98 tumbuhan merupakan simbol dari sebuah kehidupan wawancara
dengan Ibu Surajiyem pada tanggal 28 Maret 2016.
Jadi dapat disimpulkan bahwa makna simbolik dari motif batik Nitik adalah terlihat dari motif cakar ayam yang menggambarkan harapan
luhur dari si pencipta motif kepada pemakainya, agar si pemakai tersebut dapat mencari nafkah dan rezki secara halal untuk keluarganya sepintar
ayam yang mencari makan menggunakan cakarnya. Dari rezeki yang halal tersebut, maka tercipta keluarga yang harmonis, bahagia, serta
memperoleh keberkahan hidup seperti yang digambarkan oleh motif bunga randu, kembang pace, kembang kentang, dan kembang jeruk.
3. Makna Simbolik Batik Motif Truntum
Motif Truntum terdiri dari serangkaian bunga-bunga kecil beserta sari-sarinya dan motif mangkara sebagai motif pendukungnya. Adapun
makna dari unsur motif tersebut adalah sebagai berikut: a.
Motif rangkaian bunga Motif bunga atau tumbuhan merupakan simbol dari sebuah kesuburan
atau kehidupan. b.
Mangkara Motif mangkara merupakan motif yang menggambarkan mahkota
dalam suatu kekuasaan atau kedudukan yang tinggi wawancara dengan Ibu Surajiyem pada tanggal 28 Maret 2016.
99 Jadi dapat disimpulkan bahwa kehidupan yang harmonis, bersemi,
dan memiliki hubungan yang baik dalam membina keharmonisan suami istri, anak dan orang tua, keluarga besar, bahkan sampai ke lingkungan
masyarakat digambarkan seperti rangkaian bunga-bunga kecil beserta sari-sarinya. Serta diharapkan agar kelak dalam mengarungi kehidupan
keluarga yang baru tidak ada halangan suatu apapun seperti yang digambarkan dengan motif mangkara wawancara dengan Ibu Harsiyem.
Mangkara diartikan sebagai mahkota dan diharapkan si pemakai memiliki keluhuran budi dan kedudukan yang tinggi.
4. Makna Simbolik Batik Motif Sidoluhur
Motif Sidoluhur terdiri dari motif meru, pohon hayat, tumbuh- tumbuhan, dan motif sawat. Adapun makna dari unsur motif tersebut
adalah sebagai berikut: a.
Motif Meru Kata Meru sesungguhnya berasal dari Gunung Mahameru.
Menurut Pamungkas 2010 gunung Mahameru dianggap sebagai tempat bersemayam atau tempat tinggal bagi Tri Murti, yaitu Sang
Hyang Wisnu, Sang Hyang Brahma, dan Sang Hyang Siwa, dimana Tri Murti ini dilambangkan sebagai sumber dari segala kehidupan
yaitu sumber kemakmuran dan segala kebahagiaan hidup di dunia. Hal yang sama juga disebutkan oleh Susanto 1980: 261 dalam
kepercayaan Indonesia kuna, gunung merupakan lambang dari salah
100 satu unsur hidup yaitu bumi atau tanah, sedangkan unsur hidup yang
lainnya adalah
geni, banyu,
dan angin. b.
Motif Pohon Hayat Kepercayaan Jawa meyakini bahwa pohon hayat merupakan
pohon surga. Menurut Kusrianto 2013: 6, pohon hayat merupakan suatu simbol manusia dalam kehidupannya untuk mencapai kehidupan
yang sempurna. Pendapat lain mengatakan bahwa dalam seni kebudaan Indonesia, pohon hayat merupakan suatu bentuk motif
pohon khayalan yang memiliki sifat kuat, perkasa, dan sakti sebagai lambang “kehidupan” Susanto, 1980:262. Dalam penggambarannya,
pohon hayat merupakan perpaduan antara kuncup bunga, daun, dan akar.
c. Motif Tumbuhan
Tumbuhan digambarkan sebagai salah satu bagian seperti bunga, sekelompok daun atau kuncup, atau rangkaian dari bunga dan daun.
Tumbuhan kadang digambarkan sebagai
lung-lungan
, yaitu tanaman menjalar bentuk berlengkung-lengkung Susanto, 1980: 263. Pada
motif batik klasik motif tumbuhan berperan sebagai ornamen pokok maupun ornamen pengisi.
d. Motif Sawat
Kata sawat berarti melempar. Kepercayaan Jawa yang berkembang dahulu telah mempercayai bahwa para dewa sebagai
kekuatan yang mengendalikan alam semesta Batara Indra, dimana
101 dewa ini memiliki senjata yang disebut dengan wajra atau bajra, yang
berarti kilat
yang digunakan
dengan cara
dilemparkan Pamungkas:2010. Jika dalam motif batik, senjata Batara Indra ini
diwujudkan dalam bentuk sayap sebelah, dengan harapan agar si pemakai mendapatkan perlindungan dalam kehidupannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motif batik Sidoluhur memiliki makna dan harapan kepada si pemakai agar dapat menjadi seseorang yang
memiliki budi pekerti yang luhur, kuat dan sabar dalam menghadapi setiap masalah, serta diharapkan menjadi seseorang yang perkasa tidak
lemah. Sifat-sifat tersebut sangat dibutuhkan dalam menjaga kehidupan rumah tangganya agar tercipta kehidupan yang harmonis, tentram, dan
selalu mendapatkan ketenangan hidup.
5. Makna Simbolik Batik Motif Sidoasih