Nilai Media Berita dalam Pembelajaran Peran Media Berita dalam Pembelajaran Menulis Cerpen

Arikunto 2008: 65 menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan- bantuan atau tuntutan khusus yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan potensi-potensi yang ada pada siswa tersebut agar dapat berkembang semaksimal mungkin. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode latihan terbimbing, yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan memberikan bantuan yang terus menerus dan sistematis dengan memperhatikan potensi-potensi yang ada pada individu untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Bimbingan dan arahan dilakukan oleh seseorang yang ahli dan berkompetensi dibidangnya. Metode latihan terbimbing yang digunakan dalam proses pembelajaran akan menciptakan kondisi siswa yang aktif. Dalam menggunakan metode tersebut guru harus berhati-hati karena hasil dari suatu latihan terbimbing akan tertanam dan kemudian menjadi kebiasaan. Selain untuk menanamkan kebiasaan metode latihan terbimbing ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji. Agar menunjang keberhasilan penggunaan metode latihan terbimbing dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen diperlukan guru yang benar- benarberkompetensi di bidangnya. Dalam hal ini, yaitu guru yang menguasai keterampilan mengajar dan menguasai sastra. Kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara kebetulan, insidental, sewaktu- waktu tidak sengaja, atau asal saja, melainkan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sistematis, sengaja, berencana, terus-menerus dan terarah pada tujuan. Setiap kegiatan bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan artinya senantiasa diikuti secara terus menerus dan aktif sampai sejauh mana individu telah berhasil mencapai tujuan dan penyesuaian diri.

5. Pembelajaran Menulis Cerpen

a. Hakikat Pembelajaran Menulis

Gagne via Suyono, 2010: 12 menyatakan bahwa, pembelajaran adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya, yaitu peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja. Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, seorang guru harus memahami dan mengetahui prinsip serta karakteristik peserta didik dalam proses belajar. Slameto 2010: 2, mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Sudjana 1996: 5, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang ditunjukkan seseorang dari proses hasil belajar, yaitu ditunjukkan dengan perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek individu yang belajar. Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan pembelajaran adalah pemerolehan suatu pengetahuan melalui