Polisemi Bentuk Kata Dasar

23

4.1.1 Polisemi Bentuk Kata Dasar

Polisemi berdasarkan bentuk kata dasarnya, polisemi dalam bahasa Jawa Ngoko yang ditemukan di lapangan adalah sebagai berikut: Okeh, Kerah, dan Manak. ‘ Bahasa Jawa Ngoko ’ ‘ Artinya ‘ ‘ Makna baru’ ‘ Okeh ‘ ‘ Banyak ‘ ‘ Besar dan Rame ‘ ‘ Kerah ‘ ‘ Hitung ‘ ‘ Ukur ‘ ‘ Manak ‘ ‘ Lahir ‘ ‘ Tumbuh ‘ Untuk membuktikan bahwa kata-kata tersebut adalah polisemi yang berbentuk kata dasar, dapat dilihat dari konteks kalimat berikut: 1a. Okeh kayu bakar neng utan iku Banyak kayu bakar di hutan itu Di hutan banyak kayu bakar b. Okeh harapan kami menang de’en Banyak harapan kami menang dia Besar harapan kami dia menang Universitas Sumatera Utara 24 c. Okeh kali wong neng pesta iku Banyak sekali orang di pesta itu Rame orang di pesta itu Dari kalimat di atas, pada kalimat 1a kata Okeh yang bermakna ‘banyak’ sebagai makna yang sebenarnya makna dasar, sedangkan pada kalimat 1b dan 1c kata Okeh memiliki makna ‘besar’ dan ‘rame’ merupakan makna yang timbul dari makna dasarnya. Dari ketiga kalimat tersebut tampak, bahwa kata Okeh adalah polisemi yang berbentuk kata dasar. 2. a. Kerah desek jagong iku Hitung dulu jagung itu Hitung jagung itu b. Orah terkerah jeroe danau iku Tidak terhitung dalamnya danau itu Tidak bisa di ukur dalamnya danau itu Dari kalimat di atas, pada kalimat 2a kata Kerah memiliki makna ‘hitung’ sebagai makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 2b kata Kerah memiliki makna ‘ukur’ yang merupakan makna baru yang timbul setelah makna dasarnya. Dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata Kerah adalah polisemi berbentuk kata dasar. Kata Kerah yang bermakna ‘hitung’ makna baru yang muncul setelah makna dasar walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat. Universitas Sumatera Utara 25 3. a. Uwes manak anak lembue iku Sudah lahir anak sapinya itu Anak sapinya itu sudah lahir b. Uwes manak rumput neng ladang iku Sudah lahir rumput di sawah itu Disawahnya rumput sudah tumbuh Dari kalimat di atas, pada kalimat 3a kata Manak memiliki makna ‘lahir’ adalah makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 3b yang bermakna ‘tumbuh’ merupakan makna baru setelah makna dasar. Dari kedua kata tersebut tampak, bahwa kata manak adalah polisemi berbentuk kata dasar. Kata Manak yang bermakna ‘lahir’ sebagai makna dasarnya masih memiliki hubungan makna dengan ‘tumbuh’ makna baru setelah makna dasarnya walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.

4.1.2 Polisemi Bentuk Kata Kompleks