Kekuatan Tekan Beton Kekuatan Tarik Belah Beton Penyerapan Air Absorbsi

26

2.6.2 Sifat-sifat Beton Keras Hardened Concrete

Perilaku mekanik beton keras merupakan kemampuan beton di dalam memikul beban pada struktur bangunan. Kinerja beton keras yang baik ditunjukkan oleh kuat tekan beton yang tinggi, kuat tarik yang lebih baik, perilaku yang lebih daktail, kekedapan air dan udara, ketahanan terhadap sulfat dan klorida, penyusutan rendah dan keawetan jangka panjang.

a. Kekuatan Tekan Beton

Kekuatan tekan beton adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan. Untuk pengujian tekan beton, benda uji berupa silinder beton berdiameter 15 cm dan tingginya 30 cm ditekan dengan beban P sampai runtuh. Karena ada beban tekan P, maka terjadi tegangan tekan pada beton σ c sebesar beban P dibagi dengan luas penampang beton A, sehingga dirumuskan : A P c   ........................................................ 2.1 Dimana : c  = tegangan tekan beton MPa P = besar beban tekan N A = luas penampang beton mm 2 Universitas Sumatera Utara 27

b. Kekuatan Tarik Belah Beton

Pengujian kuat tarik belah dilakukan dengan memberikan tegangan tarik pada beton secara tidak langsung. Nilai kuat tarik tidak langsung dari benda uji beton berbentuk silinder diperoleh dari hasil pembebanan benda uji tersebut yang diletakkan mendatar sejajar dengan permukaan meja penekan mesin uji tekan. Pemberian beban dilakukan secara menerus tanpa sentakkan dengan kecepatan pembebanan konstan yang berkisar antara 0,7 hingga 1,4 MPa per menit sampai benda uji hancur. Kecepatan pembebanan untuk benda uji berbentuk silinder dengan ukuran panjang 300 mm dan diameter 150 mm berkisar antara 50 sampai 100 kN per menit. Menurut SNI 03-2491-2002, kuat tarik belah dari benda uji silinder dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ld P F ct  2  ...................................................... 2.2 Dimana : ct F = kuat tarik belah MPa P = beban uji maksimum beban belahhancur yang ditunjukkan mesin uji tekan N l = panjang benda uji mm d = diameter benda uji mm Universitas Sumatera Utara 28

c. Penyerapan Air Absorbsi

Absorbsi merupakan banyaknya air yang diserap sampel beton. Besar kecilnya penyerapan air oleh beton sangat dipengaruhi oleh pori atau rongga yang terdapat pada beton. Semakin banyak pori-pori yang terkandung dalam beton maka akan semakin besar pula penyerapan sehingga ketahanannya akan berkurang. Berdasarkan SNI 03-6433-2000, perhitungan besarnya penyerapan air menggunakan persamaan: 100 Absorbsi    A A B ......................................... 2.3 Dimana : A = Berat beton dalam kondisi kering gr B = Berat beton setelah direndam gr

2.7 Baja Tulangan