Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORI
angkutan kota. SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga memiliki 20 kelas masing- masing kelas X dan XI memiliki 7 kelas, sedangkan kelas XII memiliki 6 kelas.
Sebelumnya telah dilakukan observasi oleh peneliti yang dapat diketahui bahwa penggunaan media dengan metode dalam pembelajaran menulis sangat
jarang dilakukan meskipun telah memiliki fasilitas yang memadai seperti tersedianya laboratorium bahasa. Selama ini media berita dengan metode latihan
terbimbing belum pernah digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen di sekolah ini. Guru tidak pernah membimbing siswa dalam proses menulis cerpen,
sehingga hasil karya siswa belum maksimal. Kegiatan belajar mengajar yang terjadi di kelas X.3 selama pembelajaran
menulis cerpen berlangsung, guru lebih membiarkan siswa menulis cerpen sendiri tanpa mendapatkan bimbingan. Guru lebih sering duduk di meja guru dengan
membaca buku atau siswa disuruh menulis cerpen sebagai tugas. Selain itu, pembelajaran menulis cerpen dirasa membosankan oleh siswa sehingga para
siswa kurang menyukai kegiatan menulis cerpen dan mengakibatkan karya yang dihasilkan oleh siswa kurang optimal. Hal itu dikarenakan dalam proses belajar
mengajar siswa lebih sering mendengarkan cermah dari guru dengan pembelajaran yang monoton, dalam praktik menulis siswa lebih sering
melakukannya di rumah. Pada saat proses pembelajaran menulis cerpen di kelas X.3, siswa lebih
pasif dan tidak memperhatikan pelajaran. Siswa lebih cenderung melakukan aktivitas di luar pembelajaran menulis cerpen seperti mengobrol dengan teman
lainnya, mengerjakan tugas pelajaran lain, dan tidak bersemangat. Hal itu
mengakibatkan minat siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen masih sangat rendah. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen
juga mengakibatkan hasil yang ditunjukkan siswa rendah. Berdasarkan keadaan tersebut, maka kelas X.3 SMA Negeri 1 Rembang
Purbalingga dipilih sebagai setting penelitian. Dengan adanya penelitian tentang upaya peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan menggunakan media
berita dengan metode latihan terbimbing diharapkan dapat menjadi inovasi baru dalam pembelajaran menulis cerpen agar tidak membosankan bagi siswa dan
diharapkan media berita dengan metode latihan terbimbing ini dapat mengoptimalkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen.