Teknik Tes Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
berlangsung. Data pengamatan ini digunakan untuk memantau jalannya tindakan pembelajaran menulis cerpen pada tiap siklus.
Dalam pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan digunakan instrumen berupa pedoman pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti pada
saat pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan siklus mengenai perilaku siswa dalam kegiatan menulis cerpen menggunakan media berita dengan metode
latihan terbimbing. Pengamatan dipergunakan untuk memperoleh data tentang siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II.
Peneliti sebelumnya mempersiapkan lembar pengamatan untuk dijadikan pedoman dalam pengambilan data.
c. Wawancara
Wawancara ini berpedoman pada pertanyaan fokus yang sudah disiapkan oleh peneliti agar wawancara tidak menyimpang dari permasalahan. Wawancara
dilakukan pada tiga siswa yaitu siswa yang mendapat nilai tertinggi, siswa yang mendapat nilai sedang, dan siswa yang mendapat nilai terendah. Penilaian ini
didapat berdasarkan nilai tes siklus II. Selain wawancara dengan siswa, dilakukan juga wawancara dengan guru agar data yang diperoleh valid.
Wawancara digunakan untuk memperoleh data secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan keterampilan menulis cerpen melalui media
berita dengan metode latihan terbimbing. Data yang diambil mengenai kesan, pesan, dan pendapat siswa dan guru terhadap pembelajaran menulis cerpen.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara memakai instrument berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengambil
data dengan wawancara terstruktur dan terbuka. Wawancara tidak dilakukan pada semua subjek penelitian, namun hanya pada siswa yang terlihat menonjol dalam
kriteria peningkatan hasil menulis cerpen bagi yang mendapat nilai tertinggi, penurunan hasil menulis cerpen bagi yang mendapat nilai terendah, sikap positif
dalam kegiatan menulis cerpen, dan bersikap negatif dalam kegiatan menulis cerpen.
Aspek yang diungkapkan dalam wawancara terhadap siswa antara lain kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis cerpen, peran media berita dengan
metode latihan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen, manfaat media berita dengan metode latihan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen,
pelaksanan pembelajaran menulis cerpen dengan media berita dengan metode latihan terbimbing selanjutnya dilaksanakan di sekolah, dan kesan dan saran
pembelajaran menulis cerpen melalui media berita dengan metode latihan terbimbing.
Aspek yang diungkapkan dalam wawancara terhadap guru adalah kesulitan yang dihadapi dalam mengajar menulis cerpen, peran media berita dengan metode
latihan terbimbing dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen, perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II, kekurangan dan
kelebihan media berita dengan metode latihan terbimbing dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen, dan kesan dan saran media berita dengan metode
latihan terbimbing dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen.