5
6. Variasi penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai substitusi semen pada
benda uji silinder adalah 0, 2.5, 5, dan 7.5 dari berat semen. 7.
Menggunakan variasi optimum abu cangkang kelapa sawit pada benda uji balok beton bertulang.
8. Pengujian slump SNI: 1972-2008, kuat tekan SNI : 03-6429-2000, kuat
tarik belah SNI: 03-2491-2002 dan absorbsi beton SNI: 03-6433-2000 pada umur 28 hari.
9. Balok ditumpu pada perletakan sendi dan rol dengan panjang bentang 200
cm.
1.4 Mekanisme Pengujian
Untuk mengetahui persentase abu cangkang kelapa sawit optimum dilakukan pengetesan kuat tekan, kuat tarik belah dan absorbsi benda uji silinder
ukuran diameter 15 cm tinggi 30 cm dengan variasi 0, 2.5, 5 dan 7.5. Jumlah benda uji adalah 3 tiga buah untuk masing-masing variasi.
Pengujian balok beton bertulang dengan dan tanpa substitusi abu cangkang kelapa sawit dilakukan di Laboratorium Rekayasa Struktur Program Studi
Magister Teknik Sipil USU yang berlokasi di kompleks kampus Universitas Sumatera Utara, namun sebelumnya pemeriksaan agregat dilakukan di
Laboratorium Beton Fakultas Teknik USU. Penelitian ini menggunakan 2 dua buah sampel. Sampel I pertama
adalah balok beton bertulang normal, dan Sampel II kedua merupakan balok beton bertulang dengan abu cangkang kelapa sawit sebagai substitusi semen
dengan persentase optimum uji silinder. Sampel tersebut berukuran masing
Universitas Sumatera Utara
6
masing 20 cm x 30cm x 220 cm yang diletakkan pada perletakan sendi dan rol. Penelitian dilakukan dengan memberi beban sebanyak 2 dua buah sepanjang L3
dengan besar masing-masing ½ P dengan menggunakan alat Hydraulic Jack.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
1. Penyediaan bahan penyusun beton : batu pecah, pasir, semen, serta bahan
campuran abu cangkang kelapa sawit. 2.
Pemeriksaan bahan penyusun beton. Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar ASTM C 136-84a dan
ASTM D 448-86. Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar
ASTM C 127-88 dan ASTM C 128-88. Pemeriksaan berat isi pada agregat halus dan agregat kasar.ASTM C
29C 29M-90. Pemeriksaan kadar lumpur dengan pencucian agregat kasar dan halus
lewat ayakan no.200 ASTM C 117-90. Analisa ayakan bahan substitusi beton, abu cangkang kelapa sawit yang
digunakan adalah yang lolos ayakan no.200.
Universitas Sumatera Utara
7
3. Perancangan campuran Mix design berdasarkan SNI 03-2834-2000.
Penimbanganpenakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik f
c
‘ 20 MPa. 4.
Pengerjaan bekisting dan tulangan. 5.
Pengecoran benda uji. 6.
Pengujian benda uji silinder dan balok balok pada umur 28 hari.
1.6 Manfaat Penelitian