16
16
C. Tinjauan Makna Simbolik
Kebudayaan-kebudayaan di Indonesia terlahir bukan tanpa makna. Hampir seluruh budaya yang dimiliki oleh masing-masing daerah memiliki filosofi atau
nilai yang terkandung di dalamnya. Semua harapan luhur, mereka simbolisasikan ke dalam suatu karya ataupun kebudayaan, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti halnya dalam mengikuti upacara adat,
ubarampe
yang harus disiapkan dan busana yang dikenakan selalu memiliki makna simbolik serta harapan luhur, guna
kelangsungan hidup mereka. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989:1008 makna berarti arti, maksud dari pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk
kebahasan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa makna merupakan arti suatu kebahasan yang ada dalam masyarakat yang telah menjadi suatu kepercayaan
bersama. Simbol dapat diartikan sebagai lambang suatu bahasan atau benda dalam
suatu masyarakat guna kepentingan dalam memberikan suatu informasi. Menurut Ariani 1996:11 menyatakan pendapat bahwa “simbol adalah tanda atau ciri yang
memberitahuka n sesuatu hal kepada seseorang yang berasal dari bahasa Yunani”.
Pendapat yang hampir sama dinyatakan oleh Ismail 2003:10 bahwa “simbol bisa berarti tanda atau lambang, tanda menyatakan sesuatu hal kepada orang yang
“melihat” atau mendengar.
17
17
D. Tinjauan Fungsi Batik
Perkembangan batik di Indonesia lebih mengutamakan makna penghormatan kepada para dewa, sehingga pendapat bahwa batik berkembang setelah
mempunyai fungsi ekonomis pada abad XVIII, kurang dapat diterima oleh beberapa ahli Indonesia Prasetyo, 2010: 70. Hal tersebut semakin diperkuat
dengan kepercayaan masyarakat terhadap motif batik yang dikenakan di mana suasana religius dan magis akan tercipta sesuai dengan makna dan motif batik
tersebut. Hal itu membuat para bangsawan lebih mengutamakan corak batik yang mengandung makna simbolik.
Fungsi batik pada zaman dahulu, selain sebagai penutup tubuh, kain batik juga digunakan sebagai busana kebesaran Kraton. Beberapa motif batik seperti
motif parang, merupakan motif larangan. Biasanya kain batik dipakai dalam kehidupan sehari-hari serta dikenakan juga dalam upacara kelahiran, perkawinan
serta kematian yang mana dalam pemakaiannya dalam bentuk kain panjang, selendang, sarung,
dodot
, ikat kepala, ataupun dalam bentuk
kemben
. Fungsi batik di Indonesia sangatlah beragam, yakni pada fungsi tradisional
batik digunakan sebagai busana tradisional maupun dipakai saat upacara adat misalnya pernikahan, kematian,
supitan
,
mitoni,
dengan corak dan motif-motif tertentu. Namun seiring dengan perkembangan zaman, di era modern ini fungsi
batik tidak sekedar sebagai busana tradisional maupun upacara-upacara adat saja, namun juga dipakai busana modern, mulai dari busana tidur hingga busana
trend mode
, bahkan oleh para seniman terutama Yogyakarta teknologi batik sudah
18
18
banyak digunakan sebagai ajang dalam berekspresi dalam membuat sebuah lukisan batik Sedjati:2011.
Soesanto 1984:05 menyatakan bahwa “batik diperdagangkan sebagai barang seni, bahan pakaian, pakaian jadi, dan sebagai barang-barang kebutuhan rumah
tangga serta kelengkapan kehidupan yang lain”. Oleh karena itu, banyak masyarakat di wilayah Indonesia menggantungkan hidupnya dari aktifitas
membatik yang kemudian mereka jual guna kelangsungan hidupnya. Rata-rata motif yang mereka buat pun merupakan motif khas dari daerahnya tersebut.
Pada dasarnya fungsi batik ada 2 yaitu : 1.
Sebagai busana, misalnya daster, kemeja, jarik, sarung, selendang, kerudung, dan sebagainya.
2. Sebagai benda kerajinan, misalnya taplak meja, sprei, hiasan dinding, gorden,
tas, sapu tangan, dan lain-lain.
E. Tinjauan Pernikahan Menurut Adat