namun hanya dilakukan pebaikan-perbaikan sesuai kekurangan yang ada pada pelaksanaan tindakan pada siklus I.
2 PengamatanObservasi Siklus II
Pengamatan pada Siklus II juga dilakukan oleh peneliti. Pengamatan dilakukan terhadap proses belajar mengajar selama
dilakukannya tindakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Deep Dialog
Critical Thinking. c.
Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan tindakan Siklus II,
maka tahap selanjutnya peneliti dan guru melakukan refleksi. Refleksi yang dilaksanakan pada siklus II juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan
proses pembelajaran. Hasil refleksi pada Siklus II dibandingkan dengan hasil refleksi pada siklus I dan dibandingkan dengan indikator keberhasilan
yang ditentukan. Pelaksanaan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan hasil
pelaksanaan tindakan pada siklus II. Pelaksanaan tindakan dilanjutkan jika hasil pelaksanaan tindakan siklus II belum sesuai dengan indikator
keberhasilan.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir siswa secara
beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang
apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Indikator kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari:
a. Kemampuan siswa mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan
b. Kemampuan siswa mencari alasan
c. Siswa berusaha mengetahui informasi dengan baik
d. Siswa memakai sumber yang memiliki kredibilitas
e. Siswa memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan
f. Siswa berusaha tetap relevan dengan ide utama
g. Siswa mengingat kepentingan yang asli dan mendasar
h. Siswa mencari alternatif
i. Siswa bersikap dan berpikir terbuka
j. Siswa mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan
sesuatu k.
Siswa mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan l.
Siswa bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah.
Pengukuran kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan dengan pengamatan menggunakan instrumen lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas
siswa dalam pembelajaran dan nilai tes siswa menggunakan instrumen soal tes yang dikerjakan oleh siswa.
2. Model pembelajaran deep dialog critical thinking merupakan pendekatan
pembelajaran dengan menekankan dialog mendalam dan berpikir kritis dalam mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Langkah-langkah pembelajaran ini
meliputi pembagian siswa dalam diskusi kelompok kecil, pembagian siswa dalam diskusi kelompok besar, presentasi hasil diskusi kelompok dan saling
memberikan pendapat ataupun tanggapan, serta guru memberikan refleksi hasil diskusi dan menarik kesimpulan hasil diskusi. Perbedaan diskusi pada model
pembelajaran deep dialog critical thinking dengan diskusi pada model pembelajaran yang lain adalah pada fokus diskusi dalam model pembelajaran
deep dialog critical thinking dikonsentrasikan dalam mendapatkan pengetahuan dan pengalaman, melalui dialog secara mendalam dan berpikir
kritis, tidak saja menekankan keaktifan siswa pada aspek fisik, akan tetapi juga aspek intelektual, sosial, mental, emosional dan spiritual.
D. Sumber Data Penelitian