Tingkat Pencapaian Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun

50 melakukan perilaku-perilaku moral yang dapat dilihat dari adanya penerapan tindakan sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari anak. Perkembangan moral anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan anak terutama orang tua dikarenakan orang tualah yang mempunyai sebagian besar waktunya untuk bisa berada disamping anaknya. Hal ini didukung oleh pendapat Syamsu Yusuf 2007: 133 yang mengemukakan adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan moral diantaranya adalah sebagai berikut: a konsistensi dalam mendidik anak, b sikap orang tua dalam keluarga, c penghayatan dan pengalaman agama yang dianut, serta d sikap konsistensi orang tua dalam menerapkan norma. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan pengetahuan moral anak dapat berada dalam tahap yang berbeda-beda sesuai dengan pendapat masing-masing ahli. Anak usia 5-6 berada pada tahap realisme moral dan fase pra-operasional menurut Piaget, sedangkan menurut Kohlberg perkembangan anak usia 5-6 tahun masih berada pada tahap prakonvensional.

D. Tingkat Pencapaian Perkembangan Moral Anak Usia 5-6 Tahun

Perkembangan moral anak menjadi salah satu perhatian penting dalam pengoptimalan keseluruhan aspek perkembangan anak itu sendiri. Perlunya pengembangan moral dan nilai-nilai agama sejak kecil yang dimulai pada anak usia dini, misalnya ketika guru atau orang tua membiasakan anak-anaknya untuk berperilaku sopan seperti mencium tangan orang tua ketika berjabat tangan, mengucapkan salam ketika akan berangkat dan pulang sekolah, tolong menolong, tidak mudah marah, mau memaafkan, dan contoh-contoh positif lainnya, maka 51 dengan sendirinya perilaku seperti itu akan terinternalisasi dalam diri anak sehingga menjadi suatu kebiasaan mereka sehari-hari. Tingkat pencapaian perkembangan moral anak usia 5-6 tahun ini telah jelas dipaparkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 diantaranya adalah: mengenal agama yang dianut, membiasakan diri beribadah, memahami perilaku mulia jujur, penolong, sopan, hormat, dsb, membedakan perilaku baik dan buruk, mengenal ritual dan hari besar agama, dan menghormati agama lain. Dalam tingkat pencapaian perkembangan moral tersebut, anak usia 5-6 tahun diharapkan telah dapat mencapai berbagai indikator di antaranya seperti yang dijelaskan dalam pedoman pengembangan program pembelajaran di Taman Kanak-kanak tahun 2010 Kementerian Pendidikan Nasional, 2010 yaitu menyebutkan ciptaan Tuhan seperti manusia, bumi, langit, tumbuhan, hewan; menyebutkan kitab-kitab suci dan menyebutkan kitab suci dari agama yang dianut; berbuat baik terhadap semua makhluk ciptaan Tuhan, berbicara sopan, menyapa teman dan orang lain, berpakaian rapi, mengucapkan terima kasih, menghormati guru, mau memohon maaf dan memberi maaf; menyebutkan mana yang benar dan salah, menunjukkan perbuatan benar dan salah; dan menyebutkan hari-hari besar agama. Penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan pengetahuan moral anak terkait perilaku mulia dan membedakan perilaku baik dan buruk. Dengan berbagai indikator yang telah dijelaskan tadi, peneliti hanya akan mengambil beberapa poin yang tentunya sesuai dengan kondisi sekolah dan memungkinkan untuk dilakukan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Anak 52 mengetahui bagaimana berbicara yang sopan dengan orang lain, Anak mengetahui perilaku mengucapkan terima kasih jika memperoleh sesuatu, Anak mengetahui bagaimana bersikap yang baik untuk mendengarkan dan memperhatikan orang yang sedang berbicara, Anak mengetahui perilaku untuk meminta maaf dan memberi maaf, Anak mengetahui untuk berperilaku saling tolong menolong, Anak mengetahui perbedaan perbuatan baik dan buruk, Anak mengetahui tokoh yang baik dalam cerita, Anak mengetahui tokoh yang tidak baik dalam cerita.

E. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

UPAYA PENGEMBANGAN MORAL MELALUI BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH PUCANGAN 1 Upaya Pengembangan Moral Melalui Bercerita Dengan Media Wayang Pada Kelompok B Tk Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 2 12

UPAYA PENGEMBANGAN MORAL MELALUI BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH PUCANGAN 1 KARTASURA TAHUN Upaya Pengembangan Moral Melalui Bercerita Dengan Media Wayang Pada Kelompok B Tk Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

0 8 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG BONEKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Media Wayang Boneka Di Kelompok A TK Dharma Wanita, Krendowa

0 2 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA SUNDA ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK.

12 44 42

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BAGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 6

HUBUNGAN CERITA FABEL DENGAN PENGETAHUAN MORAL ANAK KELOMPOK B TK PKK 106 MERTEN KECAMATAN SANDEN BANTUL.

1 11 237

PENINGKATAN MINAT BERBAHASA JAWA MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA ANAK KELOMPOK TK B DI TK PEDAGOGIA YOGYAKARTA.

1 4 129

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK A1 DI TK KARTIKA III-38 KENTUNGAN, DEPOK, SLEMAN.

0 4 130