Tahapan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Penelitian dimulai dengan persiapan bahan, berupa semen, pasir, batu pecah dan abu cangkang kelapa sawit. Kemudian, dilakukan pemeriksaan karakteristik dari masing-masing bahan, yaitu analisa ayakan, kadar lumpur, berat isi, berat jenis dan absorbsi pada pasir dan batu pecah, serta pemeriksaan berat isi pada semen dan abu cangkang kelapa sawit. Abu cangkang kelapa sawit yang digunakan diayak menggunakan ayakan no. 200 0,075 mm. Selanjutnya, dapat dibuat perencanaan campuran Beton Mix Design dengan kuat tekan rencana 20 MPa. Benda uji silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dicetak sebanyak 3 sampel untuk masing-masing variasi substitusi. Variasi substitusi abu cangkang kelapa sawit yang digunakan adalah 0; 2,5; 5; dan 7,5. Perawatan beton dilakukan dengan merendam benda uji silinder di dalam kolam perendaman selama 28 hari. Pada benda uji silinder dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan absorbsi beton. Benda uji balok beton bertulang dibuat sebanyak 2 sampel. Balok pertama adalah balok beton bertulang normal, sementara balok kedua adalah balok dengan persentase substitusi abu cangkang kelapa sawit terbaik dari hasil pengujian benda uji silinder. Perawatan benda uji balok dilakukan menyiram sampel dengan air secara berkala selama 28 hari. Setelah 28 hari dilakukan pengujian lendutan pada balok beton bertulang. Universitas Sumatera Utara 39 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Tidak Ya Mulai Persiapan Material Pemeriksaan Semen Perencanaan Campuran Mix Design Pemeriksaan Agregat Abu Cangkang Kelapa Sawit ACKS Lolos ayakan no. 200 Memenuhi Syarat? Pembuatan Benda Uji Balok : Balok Normal dan Balok dengan substitusi ACKS terbaik 2,5 Pengujian Lendutan Benda Uji Balok Kesimpulan dan Saran Selesai Pembuatan benda uji silinder : Substitusi ACKS 0, 2.5, 5 dan 7.5 Pengujian Absorbsi, Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Analisa Data Hasil Pengujian Universitas Sumatera Utara 40 3.2 Bahan Penyusun Beton 3.2.1 Semen Portland