Ketekunan Keajegan Pengamatan Triangulasi

64 a. Dokumen tertulis merupakan dokumen berupa buku-buku atau tulisan ilmiah sebagai tambahan referensi, misalnya jurnal, makalah, dll. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan buku-buku teks, jurnal, serta makalah yang berkaitan dengan permasalahan tentang motif batik busana batik pengantin adat Yogyakarta. b. Dokumen tidak tertulis merupakan dokumen berupa gambar, video, dan foto yang berkaitan dengan upacara pengantin adat Yogyakarta beserta motif batik pada busana yang dikenakannya.

F. Teknik Penentuan Validitas Keabsahan Data

Keabsahan data adalah alat penelitian yang mempersoalkan apakah alat itu dapat mengukur apa yang akan diukur Marzuki, 2009:338. Sementara Moleong 2014:320, menyatakan bahwa : Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan validitas dan keandalan realibilitas menurut versi “positivisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. Keabsahan dilakukan guna menguji kebenaran suatu data yang didapat dari sebuah penelitian. Untuk mengetahui keabsahan data yang diperoleh dalam suatu penelitian, maka tahap yang harus dilakukan adalah:

1. Ketekunan Keajegan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bertujuan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur- unsur terhadap suatu permasalahan yang sedang dicari dalam situasi yang relevan, kemudian memusatkan diri pada hal tersebut Moleong, 2014:329. 65 Teknik ini maksudnya adalah cara pengujian derajat kepercayaan data dengan jalan melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan Sugiyono, 2007:124. Dalam penelitian ini, penelitian melakukan pengamatan sesuai dengan topik permasalahan, dimana peneliti mencermati motif batik yang dipakai pada saat melakukan upacara pengantin tersebut. Pengamatan ini dilakukan di beberapa lokasi, misalnya di Kraton Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu, serta di tempat pengarajin batik. Pengamatan ini dilakukan secara terus menerus berulang, sampai peneliti mendapatkan data yang valid benar.

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Moleong, 2014:330. Triangulasi merupakan suatu teknik membandingkan hasil temuan saat melakukan penelitian dengan berbagai sumber maupun teori. Menurut Denzin 1978 dalam Moleong, 2014:330 membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik triangulasi yaitu sebagai berikut : 1. Peneliti melakukan observasi dan pengamatan tentang motif batik busana pengantin adat Yogyakarta 66 2. Peneliti melakukan wawancara terhadap narasumber yaitu Bapak Rintaiswara abdi dalem Kraton Ngayogyakarta, Ibu Rusiati Perias Pengantin, Didik Wibowo guide Museum Batik Yogyakarta Ibu Surajiyem, dan Ibu Harsiyem pembatik tamanan Kraton Ngayogyakarta, hasilnya peneliti mendapatkan data tentang upacara pengantin adat Yogyakarta dan berbagai motif batik beserta makna dari motif batik yang dikenakan saat upacara tersebut. Selain data peneliti juga mendapatkan foto atau dokumentasi yang berkaitan dengan topik permasalahan tersebut. 3. Langkah selanjutnya, kemudian peneliti membandingkan data yang diperoleh saat observasi, wawancara, serta dokumen atau buku yang berkaitan dengan motif batik busana pengantin adat Yogyakarta. 4. Langkah terakhir yaitu jika peneliti sudah merasa yakin dan tidak ada lagi perbedaan-perbedaan ataupun sudah tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan, peneliti sudah dapat membuat kesimpulan guna penyelesaian masalah terhadap topik tersebut.

G. Analisis Data