35
tujuan untuk memperbaiki atau mengatasi hal-hal yang menjadi hambatan atau menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa. Pengajaran remedial
penting dilakukan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran setelah diadakannya evaluasi formatif dan ditemukan adanya siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Dengan adanya pengajaran remedial, diharapkan semua siswa dapat mengikuti pembelajaran di kelas secara
maksimal, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan penjabaran terkait kesulitan belajar, kesulitan belajar
dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar dan berkembang dengan maksimal. Hal tersebut
meliputi faktor internal atau yang berasal dari dalam diri siswa mencakup aspek fisiologi dan aspek psikologi dan faktor eksternal atau yang berasal dari
luar diri siswa mencakup aspek lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dengan demikian kesulitan belajar menyebabkan
siswa tidak dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
D. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Siswa Berprestasi Rendah di Kelas 4 SD
Negeri se-Kecamatan Ngemplak
Belajar merupakan kegiatan yang pokok bagi setiap siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, setiap siswa diharapkan dapat belajar
secara maksimal, sehingga keberhasilan dalam belajar dapat diperoleh. Keberhasilan belajar pada umumnya sering dilihat dari prestasi belajar yang
diperoleh siswa. Prestasi belajar dapat dilihat dari nilai-nilai yang merupakan
36
hasil evaluasi dari proses belajar siswa. Berbagai pihak tentunya mengharapkan perolehan prestasi belajar yang tinggi bagi setiap siswa.
Kenyataanya, setiap individu siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki prestasi belajar
yang tinggi baik. Masih terdapat pula siswa yang memiliki prestasi belajar yang tergolong rendah di setiap kelas, meskipun dengan jumlah yang tidak
banyak. Siswa dengan prestasi rendah tersebut diduga mengalami kesulitan dalam belajar. Oleh sebab itu, siswa tersebut tidak dapat belajar dengan
sebagaimana mestinya. Sementara itu, ditemui di lapangan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami akan hal tersebut.
Oleh karena itu perlu diteliti tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa yang berprestasi rendah. Diharapkan dengan diketahuinya
faktor penyebab kesulitan belajar tersebut, guru dapat menentukan tindakan yang tepat untuk membantu siswa mengatasi kesulitan belajar yang
dialaminya. Disamping itu, akan mempermudah guru dalam menentukan cara- cara mengajar yang tepat dan menjamin kemudahan siswa dalam belajar agar
perolehan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk mempermudah dalam penulisan
ini, maka digambarkan bagan kerangka pikir tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa berprestasi rendah dilihat dari faktor internal dan
eksternal. Indikator penelitian ini adalah seberapa besar suatu faktor menyebabkan siswa yang berprestasi rendah mengalami kesulitan belajar.
Faktor tersebut meliputi faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri
37
siswa, mencakup aspek fisiologi dan aspek psikologi dan faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri siswalingkungan sekitar siswa, mencakup
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Gambar 1. Kerangka berpikir Siswa Berprestasi Rendah
Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar
Kesimpulan Internal
Fisiologi Psikologi
Eksternal Lingkungan
Keluarga Lingkungan
Sekolah Lingkungan
Masyarakat
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sugiyono 2008: 7 menyatakan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan
dianalisis dengan menggunakan statistik. Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar suatu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa berprestasi rendah di kelas 4 SD Negeri se-Kecamatan
Ngemplak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey
exploratif. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 3 penelitian survey
merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terjadi dalam suatu wilayah tertentu. Data tersebut kemudian dikelompokkan menurut
jenis, sifat, dan kondisinya untuk selanjutnya dibuat kesimpulan. Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 82 menambahkan, penelitian survey digunakan
untuk mengumpulkan data atau informasi tentang suatu populasi yang cukup besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil.
Berdasarkan penjabaran tersebut, secara lebih singkat penelitian survey merupakan peneitian yang memaparkan apa yang terjadi di suatu wilayah
secara objektif dengan pengumpulan data yang menggunakan sampel. Survey pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor