Penelitian yang Relevan ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR, DAN METODE JENSEN (Studi Pada Reksa Dana Saham Periode 2012-2014).

Pricing Model CAPM. Model ini menilai kinerja manajer investasi dalam menghasilkan nilai positif alfa alpha . Semakin tinggi nilainya, semakin baik kinerja dari Reksa Dana tersebut. Metode Jensen dapat diukur dengan persamaan sebagai berikut: Jogiyanto, 2010. ̅ ̅ ̅ ̅ Dimana : = Nilai perpotongan Jensen ̅ = Rara-rata return Reksa Dana ̅ = Rata-rata return investasi bebas risiko ̅ = Rata-rata return pasar IHSG

B. Penelitian yang Relevan

Hermeindito 2007 memberikan hasil bahwa secara umum Reksa Dana memiliki kinerja yang lebih baik dari kinerja pembanding return pasar maupun suku bunga bebas risiko. Sulistyorini 2009 melakukan penelitian mengenai analisis kinerja portofolio saham dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007 dengan hasil a Indeks kinerja Sharpe, Treynor, dan Jensen menunjukkan ada 4 saham LQ 45 yang selalu menunjukkan indeks kinerja bernilai negatif paling banyak yaitu BBCA Bank Central Asia Tbk, INDF Indofood Sukses Makmur Tbk, ISAT Indosat Tbk, dan TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. b Pengukuran kinerja portofolio dengan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen akan memiliki karakteristik angka indeks yang berbeda sehingga tidak dapat dibandingkan. c Hasil pengujian perbedaan pengukuran kinerja portofolio menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen dengan uji Kruskal Wallis tidak menunjukkan adanya pebedaan yang signifikan dalam mengukur kinerja dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. d Metode Treynor menunjukkan hasil yang paling konsisten dibandingkan dengan metode Sharpe dan Jensen jika dilihat dari pengukuran selisih mean rank.. Penelitian oleh Saraswati 2006 yang berjudul Analisis Kinerja Reksa dana saham Di Bursa Efek Jakarta yang bertujuan untuk mengetahui apakah return dan risiko Reksa Dana saham lebih baik daripada index LQ-45 dan apakah ada pengaruh positif antara rata-rata return dan risiko. Dari 16 sampel Reksa Dana saham diperoleh hasil bahwa keuntungan dan risiko Reksa Dana Saham tidak ada yang lebih baik dari index LQ-45 dan tidak ada pengaruh positif antara rata-rata return dan risiko. Penelitian yang dilakukan oleh Magdalena 2012 dengan penelitian yang berjudul Penilaian produk Reksa Dana dengan menggunakan metode penghituangan Jensen alpha, sharpe ratio, Treynor ratio, M-square dan information ratio studi kasus : PT NISP Asset Management Bandung tahun 2008 – 2009, berdasarkan analisis dengan 5 metode diatas diperoleh hasil bahwa terdapat produk-produk Reksa Dana yang memiliki return diatas pasar yaitu ISP, Dana Siaga, Dana tetap Likuid, Dana Handal, Dana Tetap II, dan FlexiGrowth. Reksa Dana yang memiliki kinerja paling baik diantara Reksa Dana yang telah disebutkan diatas menurut 5 metode yang digunakan adalah Reksa Dana Indek Saham Progresif ISP.

C. Kerangka Pikir