32
Kata Leren yang bermakna ‘beristirahat’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘berhenti’ makna baru yang muncul setelah makna dasarnya
walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat. 10. a. Ngadeke bambu iku
Dirikan bambu itu Dirikan bambu itu
b. Arek ngadeke omah uwong iku Mau mendirikan rumah orang itu
Orang itu, mau mendirikan rumah Dari kalimat di atas, pada kalimat 10a kata Ngadeke memiliki makna ‘mendirikan’ atau
‘dirikan’ sebagai makna dasar dari kata tersebut. Sedangkan pada kalimat 10b kata Ngadeke memiliki makna ‘membangun’ yang merupakan makna baru ynag timbul setelah makna
dasarnya. Dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata Ngadeke adalah polisemi kategori verba.
Kata Ngadeke yang bermakna ‘mendirikandirikan’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘membangun’ makna baru yangmuncul setelah
makna dasar walau hanya sedikitatau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.
4.2.2 Polisemi Kategori Nomina
Kata yangtergolong kata benda nomina adalah kata dasar atau kata kompleks yan merujuk pada benda baik konkrit maupun abstrak, konsep atau pun pengertian yang menempati
Universitas Sumatera Utara
33
fungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap dalam suatu klausa atau kalimat. Kata nomina juga dapat diikuti oleh adjektiva. Polisemi kategori nomina dalam bahasa Jawa Ngoko yaitu: Bebet,
Tangan dan Batu. ‘ Bahasa Jawa Ngoko ‘
‘ Artinya ‘ ‘ Makna baru ‘
‘ Bebet ‘ ‘ Bibit ‘
‘ Tunas ‘
‘ Tangan ‘ ‘ Tangan ‘
‘ Lengan ‘ ‘ Batu ‘
‘ Batu ‘ ‘ Biji ‘
Untuk membuktikan kata tersebut adalah polisemi kategori nomina dapat dibuktikan dalam kalimat berikut:
11. a. Uwes tukul rupae bebet pelem iku Sudah tumbuh rupanya bibit mangga itu
Bibit mangga itu sudah tumbuh b. Uwes teko bebet pisang iku
Sudah datang bibit pisang itu Sudah muncul tunasnya pisang itu
Dari kalimat di atas, pada kalimat 11a kata Bebet memiliki makna ‘bibit’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 11b kata Bebet memiliki makna ‘tunas’ yang
merupakan makna baru yang timbul setelah makna dasarnya. Dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata Bebet adalah polisemi kategori nomina.
Universitas Sumatera Utara
34
Kata Bebet yang bermakna ‘bibit’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘tunas’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau
hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat. 12. a. Besoh desek tanganmu jorok iku
Cuci dulu tanganmu kotor itu Tanganmu kotor itu cuci dulu
b. Lipet desek tangan bajumu Lipat dulu tangan bajumu
Lipat dulu lengan bajumu Dari kalimat di atas, pada kalimat 12a kata tangan memiliki makna ‘tangan’ sebagai
makna dasar dari kata tersebut yaitu bagian tubuh manusia dari jari-jari sampai ke bahu, sedangkan pada kalimat 12b kata tangan memiliki makna ‘lengan’ yang merupakan makna
baru yang timbul setelah makna dasarnya. Dari kedua makna tersebut tampak, bahwa kata tangan adalah kategori nomina.
Kata tangan yang bermakna ‘tangan’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘lengan’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau
hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.
Universitas Sumatera Utara
35
13. a. Jomok desek batu iku Ambil dulu batu itu
Ambillah dulu batu itu b. Jomok sedek batu salah iku men kita tandur
Ambil dulu batu salak itu biar kita tandur Ambillah dulu biji salak itu biar kita tanam
Dari kalimat di atas, pada kalimat 13a kata batu memiliki makna ‘batu’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 13b kata batu memiliki makna ‘biji’ yang
merupakan makna baru yang timbul dari makna dasarnya dari kedua makna tersebut tampak, bahwa kata batu adalah polisemi kategori nomina.
Kata batu yang bermakna ‘batu’ sebagai makna dasar masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘biji’ sebagai makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya
sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.
4.2.3 Polisemi Kategori Adjektiva