77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Reksa Dana saham menggunakan metode
Sharpe
,
Treynor
, dan
Jensen
serta mengetahui perbandingan kinerja Reksa Dana saham dengan kinerja
benchmark
selama periode 2012-2014. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan:
1. Kinerja Reksa Dana Saham Menggunakan Metode
Sharpe
Berdasarkan metode
Sharpe
pada tahun 2012, terdapat 36 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja positif dan 15 Reksa Dana saham
yang memiliki kinerja negatif. Pada tahun 2013 hanya terdapat 6 Reksa Saham yang memiliki kinerja positif dan terdapat 45 Reksa Dana
saham yang memiliki kinerja negatif. Tahun 2013 dapat dikatakan merupakan tahun terburuk bagi kebanyakan Reksa Dana saham selama
periode penelitian. Sedangkan pada tahun 2014, terdapat 50 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja positif dan hanya 1 Reksa Dana
saham saja yang memiliki kinerja negatif. Ini merupakan tahun terbaik karena hampir semua Reksa Dana saham pada tahun 2014 memiliki
kinerja positif. Reksa Dana dengan hasil yang positif menunjukkan bahwa
return
yang dihasilkan melebihi
return
investasi bebas risiko.
Pada tahun 2012 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan metode
Sharpe
adalah Reksa Dana saham MNC Dana Ekuitas dari Manajer Investasi PT MNC
Asset Management
dengan nilai
Sharpe
sebesar 0,25643. Pada tahun 2013 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan metode
Sharpe
adalah Reksa Dana saham
Millenium Equity
dari Manajer Investasi PT
Millenium
Dana Tama Indonesia dengan nilai
Sharpe
sebesar 0,31429. Sedangkan pada tahun 2014 Reksa Dana saham dengan kinerja terbaik
berdasarkan metode
Sharpe
adalah Reksa Dana saham Dana Pratama Ekuitas dari Manajer Investasi PT Pratama
Capital Assets Management
dengan nilai
Sharpe
sebesar 0,29043.
2. Kinerja Reksa Dana Saham Menggunakan Metode
Treynor
Hasil kinerja Reksa Dana saham dengan metode
Sharpe
tidak jauh berbeda dengan metode
Treynor.
Berdasarkan metode
Treynor
pada tahun 2012, terdapat 36 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja positif dan 15 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja negatif. Pada
tahun 2013 hanya terdapat 6 Reksa Saham yang memiliki kinerja positif dan terdapat 45 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja
negatif. Tahun 2013 dapat dikatakan merupakan tahun terburuk bagi kebanyakan Reksa Dana saham selama periode penelitian. Sedangkan
pada tahun 2014, terdapat 50 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja positif dan hanya 1 Reksa Dana saham saja yang memiliki kinerja
negatif. Ini merupakan tahun terbaik karena hampir semua Reksa Dana
saham pada tahun 2014 memiliki kinerja positif. Reksa Dana dengan hasil yang positif menunjukkan bahwa
return
yang dihasilkan melebihi
return
investasi bebas risiko. Pada tahun 2012 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan metode
Treynor
adalah Reksa Dana saham MNC Dana Ekuitas dari Manajer Investasi PT MNC
Asset Management
dengan nilai
Treynor
sebesar 0,00370. Pada tahun 2013 Reksa Dana saham yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan metode
Treynor
adalah Reksa Dana saham
Millenium Equity
dari Manajer Investasi PT
Millenium
Dana Tama Indonesia dengan nilai
Treynor
sebesar 0,00918. Sedangkan pada tahun 2014 Reksa Dana saham dengan kinerja terbaik berdasarkan metode
Treynor
adalah Reksa Dana saham Dana Pratama Ekuitas dari Manajer Investasi PT Pratama
Capital Assets Management
dengan nilai
Treynor
sebesar 0,00460. Hasil dari perhitungan metode
Sharpe
dan metode
Treynor
ternyata memberikan hasil yang sama dalam hal jumlah Reksa Dana saham
yang positif maupun negatif. Begitu juga dengan Reksa Dana saham yang terbaik untuk masing-masing periode. Hal yang membedakan
adalah nilai dari masing-masing Reksa Dana saham tersebut. Ini sesuai dengan grafik pada bab IV yang menunjukkan bahwa pergerakan dari
kedua metode tersebut adalah sama dan hanya berbeda dalam hal nilai dari masing-masing Reksa Dana saham.
3. Kinerja Reksa Dana Saham Menggunakan Metode