Reliabilitas Data Validitas dan Reliabilitas Data

Negeri 1 Rembang Purbalingga. Selain itu, siswa kelas X.3 dikenal sebagai siswa yang kurang kondusif pada saat proses pembelajaran menulis berlagsung. 2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2011 yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Adapun pelaksanakan tindakan disesuaikan dengan jadwal pelajaran serta silabus yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mengenai menulis cerpen terdapat di kelas X semester 2. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk kelas X di SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga setiap minggunya disampaikan dalam 4 jam pelajaran. Di kelas X.3 pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berlangsung setiap hari Selasa dan Rabu, hari Selasa pada jam ke-3 dan ke-4 yaitu jam 08.45 WIB sampai 10.15 WIB, serta hari Rabu jam ke-7 dan jam ke-8 yaitu jam 12.15 WIB sampai 13.45 WIB. Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian No. Haritanggal Kegiatan 1. Selasa, 19 April 2011 Pertemuan I Pratindakan 2. Rabu, 20 April 2011 Pratindakan II Pratindakan 3. Selasa, 26 April 2011 Pertemuan 1 siklus 1 4. Rabu, 27 April 2011 Pertemuan 2 siklus 1 5. Selasa, 3 Mei 2011 Pertemuan 1 siklus 2 6. Rabu, 4 Mei 2011 Pertemuan 2 siklus 2 7. Rabu, 4 Mei 2011 Pengisian Angket Pascatindakan

B. Deskripsi Siklus Persiklus

Dalam penelitian ini setiap tindakan didiskusikan terlebih dahulu dengan kolaborator yang selaku guru bahasa dan sastra Indonesia. Jadwal penelitian berdasarkan jadwal mata pelajaran yang sudah ada, hal itu disesuaikan agar memudahkan dalam melakukan penelitian. Sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang ada, pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Pada penelitian ini memakai dua siklus yang berarti setiap siklus dua kali pertemuan. Peneliti melakukan dialog dengan guru bahasa dan sastra Indonesia untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam menulis cerpen. Dari hasil dialog yang telah dilakukan, diketahui bahwa tingkat minat siswa dalam menulis cerpen masih sangat rendah. Semua itu disebabkan oleh siswa susah dalam menentukkan dan mengembangkan ide, untuk menentukkan judul, dan menyusun setiap kalimat sebuah cerpen. Masalah-masalah itu dikarenakan kurangnya penggunaan media dengan pengembangan metode pembelajaran yang bervariasi. Siswa menjadi jenuh dengan metode pembelajaran berupa ceramah, sehingga kecil sekali terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Guru lebih mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas, siswa lebih cenderung diam, dan mendengarkan materi yang diberikan oleh guru. Semua itu menjadikan siswa kurang termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam berapresiasi sastra. Melihat itu semua, perlu adanya inovasi baru yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar pada kelas X.3 khususnya di pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam pembelajaran menulis cerpen. Pembelajaran menulis cerpen kali ini akan menggunakan media berita dengan menerapkan metode latihan terbimbing untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media berita dengan metode latihan terbimbing juga untuk mengetahui apakah siswa termotivasi dan tertarik dalam menulis cerpen, serta untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga. Hasil kerja siswa dievaluasi secara umum seperti penilaian atas keseluruhan pembelajaran sedangkan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu apabila suatu perubahan terjadi menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam keterampilan menulis cerpen. Peningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa dapat dilakukan dengan memotivasi dan memberikan pengarahan,bahwa pembelajaran menulis cerpen sangat berguna serta memberikan bimbingan secara bertahap saat dilakukan kegiatan menulis cerpen. Nilai yang dihasilkan dari tugas menulis cerpen dapat dijadikan menjadi nilai ulangan harian sehingga memacu siswa untuk mengerjakan dengan baik dan membuat siswa lebih berantusias dalam menulis cerpen. Peran guru dalam penelitian ini bertindak sebagai pengajar dan guru yang akan mengajar adalah Pak Windarto, S.Pd. Selain itu, peran guru juga sebagai kolaborator yang ikut berpartisipasi dalam mengevaluasi hasil tulisan siswa agar nantinya dapat melakukan revisi tindakan yang memudahkan melakukan perbaikan-perbaikan pada tahap atau siklus selanjutnya. Sebelum melakukan