Motif Batik Sidoasih Nilai Estetis Motif Batik Busana Pengantin Adat Yogyakarta

129 pemakai selalu mendapatkan perlindungan dari Sang Pencipta dalam melindungi dan menjaga pasangan hidup serta keluarganya.

5. Motif Batik Sidoasih

Motif batik Sidoasih merupakan salah satu motif yang digunakan pada saat upacara pengantin adat Yogyakarta, yang dipakai saat upacara ijab maupun pada prosesi panggih pengantin dimana dalam penggunannya motif batik ini harus berpasangan antara mempelai wanita maupun pria menggunakan satu motif yang sama, menurut KRT Rintaiswara. Motif ini juga termasuk ke dalam golongan motif semen. Motif semen merupakan kumpulan dari beberapa motif diantaranya motif tumbuhan, hewan, dan gunung bumi. Menurut Sewan 1980:231 motif semen merupakan motif bebas namun terbatas dalam meletakkan ornamen-ornamen di dalam susunan motif batik tersebut, karena suatu jarak tertentu motif atau susunan Gambar 64. Prosesi Panggih Sumber: http:sekarwangicourses.blogspot.co.id 130 ornamen itu akan kembali terulang. Hal tersebut juga disampaikan oleh Didik Wibowo, bahwa dalam penyusunan unsur-unsur motif disusun secara menyebar dan acak, namun dalam pola tertentu akan kembali terulang. Jadi motif semen merupakan motif dimana unsur-unsur penyusunnya diletakkan secara bebasacak, namun dalam pola tertentu, motif-motif tersebut akan kembali mengalami pengulangan motif. Motif batik Sidoasih berasal dari kata sido dan asih , yang artinya sido “jadi”, dan asih “kasih sayang”. Dalam penyusunannya, batik Sidoasih terdiri dari beberapa unsur motif diantaranya motif gurda, motif pohon hayat, dan motif tumbuh-tumbuhan wawancara dengan Ibu Harsiyem tanggal 28 Maret 2016. Motif-motif tersebut disusun secara acak atau bebas namun memiliki batasan, yaitu terdapat pengulangan sekumpulan motif yang telah disusun wawancara dengan Didik Wibowo. Warna yang digunakan dalam motif ini adalah warna soga dan warna hitam kebiruan untuk motifnya, dan warna putih bersih untuk bagian latarnya. Gambar 65. Komposisi Warna Batik Sidoasih Sumber: Dokumentasi Pengrajin 1. Warna Coklat pada Pohon Hayat 2. Warna Coklat pada Motif Gurda 3. Warna Hitam pada Motif Isen 4. Warna putih pada Background 131 Batik Tamanan Kraton Yogyakarta, 2016 Harmoni dan keselarasan antar motif dalam batik ini terlihat menyatu tanpa ada pemaksaan motif wawancara dengan bapak KRT Rintaiswara. Makna dari motif-motif yang dipakai dan merupakan ciri khas dari batik semen ini saling berhubungan satu sama lain. Menurut Ibu Harsiyem wawancara tanggal 28 Maret 2016, salah satu ciri khas dari batik motif Sidoasih ini terlihat dari motif pokoknya yaitu motif gurda digambarkan secara utuh mempunyai 2 sayap dan ukuran motifnya lebih besar dibandingkan dengan motif pohon hayat dan tumbuh-tumbuhan. Menurut Didik Wibowo wawancara tanggal 26 Juli 2016, bahwa unsur-unsur motif yang disusun secara menyebar memiliki nilai keselarasan yang menarik. Oleh karena itu, kesan penonjolan pada motif utama sangat terlihat dengan jelas yaitu terletak pada motif gurda. Makna dari motif batik Sidoasih ini adalah diharapkan si pemakai dapat memiliki rasa kasih sayang yang tinggi terhadap pasangan dan keluarganya, seperti yang digambarkan oleh motif gurda yaitu dalam kehidupan, manusia selalu ingin memiliki kedudukan yang tinggi, namun manusia harus selalu ingat bahwa mereka jangan sampai lalai terhadap kehangatan dan keharmonisan dalam sebuah keluarga wawancara dengan Ibu Rusiati. Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Harsiyem bahwa motif gurda merupakan lambang dari kekuatan sedangkan kata asih dari nama motif Sidoasih merupakan lambang kasih sayang, jadi diharapkan 132 dalam membangun sebuah keluarga, kedua pasangan selalu diberi kekuatan agar tercipta keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Oleh karena itu, pentingnya menumbuhkan rasa kasih sayang sangatlah perlu untuk memperoleh kesejahteraan hidup seperti yang disimbolkan oleh motif tumbuh-tumbuhan dan motif pohon hayat. Kesan yang ditimbulkan dari pemakaian motif batik ini adalah selain terlihat lebih berwibawa dan gagah, motif-motif batik ini juga menunjukkan kepada penikmatnya bahwa si pemakai memiliki sifat pemimpin yang baik wawancara dengan Ibu Harsiyem, serta memiliki sifat kasih sayang dan dapat menjaga seluruh anggota keluarganya serta masyarakat luas. Gambar 66. Penggunaan Batik Motif Sidoasih Sumber: Dokumentasi Sunarno, September 2014

6. Motif Batik Sidomukti