Komponen-komponen dalam Pembelajaran Menulis Cerpen

Kedua membuat kerangka karangan. Kerangka karangan berfungsi untuk menyusuri jalan cerita sehingga tidak banyak yang menyimpang. Ketiga, setelah garis besar dibuat biarkan siswa bermain dengan imajinasinya untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, kemudian siswa diarahkan untuk menentukkan siapa tokoh utamanya, apa masalahnya, siapa antagonisnya, dan bagaimana latar belakang ceritanya, bagaimana watak tokohnya, bagaimana plotnya, di mana klimaknya, sudut pandang yang digunakan, dari mana cerita awal dan bagaimana cerita penutupnya. Keempat, guru berkeliling kelas untuk mengetahui seberapa jauh siswa dalam menulis cerpen. Guru melihat setiap siswa dalam menulis, memantau pekerjaan setiap siswa, dan untuk mengetahui apakah terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis cerpen. Apabila terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis cerpen, guru menerangkan secara langsung mengenai hal yang tidak diketahui oleh siswa tersebut. Proses menulis cerpen yang ditempuh siswa memiliki kesulitan yang cukup banyak. Dalam hal ini diperlukan keterampilan berpikir yang penuh konsentrasi, logika yang tajam, dan nalar yang kritis untuk berkreasi secara produktif menciptakan sebuah cerpen. Setelah diketahui uraian tentang metode latihan terbimbing dengan media berita, dapat disimpulkan bahwa metode latihan terbimbing dengan media berita dalam pembelajaran menulis cerpen merupakan proses siswa di dalam menulis cerpen dengan bimbingan dari guru.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Eni Harjayanti yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Media Film Bagi Siswa Kelas X SMAN 1 Bantul”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media film dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMAN I Bantul. Pemanfaatan media film juga meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen. Siswa lebih aktif dan senang untuk belajar menulis cerpen dengan tepat. Penelitian lainnya yang relevan dengann penelitian ini adalah penelitian Prapti Dwi Nurcahyani yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Video Klip Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Samigaluh”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media video klip dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Samigaluh. Pemanfaatan media video klip terbukti dapat memberikan motivasi kepada siswa, menimbulkan gairah belajar, rasa senang, dan sikap positif siswa dalam pembelajaran menulis cepen. Penelitian-penelitian di atas relevan dengan “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Berita dengan Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas X.3 SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga. Penelitian tersebut relevan karena sama-sama menggunakan media audio visual untuk meningkatkan keterampilan menulis.