Rencana Terevisi Siklus II

a Sebelum memulai pelajaran guru melakukan refleksi danberdiskusi tentang kendala yang dihadapi siswa dalam menulis cerpen pada siklus I dan mendiskusikan solusi untuk memperbaiki hasil tulisan siswa selanjutnya. b Berdasarkan permasalahan yang dialami siswa, guru memulai dengan memberikan materi mengenai cerpen, yaitu pengertian cerpen, unsur- unsur pembangun cerpen menyangkut unsur intrisik dan ekstrinsik, tahap-tahap menulis, pengertian berita, mengidentifikasi pokok-pokok berita, pengertian dan penerapan metode latihan terbimbing. Pemberian materi kali ini sedikit berbeda dengan pemberian materi pada siklus I, kali ini materi ditampilkan pada layar LCD. Selain materi tersebut, guru juga memberitahu siswa bahwa pembelajaran kali ini masih menggunakan media berita dengan metode latihan terbimbing yang akan digunakan pada pembelajaran menulis cerpen. Sebelumnya guru juga menjelaskan tujuan dan manfaat menggunakan media berita dengan menerapan metode latihan terbimbing dalam pembelajaran menulis cerpen. c Guru memutar media berita melalui LCD, tema yang terdapat pada berita tersebut adalah Pekerja Seks Komersial PSK yang berjudul “Razia PSK Ricuh”. Guru memutar berita secara utuh dengan durasi 03:12 menit dan meminta siswa untuk menyimak berita yang mereka lihat. Siswa juga diminta untuk mencatat pokok-pokok isi berita yang sedang diputar. Siswa lebih merasa senang, antusias dan aktif dalam mengikuti pelajaran menulis cerpen kali ini. Hal itu disebabkan karena siswa merasa mereka sudah lebih paham tentang bagaimana menulis cerpen menggunakan media berita dengan metode latihan terbimbing. Selain itu, mereka juga merasa senang dan terhibur adanya tayangan berita yang mempunyai tema berbeda dari pertemuan sebelumnya. d Berita selesai diputar dan disimak siswa, guru mulai memberikan tugas kepada siswa untuk mengidentifikasi berita tersebut. Berita mulai diputar kembali beberapa kali sampai siswa benar-benar jelas dan telah memahami beritatanpa melewatkan keseluruhan isi dari berita. e Setelah siswa selesai mengidentifikasi, siswa diberi tugas untuk menulis cerpen dengan berbagai ketentuan. Ketentuan penulisan cerpen ditayangkan lewat LCD tentang bagaimana menulis cerpen. Pada saat penyusunan draf siswa diberikan kebebasan untuk menyusun draf berdasarkan pokok-pokok isi berita dan kreativitas masing-masing. Tindakan-tindakan di atas benar-benar dilakukan dalam pertemuan pertama dalam siklus II, hal itu dibuktikan dengan adanya catatan lapangan sebagai berikut. Guru hanya menjelaskan secara garis besar tentang materi yang diberikan dan secara rincinya siswa dapat melihat sendiri serta memahami baik-baik. Guru pun memberitahukan kepada siswa apabila masih ada yang kurang jelas tentang materi tersebut dapat ditanyakan kepada Pak Guru. Dari sinilah terjadi diskusi anatar guru dan siswa mengenai pembelajaran menulis cerpen dan tentang kekurangan menulis cepren yang telah siswa lakukan pada pertemuan sebelumnya. Beberapa selang berlalu jam telah menujukkan pukul 09.08 WIB. Guru mulai berbicara “Yah anak-anak, apakah ada yang kalian tanyakan dari apa yang telah Bapak sampaikan dari minggu-minggu kemarin dan setelah kalian juga melihat materi di depan???”. “Emmhh,,tidak Pak, kami masih paham dan lebih mengerti materinya”, sontak siswa menjawab. “Wuah-wuah bagus yah,,, kalian sudah lebih memahami materinya”. CL-5 03052011 Gambar 4. Aktivitas Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga saat Menulis Cerpen pada Siklus II f Guru berkeliling kelas guna memberikan bimbinngan secara intensif antar siswa. Bimbingan secara optimal dilakukan dengan menerapkan metode yang digunakan, yaitu metode latihan terbimbing. Pada saat pelajaran berlangsung, guru berkeliling kelas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menulis cerpen, adakah kesulitan yang dihapadi siswa selama menulis cerpen. Guru memperhatikkan setiap siswa dengan cara memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis cerpen. Setelah itu, guru memberikan solusi terhadap kesulitan yang dihadapi setiap siswa dengan menjelaskan secara langung. Hal itu dilakukan untuk menerapkan metode yang digunakan yaitu metode latihan terbimbing dengan tujuan siswa menjadi lebih mendapat perhatian lebih saat menulis cerpen. Bimbingan yang diberikan juga lebih intensif dari pada saat bimbingan di siklus I. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.