Polisemi Bentuk Kata Kompleks

25 3. a. Uwes manak anak lembue iku Sudah lahir anak sapinya itu Anak sapinya itu sudah lahir b. Uwes manak rumput neng ladang iku Sudah lahir rumput di sawah itu Disawahnya rumput sudah tumbuh Dari kalimat di atas, pada kalimat 3a kata Manak memiliki makna ‘lahir’ adalah makna dasar dari kata tersebut, sedangkan pada kalimat 3b yang bermakna ‘tumbuh’ merupakan makna baru setelah makna dasar. Dari kedua kata tersebut tampak, bahwa kata manak adalah polisemi berbentuk kata dasar. Kata Manak yang bermakna ‘lahir’ sebagai makna dasarnya masih memiliki hubungan makna dengan ‘tumbuh’ makna baru setelah makna dasarnya walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.

4.1.2 Polisemi Bentuk Kata Kompleks

Polisemi berbetuk kata kompleks merupakan polisemi yang dibentuk dari kata yang sudah mengalami afiksasi atau pengimbuhan. Kata kompleksturunan adalah kata yang dibentuk melalui transposisi, pengafiksan, reduplikasi perulangan, atau pemajemukan. Dalam bahasa Jawa Ngoko polisemi berbentuk kata kompleksverba turunan banyak ditemukan, kata-kata ini adalah sebagai berikut: Berhubung, Berceblokan, dan Cilik-cilik. Universitas Sumatera Utara 26 ‘ Bahasa Jawa Ngoko’ ‘ Artinya ‘ ‘ Makna baru ‘ ‘ Berhubung ‘ ‘ Berhubung ‘ ‘ Bersatu dan berdamai ‘ ‘ Berceblokan ‘ ‘ Berjatuhan ‘ ‘ Berguguran dan rontok ‘ ‘ Cilik-cilik ‘ ‘ Kecil-kecil ‘ ‘ Halus-halus ‘ Untuk membuktikan bahwa kata-kata tersebut adalah polisemi, dapat dilihat dari konteks kalimat berikut: 4. a. Ora sido si Usman ke ladang berhubung kareno teko hujan Tidak jadi si Usman ke sawah berhubung karena datang hujan Usman tidak jadi ke sawah berhubung karena hujan b. Ora berhubung de’en karo adeke kareno berantem Tidak berhubung dia sama adiknya karena berantam Dia sama adiknya tidak bersatu c. Ora gelem de’en berhubung karo kawane iku Tidak mau dia berhubung sama temannya itu Dia sama kawannya tidak mau berdamai Dari kalimat di atas, pada kalimat 4a kata Berhubung memiliki makna ‘berhubung’ adalah makna dasar dari kata tersebut, dan dalam kalimat 4b dan 4c kata Berhubung memiliki makna ‘bersatu’ dan ‘berdamai’ yang merupakan makna baru dari kata tersebut setelah makna Universitas Sumatera Utara 27 dasarnya. Dari kalimat itu tampak bahwa kata Berhubung adalah polisemi yan berbentuk kata kompleksturunan dengan pembubuhan afiks ber- dengan penambahan bentuk dasar hubung yang bermakna ‘hubung’. Sebagai makna dasarnya, masih memiliki hubungan makna dengan makna ‘bersatu’ dan ‘berdamai’ walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks kalimat. 5. a. Berceblokan kabeh godong jambu iku kareno hujan Berjatuhan semua daun jambu itu karena hujan Semua daun jambu itu berjatuhan karena hujan b. Berceblokan kabeh godong pohon iku kareno arek mati Berjatuhan semua daun pohon itu karena mau mati Daun pohon itu berguguran karena mau mati c. Berceblokan rambut lelek kabeh Berjatuhan rambut paman semua Rontok semua rambut paman Dari kalimat di atas, pada kalimat 5a kata Berceblokan memiliki makna ‘berjatuhan’ adalah makna dasar dari kata terebut, dan dalam kalimat 5b dan 5c kata Berceblokan memiliki makna ‘berguguran’ dan ‘rontok’ yang merupakan makna baru dari kata tersebut setelah makna dasarnya, dari kalimat itu tampak bahwa kata Berceblokan adalah polisemi yang berbentuk kata kompleksturunan dengan perubahan afiks ber- dengan penambahan bentuk dasar ceblokan yang bermakna ‘jatuh’. Kata Berceblokan yang bermakna ‘berjatuhan’ sebagai makna Universitas Sumatera Utara 28 dasarnya, masih memiliki makna dengan makna ‘berguguran’ dan ‘rontok’ walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks kalimat. 6. a. Cilik-cilik kabeh uwoh semongko iki Kecil-kecil semua buah semangka ini Buah semangka ini semuanya kecil-kecil b. Cilik-cilik tembako iku dicacahi Kecil-kecil tembakau itu diirisi Tembakau itu diirisinya halus-halus Dari kalimat di atas, pada kalimat 6a kata Cilik-cilik memiliki makna ‘kecil-kecil’ sebagai makna dasar dari kata itu. Sedangkan pada kalimat 6b kata Cilik-cilik memiliki makna ‘halus-halus’ sebagai makna baru dari kata itu setelah makna dasarnya. Dari kedua kalimat tersebut tampak, bahwa kata Cilik-cilik adalah polosemi berbentuk kata kompleks yang terbentuk dari bentuk dasar Cilik. Kata Cilik-cilik yangbermakna ‘kecil-kecil’ makna konseptualnya ‘halus-halus’ makna konotasinya, masih memiliki hubungan makna walau hanya sedikit atau pun berupa kiasan dalam konteks pemakaian kalimat.

4.2 Kategori Bentuk Kata Polisemi dalam bahasa Jawa Ngoko