Jawablah pertanyaan berikut dengan benar

22 22 22 22 22 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u A Pola Pengembangan Paragraf

1. Memahami Isi Teks Bacaan

Bacalah bacaan berikut ini RI Tetap Berkomitmen Bangun Angkutan Massal Penegasan akan diajukan pemerintah pada pertemuan empat negara–Jepang, Indonesia, Filipina, dan Thailand– berkaitan dengan urban transport hari ini di Bali. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan Iskandar Abu bakar akhir pekan lalu. ”Salah satu agenda kita adalah membicarakan kembali rencana pembangunan MRT mass rapid transport atau angkutan cepat massal di Jakarta dan membangun cikal bakal MRT di Surabaya,” ungkap Iskandar. Rencana pembangunan MRT di Jakarta tetap sesuai studi awal, yaitu menghubungkan jalur Blok M Kota. Dalam pertemuan empat negara pemerintah juga akan mengajukan peningkatan sarana cikal bakal MRT di Surabaya yang menghubungkan Sidoarjo dengan pusat kota Surabaya. ”Sebagai tahap awal, kami akan memanfaatkan kereta diesel dan memanfaatkan jalur rel KA Surabaya– Malang dalam pengoperasian MRT di Surabaya,” jelas Iskandar. Sebagai langkah lanjutan, tambahnya, proyek tersebut akan ditingkatkan dengan penggunaan kereta listrik. Kepala Humas dan Protokol Pemprov DKI Muhayat juga mengakui wakil pemerintah Jepang, Jumat 228,03, sudah bertemu Gubernur untuk memastikan kesiapan pembangunan MRT di Jakarta, ”Tetapi, karena dana pinjaman dari pemerintah Jepang, prosedur awal pembangunan MRT di Jakarta ini harus diawali dengan langkah antarpemerintah pusat atau G to G, jadi, kita tunggu saja kepastian dari pemerintah pusat,” ungkap Muhayat. Dalam pertemuan di Jepang antara pemerintah Indonesia dan Jepang, Oktober tahun lalu, peluang untuk pembiayaan MRT rute Lebak Bulus – Fatmawati – Dukuh Atas di Jakarta kian terbuka dengan perkiraan biaya US 600 juta. Awalnya, rute yang sama hingga Monas diperkirakan mencapai US 1,2 miliar. Saat ini sedang dikaji apakah rute tersebut melalui Fatmawati atau akan dialihkan melalui Pondok Indah. ”Konsep MRT- nya jadi layang, bukan subway. Pasalnya, perbandingan biaya pembangunan MRT dengan sistem subway dengan layang empat kali lebih mahal.” Ungkap Iskandar. Terpenting rancangan MRT mampu mengantisipasi pergerakan 40.000 orang per jam pertujuan. Sedangkan kondisi yang ada saat ini kepadatan arus orang di jalan baru sekitar 12.000- 15.000 orang per jam per tujuan. 23 23 23 23 23 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u Berkaitan dengan sistem pembiayaan pembangunan MRT di Jakarta, Iskandar mengungkapkan kemungkinan sumber pembiayaan kombinasi dari pemerintah dan swasta. ”Pendapat saya itu berdasarkan pengalaman pembiayaan MRT di Filipina dan Thailand yang didanai sepenuhnya oleh swasta malah mengalami kegagalan,” ungkapnya. Dalam metode pembiayaan kombinasi, pemerintah berperan sebagai pemberi modal awal untuk pengerjaan proyek MRT tersebut. Dengan metode pembiayaan, biaya yang dibebankan kepada swasta bisa ditekan. Ikut berinvestasi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Cucuk Suryo Suprojo, akhir pekan lalu, menegaskan maskapai penerbangan diharapkan ikut berinvestasi pada proyek pembangunan jaringan kereta api KA menuju Bandara –Soekarno Hatta. Upaya tersebut diharapkan mampu mempercepat realisasi penambahan akses menuju bandara Internasional itu. ”Saya yakin air lines mau menginvestasikan dananya untuk membangun jaringan KA bandara,” ujar Cucuk. Bersama dengan desakan Dirjen Perhubungan Udara tersebut, saat ini proyek pembangunan jaringan jalan KA ke bandara Sukarno-Hatta tersebut sedang dicarikan sumber pendanaan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas. ”Proyek Pembangunan KA Bandara saat ini sedang dibahas oleh Bappenas untuk dicarikan lembaga keuangan yang berminat untuk mendanai,” ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura II Edie Haryoto beberapa waktu lalu. ”Beberapa lembaga pendanaan, mulai ADB, Word Bank, dan beberapa lembaga pendanaan internasional lain, masuk daftar yang akan ditawarkan proyek tersebut. ”Saya sendiri belum tahu lembaga mana yang akan mendanai proyek tersebut,” jelas Eddie. Beberapa waktu lalu, Edie mengungkapkan kalaupun dari lembaga keuangan internasional yang ditawarkan Bappenas tidak ada yang berminat mendanai proyek senilai Rp 1 triliun itu. Diakuinya, saat ini proyek tersebut sudah memasuki tahap desain. Rencananya, proyek pembangunan jaringan KA Bandara meliputi pembangunan pusat perbelanjaan sekaligus lokasi chek in penumpang pesawat di kawasan Poris, Tangerang. Sebagian jalur menuju bandara memanfatkan jaringan rel KA Jakarta–Tangerang. Sumber: Media Indonesia, 25 Agustus 2003, dengan pengubahan. 24 24 24 24 24 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u 1 Jawablah pertanyaan berikut ini 1. Apa yang dimaksud angkutan massal itu? 2. Tujuan apa yang ingin dicapai melalui program angkutan massal? 3. Di daerah mana saja akan dimulai pembangunan angkutan massal? 4. Mengapa konsep MTR-nya jadi layang bukan subway? 5. Negara mana saja yang diharapkan ikut berinvestasi pada rancangan MTR? 6. Mengapa pihak swasta dilibatkan dalam pembangunan MTR? 7. Bagaimana peran pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan MTR? 8. Apa yang terjadi di Filipina mengenai pembangunan sejenis? 9. Pihak mana yang sedang mencari sumber pendanaan? 10. Berapa dana yang diperlukan untuk pembangunan angkutan massal itu?

2. Pola Pengembangan Paragraf

Apabila kamu membaca sebuah wacana dan mencoba menganalisisnya, maka kamu akan menemukan perbedaan dalam bentuk dan pengembangan paragraf yang terdapat di dalamnya. Mengapa demikian? Hal itu dapat terjadi karena pengembangan sebuah gagasan dapat dilakukan dengan berbagai pola pengembangan, baik yang bersifat merinci gagasan utama maupun mengurutkan perincian itu berdasarkan tahapan-tahapan yang teratur. Pola metode pengembangan paragraf di antaranya pengembangan umum-khusus atau deduktif dan sebab akibat. Paragraf umum-khusus atau deduktif ditandai dengan diawali pemunculan gagasan utama yang bersifat umum, kemudian setelah gagasan utama diikuti oleh gagasan penjelas kalimat penjelas yang memerinci gagasan utama. Contoh: Menjelang lebaran hampir semua jenis angkutan umum diserbu para penumpang. Di terminal bus, suasana saling berebut masuk serta meningkatnya frekuensi keluar-masuknya kendaraan menandai bahwa penumpang cukup banyak. Begitu juga di pelabuhan, antrian pembelian tiket cukup panjang dan tidak sedikit yang pemberangkatannya ditunda karena kehabisan tiket. Pemandangan di stasiun kereta api tidak jauh berbeda, para penumpang rela tidur di stasiun hanya sekedar menunggu penjualan karcis atau jadwal pemberangkatan.