40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data yang berupa kata-kata dan bahasa. Sebagaimana
pengertian penelitian kualitatif yang didefinisikan oleh Lexy J. Moleong 2007: 6 berikut ini: “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.
B. Jenis Penelitian
Apabila dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
paling dasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun
rekayasa manusia.Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 72. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan utama dilakukannya penelitian deskriptif adalah
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu
keadaan, melukiskan dan menggambarkan implementasi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD Sendangsari. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
41
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April – 3 Mei 2014 di SD Negeri
Sendangsari Kecamatan Pajangan, Kebupaten Bantul, Yogyakarta. SD Sendangsari adalah salah satu sekolah dasar di Kecamatan Pajangan yang
merupakan tempat penelitian ini dilaksanakan. Sekolah ini berada dalam pedukuhan manukan desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan Pajangan merupakan sebuah kawasan yang tidak begitu ramai dan minin sekali kendaraan berlalu lalang.
Selain sepi wilayah ini juga maisih asri dengan banyaknya pohon yang tumbuh disekitanya. Hal ini tentu memberikan dampak yang positif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung pada instansi pendidikan. Posisi bangunan SD Sendangsari menghadap ke selatan tepat disis jalan utama pajangan yang
merupakan jalan penghubung antara Sedayu dan Srandakan. Di sisi barat SD Sendangsari adalah SMP N 1 Pajangan dengan sebuah lapangan yang cukup
besar yang terletak diantara kedua sekolah tersebut. Lapangan tersebut memberikan ruang bermain yang luas baik bagi siswa SD maupun SMP.
Sementara itu dibagian timur dan utara SD merupakan pemukiman penduduk. wilayah disekitar sekolah sangat kental dengan kearifan lokalnya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya pengrajin keramik kurang lebih 100m disebelah barat SD, pengrajin batik 500m disebelah timur, dan terdapat beberapa warung
yang membuat
emping mlinjo.
SD Negeri Sendangsari pada mulanya disebut Sekolah Dasar Negeri Angka 15 di Manoekan di bawah naungan Djawatan Sosial bagian PP dan K Daerah
42
Istimewa Jogjakarta. Tanggal 1 Desember 1955 diganti nama menjadi Sekolah Rakjat VI Manoekan. 28 Oktober 1965 berkembang menjadi dua sekolah, SD
Manukan I dan SD Manukan II, tetapi adanya program
regrouping
SD harus bergabung lagi menjadi satu lagi pada tahun 2002 dengan nama SD Manukan.
Dengan terbitnya Keputusan Bupati Bantul No.329 Tahun 2006 yang diperbarui dengan Keputusan Bupati Bantul Nomor 131 tahun 2007 lahirlah
nama SD Sendangsari yang merupakan penggabungan dua sekolah perkawinan SD Manukan dan SD Jaten. SD Sendangsari memiliki wilayah yang cukup luas
yaitu panjang sekitar 100m dan lebar kurang lebih 40m dengan posisi memanjang menghadap keselatan. Luas sekolah memungkinkan untuk
mendirikan banyak bangunan sehingga sekolah menerapkan sistem kelas paralel dari kelas satu sampai kelas enam. Bangunan yang berdiri antara lain
ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratorium komputer, ruang kelas IA, IB, 2A, 2B, 3A, 3B, 4A, 4B, 5A, 5B, 6A, dan 6B, ruang karawitan, UKS,
Perpustakaan, dan ruang pertemuan SD
Negeri Sendangsari
memp unyai visi ““CERAH MULIA
UTAMA”cerdas, berakhlakmulia, unggul, terampil, dan mandiri yang dijabarkan dalam misi melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
disiplin, efektif, dan efisien, melaksanakan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama dalam kehidupan sehari- hari, membekali siswa dengan
pendidikan akhlak mulia, menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah, mengikuti setiap kompetisi lomba olimpiade akademik non
43
akademik, menanamkan kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian bangsa yang berdasarkan pancasila, dan menerapkan manajemen berbasis sekolah.
D. Deskripsi Subjek dan Objek Penelitian