35
13. a. Jomok desek batu iku Ambil dulu batu itu
Ambillah dulu batu itu b. Jomok sedek batu salah iku men kita tandur
Ambil dulu batu salak itu biar kita tandur Ambillah dulu biji salak itu biar kita tanam
Dari kalimat di atas, pada kalimat 13a kata batu memiliki makna ‘batu’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 13b kata batu memiliki makna ‘biji’ yang
merupakan makna baru yang timbul dari makna dasarnya dari kedua makna tersebut tampak, bahwa kata batu adalah polisemi kategori nomina.
Kata batu yang bermakna ‘batu’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘biji’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya
sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.
4.2.3 Polisemi Kategori Adjektiva
Kata sifat Adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan, watak,tabiat orangbinatangsuatu benda. Didalam pembentukan kalimat, kata sifat umumnya berfungsi
sebagai predikat, objek, dan penjelas subjek. dan berdasarkan bentuknya kata sifat ada dua macam yaitu kata sifat berbentuk tunggal, dan kata sifat berimbuhan. Dalam bahasa Jawa Ngoko
sangat banyak dijumpai polisemi kategori kata sifat yaitu: Panas, Mandek, Cerah dan Okeh.
Universitas Sumatera Utara
36
‘ Bahasa Jawa Ngoko’ ‘ Artinya ‘
‘ Makna baru ‘ ‘ Panas ‘
‘ Panas ‘ ‘ Senang dan hangat ‘
‘ Mandek ‘ ‘ Berhenti ‘
‘ Tidak dan Diam ‘ ‘ Cerah ‘
‘ Terang ‘ ‘ Siang dan lancar ‘
‘ Okeh ‘ ‘ Banyak ‘
‘ Rame dan besar ‘ Untuk membuktikan bahwa kata-kata di atas merupakan polisemi kategori kata sifat,
dapat dibuktikan dalam kalimat berikut: 14. a. Uwes panas hari jemuri pari iku
Sudah panas hari jemuri padi itu Jemurlah padi itu hari sudah panas
b. Panas hatinya setelah delok perkawinan iku Panas hatinya setelah melihat perkawinan itu
Hatinya geram setelah melihat pernikahan itu c. Anggo selimutmu supoyo panas awakmu
Pakai kainmu supaya panas badanmu Pakai kainmu supaya hangat badanmu
Dari kalimat di atas, pada kalimat 14a kata panas memiliki makna ‘panas’ adalah makna dasar dari kata tersebut, dan dalam kalimat 14b dan 14c kata panas memiliki makna
Universitas Sumatera Utara
37
‘geram’ dan ‘hangat’ yang merupakan makna baru kata tersebut. Dari kalimat itu tampak, bahwa kata panas adalah polisemi kategori adjektiva.
Kata panas yang bermakna ‘panas’ sebagai makna kontekstualnya, masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘geram’ dan ‘hangat’ walau hanya sedikit atau pun berupa
kiasan dalam konteks kalimat. 15. a. Mandek motor iku neng tengan dalan karena rusak
Berhenti mobil itu di tengan jalan karena rusak Di tengan jalan mobilnya berhenti karena rusak
b. Mandek begitu neng ngomong Berhenti begitu di bilang
Tidak begitu rupanya di bilang c. Mandek de’en setelah nengmarahi
Berhenti dia setelah dimarahi Setelah dimarahi dia jadi diam
Dari kalimat di atas, pada kalimat 15a kata mandek memiliki makna ‘berhenti’ adalah makna dasar dari kata tersebut, dan dalam kalimat 15b dan 15c kata mandek memiliki makna
‘tidak’ dan ‘diam’ yang merupakan makna baru kata tersebut. Dari kalimat itu tampak, bahwa kata mandek adalah polisemi kategori adjektiva.
Universitas Sumatera Utara
38
Kata mandek yang bermakna’berhenti’ sebagai makna konseptualnya, masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘tidak’ dan ‘diam’ walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan
dalam konteks kalimat. 16. a. Cerah lampu iku
Terang lampu itu Terang sekali lampu itu
b. Uwes cerah dino Sudah terang hari
Sudah siang c. Cerah perdalanan mereka setelah berangkat iku
Terang perjalanan mereka suatu berangkat itu Perjalanan mereka lancar sewaktu berangkat
Dari kalimat di atas, pada kalimat 16a kata Cerah memiliki makna ‘terang’ adalah makna dasar dari kata tersebut, dan dalam kalimat 16b dan 16c kata Cerah memiliki makna
‘siang’ dan ‘lancar’ yang merupakan makna baru kata tersebut. Dari kalimat itu tampak, bahwa kata Cerah adalah polisemi kategori adjektiva.
Kata Cerah yang bermakna ‘terang’ sebagai makna konseptualnya, masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘siang’ dan ‘lancar’ walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan
dalam konteks kalimat.
Universitas Sumatera Utara
39
17. a. Okeh buahe kates iku Banyak buahnya pepaya itu
Buah pepayanya banyak b. Okeh kali wong neng pesta iku
Banyak sekali orang di pesta itu Padat sekali orang di pesta itu
c. Uwes okeh bocah-bocah iku Sudah banyak anak-anak itu
Anak-anak itu sudah rame Dari kalimat di atas, pada kalimat 17a kata Okeh memiliki makna ‘banyak’ adalah
makna dasar dari kata tersebut, dan dalam kalimat 17b dan 17c kata Okeh memiliki makna ‘padat’ dan ‘rame’ yang merupakan makna baru kata tersebut. Dari kalimat itu tampak, bahwa
kata Okeh adalah polisemi kategori adjektiva. Kata Okeh yang bermakna ‘banyak’ sebagai makna konseptualnya, masih memiliki
hubungan makna dengan makna ‘padat’ dan ‘rame’ walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks kalimat.
Universitas Sumatera Utara
40
4.2.4 Polisemi Kategori Adverbia