media 4

5 6

Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai karakter dan perkembangan siswa berprestasi rendah Guru merancang proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan untuk siswa berprestasi rendah

Guru merancang media untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa berprestasi rendah


(50)

30 Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP 7 9

Guru melaksanakan pembelajaran untuk siswa berprestasi rendah sesuai dengan alokasi waktu yang telah termuat dalam RPP

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa berprestasi rendah

8 Guru kurang melibatkan siswa berprestasi rendah dalam penggunaan media pembelajaran

Menggunakan strategi

ceramah 10 Guru menggunakan metode ceramahdalam pembelajaran bagi siswa berprestasi rendah

11 Guru memberi

kesempatan pada siswa berprestasi rendah untuk mengemukakan pendapat secara leluasa Menggunakan strategi

tanya jawab 12

13

Guru menggunakan metode tanya jawab dalam pembelajaran untuk siswa

berprestasi rendah

Guru memberikan kesempatan pada siswa berprestasi rendah untuk bertanya Menggunakan strategi

diskusi 14

15

Guru menggunakan metode diskusi untuk siswa berprestasi rendah dalam

pembelajaran

Guru dapat membuat siswa berprestasi rendah aktif dalam kegiatan diskusi Menggunakan strategi

observasi 16

17

Guru menggunakan metode observasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa berprestasi rendah


(51)

31 Guru membimbing siswa berprestasi

rendah untuk melakukan observasi Menggunakan strategi

simulasi 18

19

Guru menggunakan metode simulasi dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa berprestasi rendah

Guru membimbing siswa berprestasi rendah untuk melakukan simulasi Menggunakan media

cetak dan non cetak 20 21

Guru menggunakan media cetak dan non cetak dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siswa berprestasi rendah

Guru memfasilitasi siswa berprestasi rendah dalam penggunaan media cetak dan non cetak

Menggunakan strategi

demonstrasi 22

23

Guru menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran untuk siswa

berprestasi rendah

Guru memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi rendah untuk

mendemonstrasikan materi di depan kelas Menggunakan strategi

praktek 24 Guru mengajak siswa berprestasi rendahuntuk melakukan praktek saat pelaksanaan pembelajaran


(52)

32 25

Guru menggunakan praktek agar menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa berprestasi rendah

Menggunakan strategi

pembelajaran mandiri 26 27

Guru mengajak siswa berprestasi rendah untuk belajar mandiri dalam

pembelajaran

Guru mengarahkan siswa berprestasi rendah untuk mampu melakukan belajar mandiri

Guru memantau hasil

belajar siswa 28

29

Guru memantau kemajuan belajar siswa berprestasi rendah dengan memberikan kuis

Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa berprestasi rendah melalui tugas terstruktur, aktivitas siswa di kelas, portofolio, yang menggambarkan kualitas siswa berprestasi rendah

30 Guru tidak

merencanakan dan melaksanakan program pengayaan atau

perbaikan (remidi) untuk siswa berprestasi rendah

Prestasi rendah Pengamatan 31 Siswa berprestasi rendah tidak mampu menunjukkan pengamatan yang telah dilakukan

32 Siswa berprestasi rendah mampu

membandingkan hasil pengamatan dengan teori yang dipelajari Ingatan 33 Siswa beprestasi rendah tidak mampu


(53)

33 dengan materi yang diajarkan menggali pengetahuan

dengan bertanya

Pemahaman 35

37

Siswa berpresi rendah tidak mampu menunjukkan kembali materi yang telah diajarkan pada akhir pelajaran

Siswa berprestasi rendah tidak mampu mendefinisikan secara lisan materi pembelajaran menggunakan bahasa sendiri

36 Siswa berprestasi rendah mampu menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan

Penerapan 38 Siswa berprestasi rendah tidak mampu mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan teori yang dipelajari

39

40

Siswa berprestasi rendah dapat

memberikan contoh terkait dengan materi pembelajaran yang diajarkan

Siswa berprestasi rendah mampu menerapkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari Analisis 41 Siswa berprestasi rendah tidak mampu

menganalisis kembali penjelasan guru dengan bahasa sendiri

42 Siswa berprestasi rendah mampu mengklasifikasikan materi pembelajaran dalam bentukmindmap (peta konsep)


(54)

34 membuatmind map(peta konsep)

berdasarkan pemahaman siswa rendah mampumenemukan konsep baru dari beberapa hal yang telah dipelajari Penerimaan 45 Siswa berprestasi rendah tidak mampu

menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran

46 Siswa berprestasi rendah mampu

menerima masukan dari siswa lainnya

Sambutan 47

49

Siswa berprestasi rendah menunjukkan sikap menolak terhadap masukan siswa lainnya

Siswa berprestasi rendah tidak

menyiapkan alat tulis sebelum memulai pelajaran

48 Siswa berprestasi rendah mampu

merespon dengan baik penjelasan yang diberikan guru

Apresiasi 50

52

Siswa berprestasi rendah tidak mampu menghargai hasil karya siswa lainnya yang lebih bagus

Siswa berprestasi rendah tidak

menganggap penting karya yang telah dibuatnya

51 Siswa berprestasi rendah turut serta dalam pameran hasil karya

Internalisasi 53 Siswa berprestasi rendah memberikan

pujian terhadap hasil karya siswa lainnya 54 Siswa berprestasirendah mampu memberikan penilaian yang objektif kepada teman saat bekerja dalam kelompok


(55)

35 Karakterisasi 55 Siswa berprestasi rendah cenderung

mengganggu temannya saat mengikuti pembelajaran

56 Siswa berprestasi rendah mampu bersikap kritis dalam mengikuti pembelajaran

Keterampilan bergerak

dan bertindak 57 Siswa berprestasi rendah tidak mampumengekspresikan perasaannya melalui gerak tubuh

58 Siswa berprestasi rendah mengangkat tangan sebelum

mengajukan pertanyaan Kecakapan ekspresi

verbal dan non verbal 59 Siswa berprestasi rendah menunjukkanwajah yang murung selama mengikuti pembelajaran

60 Siswa berprestasi rendah mengucapkan salam dan ucapan terimakasih


(56)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa terdapat item negatif dan item positif dalam instrumen penelitian. Terdapat 18 item negatif tersebut yaitu item. Item negatif tersebut terdapat pada item 3, 8 11, 30, 32, 34, 36, 39, 40, 42, 44, 46, 48, 51, 54, 56, 58, dan 60.

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1 Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2011:266). Suatu tes dikatakan valid apabila alat ukur tersebut melakukan fungsi ukurnya. Hasil yang dicapai pun sesuai dengan tujuan dilakukannya sebuah tes. Alat ukur yang valid tidak hanya mampu mengungkap data namun mampu memberikan gambaran yang cermat mengenai data yang telah diuji.

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengukuran validitas. Ketiga teknik itu adalah validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing validitas :

3.7.1.1 Validitas isi (content validite)

Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen dalam mengukur isi (konsep) yang harus diisi (Siregar, 2010:163). Suatu alat ukur diharapkan mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Kuesioner penelitian ini mengukur tingkat penggunaan strategi pembelajaran bagi anak berprestasi rendah pada Sekolah Dasar se-kecamatan Tegalrejo. Validitas isi dilakukan dengan expert judgement pada orang yang ahli dalam mengukur konsep ini. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh


(57)

dosen, kepala sekolah, dan guru. Peneliti memilih dosen, kepala sekolah, dan guru karena merupakan ahli-ahli dalam strategi pembelajaran. Kuesioner yang telah dikembalikan kemudian diolah untuk mengetahui perlu atau tidaknya dilakukan revisi. Revisi pada instrumen kuesioner perlu dilakukan untuk memperoleh kuesioner yang benar-benar sesuai dengan indikator. Kriteria revisi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan kelompok studi.

Tabel 3.4

Kriteria Revisi Pernyataan

Kriteria Revisi/Tidak Revisi Tidak Revisi

Revisi

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa apabila rata-rata skor yang diperoleh dari masing-masing nomor item pada setiap indikator berarti pernyataan tersebut tidak perlu untuk dilakukan revisi. Rata-rata skor maka pernyataan tersebut perlu dilakukan revisi. Hasilexpert judgementsetiap indikator tertera pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

HasilExpert Judgement

No. Indikator Dosen Validator Rata-rata A DosenB Sekolah GuruKepala

1. Menggunakan Strategi YangMengaktifkan Siswa 4 3.67 4 3 3.67 2. Menyediakan RPP dan Media 4 4 4 2.67 3.67 3. Melaksanakan PembelajaranBerdasarkan RPP 4 3.67 3.33 3.67 3,67 4. Menggunakan StrategiPembelajaran Langsung 4 3.75 3.75 3.75 3.81 5. Menggunakan StrategiPembelajaran Interaktif 4 4 3 3 3.5 6. Menggunakan StrategiPembelajaran Tidak Langsung 4 4 3 3.25 3.56


(58)

7. Menggunakan StrategiPembelajaran Melalui Pengalaman 4 3.5 3 4 3.62 8. Menggunakan StrategiPembelajaran Mandiri 4 4 3 4 3.75 9. Guru Memantau Hasil BelajarSiswa 4 3.67 3 3.67 3.58 10. Pengamatan 4 3.5 2.5 4 3.5

11. Ingatan 4 3.5 3.5 3 3.5

12. Pemahaman 4 3.33 3 3 3.33

13. Penerapan 4 3.67 3 3.67 3.58

14. Analisis 4 4 2.5 3.5 3.5

15. Sintesis 4 3.5 3 3 3.37

16. Penerimaan 4 3.5 3,5 3.5 3.62 17. Sambutan 4 3.33 2 3.33 3.16 18. Apresiasi 3,67 3.33 3.33 2.67 3.25 19. Internalisasi 4 3.5 3.5 3 3.5 20. Karakterisasi 4 3 2 2.5 2.8 21. Keterampilan Bergerak danBertindak 4 3 3 3 3.25 22. Kecakapan EkspresiNon Verbal Verbaldan 4 3 3 3.5 3,37

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa rata-rata skor yang diperoleh dari masing-masing nomor item pada setiap indikator berarti pernyataan-pernyataan tersebut tidak perlu untuk dilakukan revisi.

3.7.1.2 Validitas muka (face validite)

Face Validityatau validitas muka adalah validitas yang menyatakan bahwa suatu alat pengukur benar-benar mengukur apa yang hendak diukur (Hadi, 2004:123). Uji validitas muka pada penelitian ini dilakukan oleh seorang guru kelas VI. Alasan pemilihan guru kelas VI sebagai validator karena guru tersebut sudah berpengalaman, benar-benar mengetahui dan paham mengenai strategi pembelajaran. Selain itu guru sudah berpengalaman dalam menangani anak berprestasi rendah. Tabel 3.6 menunjukkan hasil validitas muka yang telah dilakukan.


(59)

Tabel 3.6 Hasil Validitas Muka

No. Indikator ItemNo Skor untukpernyataan 1. Menggunakan strategi yang mengaktifkan siswa 12 44

3 3

2. Menyiapkan RPP dan media 45 33

6 2

3. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP 78 31

9 2

4. Menggunakan strategi pembelajaran langsung

10 4 11 4 12 4 13 4 22 4 23 4 24 4 25 3

5. Menggunakan strategi pembelajaran interaktif 1415 34 6. Menggunakan strategi pembelajaran tidaklangsung

16 3

17 4

20 4

21 2

7. Menggunakan strategi pembelajaran melaluipengalaman 1819 43 12 Menggunakan strategi pembelajaran mandiri 2627 44 13. Guru memantau hasil belajar siswa 2829 22

30 1

14. Pengamatan 3132 12

15. Ingatan 3334 23

16. Pemahaman 3536 42

37 2

17. Penerapan 3839 21

40 2

18. Analisis 4142 22


(60)

20. Penerimaan 4546 34

21. Sambutan 4748 12

49 1

22. Apresiasi 5051 13

52 4

23. Internalisasi 5354 43 24. Karakterisasi 5556 42 25. Keterampilan bergerak dan bertindak 5758 34 26. Kecakapan ekspresi verbal dan non verbal 5960 12

Rata-rata 2,77

Tabel 3.6 menunjukkan skor untuk tiap indikator dan tiap item. Pada variabel strategi pembelajaran, validator tidak memberikan komentar pada item 1 sampai item 6 dalam indikator pertama yaitu menggunakan strategi yang mengaktifkan siswa dan menyiapkan RPP dan media. Terdapat 1 komentar pada indikator ketiga yaitu melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP. Komentar untuk item 8 adalah “melibatkan siswa dalam penggunaan media lebih cenderung pada keaktifan siswa”. Dari indikator keempat sampai indikator ketigabelas tidak ada komentar.

Pada variabel prestasi rendah, validator memberikan komentar terhadap indikator keempatbelas yaitu pengamatan. Komentar untuk item 31 adalah “pernyataan kurang jelas”. Dari indikator kelima belas sampai indikator keduapuluh enam tidak ada komentar.


(61)

Validitas konstruk kadang-kadang disebut dengan logical validity. Validitas konstruk adalah validitas yang bertitik tolak dari konstruksi teoritik tentang faktor-faktor yang hendak diukur oleh suatu alat pengukur (Hadi, 2004:124). Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa validitas konstruk merupakan adanya kesesuaian antara teori dengan instrumen yang digunakan. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:176) mengungkapkan bahwa jika bangunan teorinya sudah benar maka hasil pengukuran dengan alat ukur (instrumen) yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid. Jika ada kecocokan yang logik antara item dengan definisi, items itu dipandang valid. Jika sebaliknya akan dipandang invalid (Hadi, 2004:125).

Instrumen kuesioner strategi pembelajaran bagi siswa berprestasi rendah dalam penelitian ini memiliki 60 item dengan jumlah sample sebanyak 20. Penentuan sampel dilakukan secara acak. Uji coba instrumen pada penelitian ini dilakukan di 11 SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo. Proses analisis data menggunakan product moment dengan bantuan SPSS 17 mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Formulasi yang digunakan (Surapranata, 2009:58) adalah :

Gambar 3.1 RumusProduct Moment Keterangan

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, 2 variabel lain yang dikorelasikan


(62)

xy =jumlah perkalian antara x dan y = kuadrat dari x

= kuadrat dari y

Gambar 3.1 menunjukkan hasil perhitungan validitas konstruk dengan menggunakanproduct moment. Apabila hasil perhitungan yang diperoleh > maka dapat dinyatakan bahwa item valid. Apabila hasil perhitungan yang diperoleh < maka dapat dinyatakan bahwa item tidak valid (Sugiyono, 2011: 631).

Tabel 3.7

Hasil Validitas Konstruk

No Item Correlation r tabel Valid/Tidak 1. Item 1. .518* 0,46 Valid 2. Item 2. .474* 0,46 Valid 3. Item 3. .524* 0,46 Valid 4. Item 4. .682** 0,46 Valid 5. Item 5. .701** 0,46 Valid 6. Item 6. .603** 0,46 Valid 7. Item 7. .498* 0,46 Valid 8. Item 8. .568* 0,46 Valid 9. Item 9. .487* 0,46 Valid 10. Item 10. .482* 0,46 Valid 11. Item 11 .626** 0,46 Valid 12. Item 12 .489* 0,46 Valid 13. Item 13 .489* 0,46 Valid 14. Item 14 .506* 0,46 Valid 15. Item 15 .530* 0,46 Valid 16. Item 16 .496* 0,46 Valid 17. Item 17 .517* 0,46 Valid 18. Item 18 .460* 0,46 Valid 19. Item 19 .480* 0,46 Valid 20. Item 20 .537* 0,46 Valid 21. Item 21 .492* 0,46 Valid 22. Item 22 .489* 0,46 Valid 23. Item 23 .542* 0,46 Valid 24. Item 24 .493* 0,46 Valid 25. Item 25 .463* 0,46 Valid 26. Item 26 .532* 0,46 Valid 27. Item 27 .518* 0,46 Valid 28. Item 28 .501* 0,46 Valid


(63)

29. Item 29 .479* 0,46 Valid 30. Item 30 .466* 0,46 Valid 31. Item 31 .553* 0,46 Valid 32. Item 32 .489* 0,46 Valid 33. Item 33 .607** 0,46 Valid 34. Item 34 .664** 0,46 Valid 35. Item 35 .711** 0,46 Valid 36. Item 36 .797** 0,46 Valid 37. Item 37 .798** 0,46 Valid 38. Item 38 .795** 0,46 Valid 39. Item 39 .797** 0,46 Valid 40. Item 40 .757** 0,46 Valid 41. Item 41 .699** 0,46 Valid 42. Item 42 .844** 0,46 Valid 43. Item 43 .737** 0,46 Valid 44. Item 44 .615** 0,46 Valid 45. Item 45 .646** 0,46 Valid 46. Item 46 .689** 0,46 Valid 47. Item 47 .636** 0,46 Valid 48. Item 48 .741** 0,46 Valid 49. Item 49 .542* 0,46 Valid 50. Item 50 .540* 0,46 Valid 51. Item 51 .479* 0,46 Valid 52. Item 52 739** 0,46 Valid 53. Item 53 .577** 0,46 Valid 54. Item 54 .657** 0,46 Valid 55. Item 55 .751** 0,46 Valid 56. Item 56 .768** 0,46 Valid 57. Item 57 .628** 0,46 Valid 58. Item 58 .768** 0,46 Valid 59. Item 59 .658** 0,46 Valid 60. Item 60 .673** 0,46 Valid

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa seluruh item valid. Penentuan valid atau tidak valid dengan melakukan analisis membandingkan antara > (Sugiyono, 2011:631). Sebanyak 60 item yang valid memliki nilai > . Penelitian menggunakan 60 item karena seluruh item dinyatakan valid. Pada kolom correlation terdapat simbol bintang (*). Simbol bintang tersebut menjelaskan adanya taraf signifikansi dari analisis data product moment. Bintang satu (*) menunjukkan taraf signifikansi


(64)

yang rendah sebesar 0,05 yang berarti rendah dan bintang dua (**) menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,01 yang berarti tinggi.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran (Morrisan, 2012: 99). Selain menggunakan uji validitas untuk mengukur ketepatan instrumen digunakan juga uji reliabilitas yang berguna jika kuesioner tersebut diujikan pada subjek yang berbeda-beda menunjukkan suatu ketetapan. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berikut rumus koofisien Alpha Cronbach :

Gambar 3.2 RumusAlpha Cronbach Keterangan :

α =Cronbach coofficient alpha k = jumlah pecahan

= total dari varian masing-masing pecahan = varian dari total skor

Masidjo (1995: 209) menyatakan abahwa koefiseien reliabilitas dinyatakan pada bilangan koefisien antara negarif sampai dengan 1,00. Koefisien suatu reliabilitas dapat dilihat dari tabel 3.8.


(65)

Tabel 3.8 Koefisien Reliabilitas

Reliabilitas Interpretasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Tabel 3.8 menguraikan bahwa skor interval koefisien negatif – 0,20 memiliki hubungan yang sangat rendah. Skor interval 0,21 – 0,40 dinyatakan memiliki hubungan yang rendah. Skor interval 0,41 – 0,70 memiliki hubungan yang cukup. Skor interval 0,71 – 0,90 memiliki hubungan yang tinggi. Skor interval 0,91 – 1,00 memiliki hubungan yang sangat tinggi.

Item kuesioner yang sudah di uji validitas dan dinyatakan valid sebanyak 60 item. Item-item yang valid tersebut kemudian diolah reliabilitasnya menggunakanSPSS 17. Hasil dari pengolahan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.9

Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha ItemsN of

,969 60

Tabel 3.9 menunjukkan nilai reliabilitasCronbach alpha (sebesar 0,954. Masidjo (1995: 209) mengkategorikan ( = 0,954) termasuk dalam kategori sangat tinggi. HasilSPSS dapat dilihat pada lampiran.


(66)

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan statistik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskripstif. Statistik deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan (dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna (Darmawan, 2013:174)

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan 5 tahap, yaitu coding, entering, cleaning, output, dan analyzing (Martono, 2012:144). Coding adalah proses penyusunan data mentah secara sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data (komputer). Kode bisa berupa angka maupun huruf yang bertujuan untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis. Coding dalam penelitian ini berupa pemberian kode pada kuesioner. Tujuannya untuk membedakan data antara guru satu dengan yang lainnya. Tabel 3.10 merupakan contohcodingdata dalam penelitian ini.

Tabel 3.10 ContohCodingData Nama

Sekolah SekolahKode Kode GuruIV Kode GuruV Kode GuruVI SD N PT 1 1 1.4.1 1.5.1 1.6.1

Tabel 3.31 menjelaskan bahwa untuk SD N PT 1 menggunakan Kode 1. Kode untuk guru pengampu kelas IV adalah 1.4.1, berarti bahwa kuesioner tersebut berasal dari SD yang telah diisi oleh guru pengampu kelas IV yang pertama. Apabila kelas paralel, maka kode untuk guru kedua adalah 1.4.2. Kode 1.5.1


(67)

digunakan untuk kuesioner dari SD N PT 1 guru pengampu kelas V yang pertama. Kode 1.6.1 diberikan untuk kuesioner dari SD PT yang diisi oleh guru pengampu kelas VI.

Data Enteringmerupakan proses pemindahan data yang telah diubah kedalam kode angka ke dalam komputer. Data dimasukkan kedalam Microsoft Excel 2007 dan kemudian dicek kelengakapannya. Setelah selesai melakukan data entering maka dilakukan data cleaning. Proses data cleaning adalah pengecekan untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan ke komputer sudah sesuai dengan informasi yang sebenarnya. Proses data cleaning adalah menghilangkan item-item kuesioner yang tidak valid.

Setelah data cleaning dilakukan maka tahap selanjutnya adalah melakukan data analyzing. Peneliti membutuhkan beberapa alat uji statistik yang sesuai dengan kebutuhan. Analisis data pada setiap strategi pembelajaran yang digunakan guru dapat ditempuh dengan :

a) Menghitung total skor untuk setiap item pernyataan b) Menghitung nilai maksimal dari pernyataan

c) Menghitung rata-rata item 1 dan 2 ( Hadi,2004:103)

d) Menghitung presentase jumlah skor untuk setiap item pernyataan Skor Maksimal =

Rata-rata penggunaan strategi (M) =


(68)

Data Output atau penyajian data adalah tahap penyajian hasil pengolahan data dalam bentuk data yang mudah dibaca dan lebih menarik. Data output adalah tahap akhir dalam analisis data. Penyajian data pada penelitian ini menggunakan grafik. Tujuan pemilihan grafik adalah agar data yang disajikan mudah dibaca dan dipahami.

3.9 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.11 Tabel 3.11 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb 1. Observasi pra

penelitian 2. Penyusunan

Proposal

3. Bimbingan dengan dosen pembimbing 4. Permohonan ijin ke

sekolah

5. Permohonan ijin ke Dinas

6. Validasi

7. Pengumpulan data 8. Pengolahan data 9. Ujian skripsi 10. Revisi


(69)

Tabel 3.11 menjelaskan tentang jadwal kegiatan dalam penelitian ini. Penelitian dimulai pada bulan Agustus 2014 dengan melakukan observasi pra penelitian, pada bulan September peneliti melakukan penyusunan proposal, dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Permohonan ijin ke sekolah-sekolah dan permohonan ijin ke dinas dilakukan pada bulan November, peneliti meminta surat permohonan ijin penelitian di Dinas Perijinan Pemerintah Kota Yogyakarta. Setelah itu peneliti melakukan validasi kuesioner pada bulan November hingga Desember. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember dan dilanjutkan dengan analisis data di bulan Januari. Ujian skripsi dilakukan pada bulan Februari. Kegiatan diakhiri dengan melakukan revisi dan pembuatan artikel.


(70)

50

BAB BV

HASBL PENELBTBAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan peneliti berjudul “Strategi Pembelajaran Yang Digunakan Guru Bagi Siswa Berprestasi Rendah Pada Kelas Atas SD Negeri Se-Kecamatan Tegalrejo” dilaksanakan pada bulan Januari 2015. Bersama dengan anggota kelompok studi, peneliti meminta surat ijin penelitian ke Dinas Perijinan Kota Yogyakarta pada bulan November 2014. Setelah mendapatkan surat ijin dari dinas, bulan November 2014 peneliti menyebarkan blue print kuesioner kepada beberapa guru kelas atas untuk menghitung validitas konstruk.

Peneliti mulai menyebarkan kuesioner pada tanggal 12 Januari 2015 dan mengambil kembali pada tanggal 14 Januari 2015. Teknis pembagian kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada guru-guru kelas atas. Peneliti dan guru membuat kesepakatan bahwa kuesioner akan diambil kembali 2 hari setelah kuesioner tersebut dibagikan. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo dan guru-guru kelas atas sebagai sampel. Guru-guru kelas atas SD Negeri di Kecamatan Tegalrejo berjumlah 48 guru. Peneliti mengambil sampel sebanyak 26 guru kelas atas. Tidak semua guru bersedia mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dengan alasan sekolah tersebut sedang sibuk menyiapkan akreditasi sekolah.

4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner

Jumlah guru pengampu kelas atas SD Negeri di Kecamatan Tegalrejo sebanyak 48 guru. Peneliti mengambil sampel sebanyak 26 guru. Tidak semua


(71)

guru bersedia mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Kuesioner yang telah disediakan peneliti sebanyak 29 buah. Kuesioner yang kembali sejumlah 26 responden. Alasan yang diberikan oleh pihak sekolah adalah pihak sekolah sedang sibuk menyiapkan akreditasi.

4.3 Hasil Penelitian

Analisis data strategi pembelajaran yang digunakan guru bagi siswa berprestasi rendah pada kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo menggunakan mean (Hadi, 2004:103). Data strategi pembelajaran yang digunakan guru bagi siswa berprestasi rendah pada kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo dihitung melalui enam tahap. Tahap pertama yaitu menghitung total dari setiap item dan item . Tahap kedua yaitu mencari rata-rata nilai maksimal dari item dan item . Rata-rata dihitung dengan membagi dua total skor maksimal item dan item . Tahap ketiga yaitu mencari mean dari skor item dan item . Tahap keempat yaitu menghitung persentase penggunaan strategi. Persentase dihitung dengan membagi mean skor dengan mean skor maksimal dikalikan dengan 100. Tahap kelima yaitu memasukkan hasil persentase ke dalam tabel. Tahap keenam yaitu mengubah data ke diagram lingkaran. Tujuan pembuatan diagram agar data lebih mudah untuk dibaca. (Lihat gambar 4.1)

Berikut adalah tabel strategi pembelajaran yang digunakan guru bagi siswa berprestasi rendah pada kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo :


(72)

Strategi Pembelajaran

No Strategi Persentase

1 Strategi Pembelajaran Melalui Pengalaman 21,55 % 2 Strategi Pembelajaran Mandiri 20,57 % 3 Strategi Pembelajaran Tidak Langsung 20,57 % 4 Strategi Pembelajaran Interaktif 19,81 % 5 Strategi Pembelajaran Langsung 17, 96 %

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru-guru kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo adalah strategi pembelajaran melalui pengalaman. Hal ini dapat dilihat dari persentase penggunaan strategi pembelajaran melalui pengalaman yaitu sebanyak 21,55 %. Dari data tabel tersebut kemudian diolah manjadi diagram lingkaran. Berikut ini adalah diagram lingkaran presentase strategi pembelajaran :

Gambar 4.1

Diagram Penggunaan Strategi Pembelajaran

4.4 Pembahasan

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru-guru kelas atas SD


(73)

Negeri se-Kecamatan Tegalrejo. Sanjaya (2006:126) mengungkapkan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran perlu direncanakan supaya materi yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Tujuan dari strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Majid, 2013:6).

Hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.1 strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru di SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo adalah sebagai berikut : strategi pembelajaran melalui pengalaman yang mendapat persentase sebanyak 21,55%. Strategi pembelajaran mandiri dan strategi pembelajaran tidak langsung mendapat presentase yang sama yaitu sebanyak 20,57%. Strategi pembelajaran interaktif mendapat persentase sebanyak 19,81%. Strategi pembelajaran langsung mendapat persentase 17,96 %.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada tabel 4.1 strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru-guru kelas atas SD Negeri se-Kecamatan Tegalrejo adalah strategi pembelajaran melalui yang pengalaman dengan persentase sebanyak 21,55%. Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa dan berorientasi pada aktifitas. Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, didalam kelas dapat digunakan


(1)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted item_1 175,00 742,889 ,491 ,969 item_2 174,84 750,807 ,452 ,969 item_3 174,84 753,140 ,508 ,969 item_4 174,84 747,807 ,670 ,969 item_5 175,00 745,444 ,688 ,969 item_6 174,89 747,988 ,587 ,969 item_7 175,26 748,538 ,475 ,969 item_8 175,89 741,211 ,544 ,969 item_9 175,00 755,556 ,471 ,969 item_10 175,63 744,357 ,454 ,969 item_11 174,79 744,175 ,609 ,969 item_12 174,84 756,918 ,475 ,969 item_13 174,84 756,918 ,475 ,969 item_14 174,79 756,287 ,492 ,969 item_15 174,74 750,427 ,511 ,969 item_16 174,95 754,719 ,480 ,969 item_17 174,79 748,842 ,497 ,969 item_18 175,11 757,877 ,445 ,969 item_19 175,00 755,778 ,464 ,969 item_20 174,84 752,696 ,521 ,969 item_21 174,68 752,006 ,472 ,969 item_22 174,58 757,702 ,475 ,969 item_23 174,84 745,918 ,520 ,969 item_24 174,79 754,064 ,476 ,969 item_25 174,79 755,064 ,446 ,969 item_26 174,53 757,263 ,520 ,969 item_27 174,63 749,135 ,497 ,969 item_28 174,84 753,918 ,484 ,969 item_29 174,58 753,035 ,460 ,969 item_30 175,26 745,538 ,437 ,969 item_31 176,00 744,444 ,530 ,969 item_32 175,21 746,509 ,464 ,969 item_33 175,68 747,561 ,591 ,969 item_34 175,58 746,146 ,650 ,969 item_35 175,74 740,538 ,697 ,969 item_36 175,63 737,357 ,786 ,968 item_37 175,89 734,322 ,787 ,968


(2)

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items ,969 60

item_38 175,84 734,140 ,784 ,968 item_39 175,84 731,363 ,784 ,968 item_40 175,68 733,339 ,743 ,968 item_41 175,84 734,029 ,681 ,969 item_42 175,89 732,211 ,835 ,968 item_43 175,74 734,205 ,722 ,968 item_44 175,89 740,655 ,595 ,969 item_45 175,84 743,474 ,629 ,969 item_46 175,32 741,228 ,673 ,969 item_47 175,68 741,561 ,617 ,969 item_48 175,58 734,813 ,726 ,968 item_49 175,68 747,895 ,522 ,969 item_50 175,74 747,871 ,520 ,969 item_51 175,68 743,117 ,448 ,969 item_52 175,63 739,801 ,726 ,968 item_53 175,37 747,357 ,559 ,969 item_54 175,47 747,819 ,644 ,969 item_55 175,74 733,538 ,736 ,968 item_56 175,74 732,649 ,755 ,968 item_57 175,84 741,918 ,609 ,969 item_58 175,42 726,035 ,752 ,968 item_59 175,74 740,427 ,640 ,969 item_60 175,16 738,474 ,656 ,969


(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

STRATEGI MENGATASI PROBLEM BELAJAR (LEARNING PROBLEM) PADA SISWA YANG BERPRESTASI RENDAH)

0 3 2

PERSEPSI GURU KELAS RENDAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SD Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 5

PERSEPSI GURU KELAS RENDAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SD Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 16

STUDI TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI SE-KECAMATAN BINJAI UTARA.

0 1 18

ANALISIS ASESMEN YANG DIGUNAKAN GURU PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA SE-KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

0 5 30

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD NEGERI SE-KECAMATAN NGEMPLAK.

0 25 151

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH SD NEGERI BALEKERTO KECAMATAN KALIANGKRIK.

0 1 246

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH SD NEGERI BALEKERTO KECAMATAN KALIANGKRIK.

0 0 246

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60