dijelaskan langsung oleh pengarang

99 99 99 99 99 Kepahlawanan Pada Pelajaran 7 ini kamu akan mempelajari serta menguasai beberapa kemampuan berbahasa berikut ini. 1. Kemampuan mendengarkan sambutan. Diawali dengan penyajian teks sambutan yang harus kamu dengar dengan baik. Setelah itu, kamu diharapkan mampu menjawab pertanyaan isi sambutan yang didengar tadi dengan benar. 2. Kemampuan menulis karangan eksposisi. Pembahasan singkat tentang ekposisi mengawali dalam pembelajaran. Berdasarkan penjelasan dan contoh tersebut, kamu diharapkan dapat menulis ekposisi dengan tepat. 3. Kemampuan membaca resensi novel. Dalam pembelajaran ini kamu harus membaca resensi yang tersedia. Setelah itu, kamu diharapkan dapat menjawab pertanyaan isi resensi tersebut dengan benar. Pelajaran Pelajaran 7 7 100 100 100 100 100 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u A Mendengarkan Sambutan

1. Mencatat Pokok-Pokok dalam Sambutan

Sambutan atau pidato sering kita dengar saat diselenggarakan suatu acara atau peringatan hari besar. Sambutan biasanya disampaikan oleh orang yang memiliki jabatan yang berhubungan dengan acara tersebut. Misalnya di sekolah yang sering menyampaikan sambutan pada acara sekolah yaitu kepala sekolah, upacara hari besar nasional di kecamatan disampaikan oleh camat atau pejabat lainnya. Isi sambutan dihubungkan dengan peristiwa yang diperingati atau sedang berlangsung tanpa memperhatikan apakah pendengar sudah paham atau belum. Sambutan bersifat mengingatkan, memotivasi, menauladani peristiwa yang sedang diperingati. Perhatikan sambutan berikut ini. Peringatan Hari Pahlawan Assalamualaikum wr. wb. Bapak Danramil, Bapak Dansek, Bapak Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Puskesmas, para kepala sekolah, para tokoh Kecamatan Selaawi beserta ibu, serta para hadirin yang kami muliakan. Syukur alhamdulillah kami ucapkan, bahwa berkat segala limpahan rahmat, taufik, hidayat, dan inayah-Nya kita dapat menghadiri acara yang bernilai sejarah ini, yaitu peringatan Hari Pahlawan 10 November 2004. Mudah-mudahan melalui acara ini dapat meningkatkan jiwa heroiskepahlawanan dan patriotis kita bersama dalam menghadapi berbagai macam tantangan. Dalam peringatan Hari Pahlawan ini, kita mengenang kembali semangat juang pendahulu-pendahulu kita yang mempertahankan kemerdekaan yang kita nikmati sekarang. Pengorbanan mereka tak terhitung besarnya. Seandainya saat itu kita telah memiliki peralatan elektronika modern seperti sekarang, kita dapat melihat bagaimana suasana dan kegigihan para pejuang pada pertempuran tanggal 10 November 1945 di Surabaya. Dengan perlengkapan senjata yang tidak memadai dan pekikan ”Allahu Akbar” para pejuang kita melawan penjajah. Pemuda- pemuda kita maju ke depan, tidak gentar menghadapi tank, bomber, meriam, dan persenjataan modern lainnya. Semboyan mereka adalah ”Merdeka atau Mati” Segenap hadirin yang berbahagia, Tentara Inggris saat itu bernafsu untuk menguasai Indonesia kembali di kota-kota besar yang mempunyai kota pelabuhan, seperti Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan yang lain. Lalu terjadilah pertempuran-pertempuran sengit antara tentara Inggris - Belanda melawan pasukan dan laskar Indonesia. Di saat pihak penjajah dalam posisi kurang menguntungkan, maka Panglima Tentara Sekutu di Jawa Timur, Jendral E.C. Manserg mengeluarkan ultimatum