Saran KESIMPULAN DAN SARAN

107 selanjutnya terjadi penurunan kuat tarik belah rata-rata, yaitu 1,76 MPa pada substitusi 5 dan 1,74 MPa pada substitusi 7,5. 5. Besarnya beban runtuh balok beton bertulang sebagai berikut : a. Balok beton bertulang normal pada beban 7,465 ton. b. Balok beton bertulang normal dengan 2,5 substitusi abu cangkang kelapa sawit pada beban 6,932 ton. Beban runtuh pada penelitian ini didapat pada pembacaan manometer hydraulic jack yang tidak lagi naik jika diberikan beban. 6. Pada balok substitusi abu cangkang kelapa sawit terjadi kenaikan lendutan rata-rata sebesar 14 terhadap Balok normal. 7. Secara teoritis, regangan tekan beton dan regangan tulangan tarik pada balok dengan substitusi 2,5 abu cangkang kelapa sawit lebih besar dibandingkan dengan balok beton bertulang normal.

5.2 Saran

1. Penggunaan abu cangkang kelapa sawit sebagai substitusi semen pada beton dalam junlah besar tidak cocok digunakan untuk konstruksi. 2. Perlu dilakukan pengujian regangan pada balok beton bertulang dengan alat strainmeter agar dapat dibandingkan nilai regangan hasil percobaan dan nilai regangan secara teoritis. Universitas Sumatera Utara 108 DAFTAR PUSTAKA Dipohusodo, I. 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Elhusna, Gunawan, A., Fogi D., H. 2013. Perilaku Kuat Tekan Mortar Semen Pasangan dengan Abu Sabut Cangkang Sawit yang Dioven dan Tidak Dioven. Jurnal Inersia, 51, 1-9. Ermiyati. 2007. Abu Kelapa Sawit sebagai Pengganti Sebagian Semen terhadap Kuat Tekan dan Resapan Air pada Mortar. Jurnal Sains dan Teknologi, 62, 31-34. Fitriyani. 2010. Pengaruh Abu Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Tambahan Pada Pembuatan Batako. Departemen Fisika. FMIPA USU. McCormac, Jack C. 2004. Desain Beton Bertulang Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit Andi. Nawy, Edward G. 2009. Reiforced Concrete. New Jersey: Pearson Education, Inc. Neville, A. M., Brooks, J.J. 2010. Concrete Technology. Harlow: Pearson Education Limited. Nugraha, P.,Antoni. 2007. Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, ke Beton Kinerja Tinggi . Yogyakarta : Penerbit Andi. Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebin dan Pabrik Kelapa Sawit. Jakarta : PT AgroMedia Pustaka Universitas Sumatera Utara 109 Rosalia, D., Elhusna, Gunawan, A. 2013. Kajian Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Sawit terhadap Kuat Tekan Bata Merah. Jurnal Inersia, 51, 85-95. SNI: 03-2453-2002. Semen Portland Pozolan. Badan Standarisasi Nasional. SNI: 1972-2008. Cara uji slump beton. Badan Standarisasi Nasional. SNI : 03-6429-2000. Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan silinder di dalam tempat cetakan. Badan Standarisasi Nasional. SNI: 03-2491-2002. Metode pengujian kuat tarik belah beton. Badan Standarisasi Nasional. SNI: 03-6433-2000. Metode Pengujian Kerapatan, Penyerapan, dan Rongga dalam Beton yang telah Mengeras. Badan Standarisasi Nasional. SNI: 03-2834-2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standarisasi Nasional. Sunarko. 2014. Budidaya Kelapa Sawit di Berbagai Jenis Lahan. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka. Vis, W.C dan Gideon Kusuma. 1993. Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta: Erlangga. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN Universitas Sumatera Utara ANALISA AYAKAN PASIR UNTUK MATERIAL BETON ASTM C 136 - 84a Nama : M. Hafiz Nim : 08 0404 081 Material : Pasir Tanggal : 11 Januari 2014 Diameter Ayakan. mm No. Berat Fraksi Tertahan Kumulatif Berat Sampel 1 gram Berat Sampel 2 gram Berat Total gram Tertahan Lolos

9.50 38 - in