84
Gambar 34. Motif Truntum Sumber: Digambar Ulang oleh Umi, 2016
4. Motif Batik Sidoluhur
Gambar 35. Motif Sidoluhur Sumber: Dokumentasi Umi, 2016
85 Batik motif Sidoluhur merupakan batik tradisional Yogyakarta
yang terdiri dari rangkaian susunan unsur-unsur motif pokok yaitu motif meru, pohon hayat, sawat garuda bersayap satu. Serta memiliki
motif tumbuh-tumbuhan sebagai motif pendukungnya yang diletakkan disetiap sudut susunan belah ketupat, sedangkan untuk motif isen-
isennya terdiri dari motif cecek dan motif sawut.
a. Motif Pokok
1 Meru
Gambar 36. Motif Meru Sumber: Digambar Ulang oleh Umi, 2016
86 2
Pohon Hayat
Gambar 37. Motif Pohon Hayat Sumber: Digambar Ulang oleh Umi, 2016
3 Motif Sawat
Gambar 38. Motif Sawat Sumber: Dokumentasi Samsi, 2007
87
88 b.
Motif Pendukung Motif tumbuh-tumbuhan
Gambar 39. Motif Tumbuhan Sumber: Digambar Ulang oleh Umi, 2016
c. Isen
1 Cecek
2 Sawut
Pada batik Sidoluhur ini, warna yang dipakai pada motif adalah warna soga yang melambangkan kesuburan kedamaian seperti yang
disimbolkan oleh pohon hayat dan meru yang merupakan lambang dari kehidupan serta warna putih pada latar melambangkan kesucian dan
ketenangan.
89
Gambar 40. Unsur-unsur Penyatuan Motif Sumber: Digambar Ulang oleh Umi, 2016
5. Motif Batik Sidoasih
Gambar 41. Motif Sidoasih Sumber: Dokumentasi Pengrajin Batik
Tamanan Kraton Yogyakarta, 2016
90
Pada batik Sidoasih, motif utama atau pokok yaitu motif gurda yang digambar secara utuh. Selain motif gurda, terdapat juga motif
tumbuhan dan pohon hayat sebagai motif pendukung, serta motif ceceg dan sawut sebagai motif isen wawancara dengan ibu Harsiyem pada
tanggal 28 Maret 2016. a.
Motif Pokok -
Motif Gurda
Gambar 42. Motif Gurda Sumber: Digambar Ulang oleh Umi, 2016
b. Motif Pendukung
1 Motif tumbuhan
Gambar 43. Motif Tumbuhan Sumber: Dokumentasi Sewan 1980
91
2 Motif Pohon Hayat
c. Isen
- Cecek-cecek cecek yang saling berbaris
- Gringsing
Pada batik Sidoasih ini, motif gurda, tumbuh-tumbuhan, serta motif pohon hayat memakai warna soga coklat yang artinya dalam
menjalani suatu kehidupan atau saat menjadi seorang pemimpin seperti yang digambarkan oleh motif gurda seseorang harus memiliki sifat
sederhana dan kerendahanan hati, serta selalu memiliki sikap yang tulus tanpa pamrih, berlaku sopan dan lembut pada setiap manusia seperti
yang disimbolkan oleh warna putih pada latarnya. Gambar 45. Motif Gringsing
Sumber: Dokumentasi Sari, 2013 Gambar 44. Cecek-cecek
Sumber: Dokumentasi Umi, 2016
92
6. Motif Batik Sidomukti