91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai keterlaksanaan pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking dalam
pembelajaran ekonomi siswa SMK N 1 Yogyakarta pada Siklus I adalah 70 dan masuk dalam kriteria cukup baik. Nilai keterlaksanaan pembelajaran
pada Siklus II meningkat menjadi 91,6. Nilai pada Siklus II ini sudah memasuki kriteria amat baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah
menerapkan model pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking dengan amat baik dalam pembelajaran ekonomi siswa SMK N 1 Yogyakarta.
2. Penerapan model pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa siswa kelas X1 program keahlian penjualan SMK N 1 Yogyakarta pada pembelajaran Ekonomi. Hal
ini dibuktikan dengan adanya peningkatan sebagai berikut: a.
Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal sebesar 2,83; meningkat pada Siklus I menjadi 3,04 dalam kategori Baik
B; dan meningkat lagi pada Siklus II menjadi 3,53 dalam kategori Sangat Baik SB.
b. Persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai kemampuan berpikir
kritis memenuhi ketuntasan pada kondisi awal sebanyak 68,75,
meningkat pada Siklus I menjadi 75, dan meningkat lagi pada Siklus II menjadi 87,50. Persentase jumlah siswa yang memenuhi nilai
ketuntasan pada Siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang ditentukan, yaitu lebih besar dari 75 dari keseluruhan
siswa memperoleh nilai kemampuan berpikir kritis memenuhi ketuntasan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Dalam melaksanakan model pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking, guru kurang memperhatikan alokasi waktu pada setiap tahap.
Beberapa tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan lebih dari alokasi waktu yang seharusnya. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat
membagi waktu secara tepat dalam setiap pelaksanaan tahap-tahap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Deep Dialog Critical
Thinking sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun agar kegiatan pembelajaran terlaksana dengan efektif dan efisien.
Dari hasil pelaksanaan tindakan disimpulkan bahwa model pembelajaran DDCT mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa. Oleh karena itu, guru disarankan menerapkan model pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking dalam melaksanakan proses pembelajaran di
sekolah.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti lain yang akan menerapkan model pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking hendaknya memperhatikan efektivitas waktu mengingat
pada pelaksanaannya pembelajaran sering tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, hendaknya diberi waktu yang lebih banyak
pada siswa yang akan belajar dengan model pembelajaran Deep Dialog Critical Thinking.
C. Keterbatasan Penelitian