Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

52 mengetahui bagaimana berbicara yang sopan dengan orang lain, Anak mengetahui perilaku mengucapkan terima kasih jika memperoleh sesuatu, Anak mengetahui bagaimana bersikap yang baik untuk mendengarkan dan memperhatikan orang yang sedang berbicara, Anak mengetahui perilaku untuk meminta maaf dan memberi maaf, Anak mengetahui untuk berperilaku saling tolong menolong, Anak mengetahui perbedaan perbuatan baik dan buruk, Anak mengetahui tokoh yang baik dalam cerita, Anak mengetahui tokoh yang tidak baik dalam cerita.

E. Kerangka Berpikir

Metode bercerita merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran dengan memberikan kesenangan pada anak sehingga pesan-pesan yang disampaikan dalam cerita dapat lebih mudah dipahami anak. Kegiatan bercerita akan lebih mudah dipahami oleh anak apabila didukung dengan media pembelajaran. Bercerita dapat digunakan dalam stimulasi pembentukan kepribadian anak karena kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengajar moral anak. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan bercerita adalah media wayang perca. Media wayang perca ini merupakan salah satu inovasi media yang dapat digunakan untuk menstimulasi perkembangan moral sehingga dapat menambah pengetahuan moral anak. Penggunaan media wayang perca ini diharapkan dapat membantu anak untuk memahami isi cerita yang akan disampaikan oleh guru. Dengan adanya media yang masih asing bagi anak, diharapkan anak akan tertarik untuk memperhatikan isi cerita daripada ketika anak mendengarkan cerita tanpa media apapun seperti yang telah dilakukan guru 53 sebelumnya. Media wayang perca juga akan menampilkan berbagai macam tokoh yang dapat disesuaikan dengan isi cerita. Pengalaman baru bagi anak dalam mendengarkan cerita ini tentunya dapat lebih berkesan dan anak akan memahami nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut dengan lebih mudah. Moral merupakan salah satu aspek perkembangan yang harus dicapai ketika anak berada dalam masa keemasan atau golden age . Perkembangan moral ini sangatlah perlu untuk distimulasikan pada anak karena mengingat pentingnya peran moral dalam kehidupan sehari-hari. Moral juga dapat digunakan sebagai pengatur tingkah laku seorang anak. Dengan diberikannya stimulasi perkembangan moral oleh orang tua, guru maupun lingkungan sekitar anak sejak dini, tentunya akan dapat membantu pembentukan kebiasaan berperilaku baik hingga anak memasuki masa remajanya. Setelah masa remaja, anak dapat semakin matang perilaku moralnya karena semakin banyaknya pengalaman, pengetahuan, tingkat pemahaman dan penalaran dalam berperilaku. Pengetahuan moral merupakan kemampuan anak dalam mengetahui berbagai nilai-nilai moral yang ada dalam kehidupan sehari-harinya seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, toleransi dan lain sebagainya. Dalam prosesnya, perkembangan pengetahuan moral dapat dilakukan melalui pendidikan langsung, identifikasi dan proses coba-coba. Pengetahuan moral anak perlu distimulasi dengan cara yang tepat dan sesuai tahap perkembangan anak. Penggunaan metode bercerita dengan media wayang perca dalam upaya peningkatan pengetahuan moral anak ini diasumsikan akan dapat membawa pengaruh yang relatif lebih besar terhadap meningkatnya pengetahuan moral anak 54 Kelompok B3 mengingat keefektifan metode bercerita dan inovasi media yang digunakan. Oleh karena itu disampaikan pula alur berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut: Tingkat pengetahuan moral anak Kelompok B3 TK PKK Sendangagung masih membutuhkan stimulasi dengan perbaikan metode yang digunakan. Guru memberikan stimulasi pengetahuan moral dengan metode cerita secara verbal. Padahal anak usia dini masih membutuhkan adanya stimulasi secara konkret karena anak masih kesulitan memahami pesan-pesan moral yang diberikan secara abstrak. Tindakan dengan menggunakan metode bercerita dengan media wayang perca diharapkan dapat membantu anak dalam memahami isi pesan-pesan moral yang disampaikan guru secara lebih baik. Pengetahuan moral anak Kelompok B3 TK PKK Sendangagung akan mengalami peningkatan setelah diberikannya tindakan menggunakan metode bercerita dengan media wayang perca. Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir

F. Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

UPAYA PENGEMBANGAN MORAL MELALUI BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH PUCANGAN 1 Upaya Pengembangan Moral Melalui Bercerita Dengan Media Wayang Pada Kelompok B Tk Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 12

UPAYA PENGEMBANGAN MORAL MELALUI BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH PUCANGAN 1 KARTASURA TAHUN Upaya Pengembangan Moral Melalui Bercerita Dengan Media Wayang Pada Kelompok B Tk Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 8 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 2 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BAGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 6

HUBUNGAN CERITA FABEL DENGAN PENGETAHUAN MORAL ANAK KELOMPOK B TK PKK 106 MERTEN KECAMATAN SANDEN BANTUL.

1 11 237

PENINGKATAN MINAT BERBAHASA JAWA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA ANAK KELOMPOK TK B DI TK PEDAGOGIA YOGYAKARTA.

1 4 129

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK A1 DI TK KARTIKA III-38 KENTUNGAN, DEPOK, SLEMAN.

0 4 130