Strategi Pengembangan Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD N

92

3. Strategi Pengembangan Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD N

Sendangsari Deskripsi data diatas menunjukkan bahwa sekolah telah melakukan 5 strategi dalam mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal yaitu membuat team work , menyediakan fasilitas penunjang, menyiapkan strategi pelaksanaan, melakukan kerjasama dengan pihak luar, dan melakukan kerjasama dengan masyarakat. Strategi pengembangan sekolah berbasis kearifan lokal juga disebutkan oleh Jamal Ma’mur Asmani 2012:70 yang menjelaskan beberapa alternatif kiat sukses pengembangan Sekolah berbasis Kearifan lokal antara lain membuat teamwork, bekerja sama dengan aparat desa dan tokoh masyarakat, mempersiapkan software dan hardware , menyiapkan strategi pelaksanaan, studi banding, mencari investor, membuka pasar, mempersiapkan siswa-siswi yang terampil, mempersiapkan home company, dan melibatkan masyarakat sekitar. Berdasarkan pendapat yang dikemukal an oleh Jamal Ma’mur Asmani, sekolah telah melakukan 5 cara yang disebutkan. a. Team work Sekolah telah membentuk tim pengembang sekolah berbasis kearifan lokal yang terdiri dari dua orang yaitu Le dan Sa sebagai strategi mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan kepala sekolah dalam sesi wawancara dengan berkata bahwa ada tim khusus untuk mengembangkan kearifan lokal yang terdiri dari beberapa guru kelas. Pernyataan kepala sekolah juga didukung oleh 93 Po, As, Suw, dan Ri selaku guru. Kepala sekolah mengatakan bahwa tugas tim tersebut adalah mendesain kearifan lokal yang ada di sekolah untuk diterapkan oleh semua kelas mulai dari kearifan lokal apa yang akan dikembangkan dan bagaimana cara mengembangkannya. Pernyataan tersebut hamper sama dengan pendapat Jamal Ma’mur Asmani 2012:70 yang mengatakan bahwa tim inilah yang menggodok secara matang semua hal yang terkait dengan program ini baik itu materinya, sarana prasarananya, tenaga pengajarnya, prospek masa depannya, dan tindak lanjut ke depan. b. Fasilitas Sekolah juga telah menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan yang menagankat kearifan lokal seperti satu set alat karawitan dan satu set alat masak. Pernyataan tersebut didasarkan atas hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada kepala sekolah. Le juga memperkuat pernyataan kepala sekolah dengan berkata bahwa terdapat ruangan khusus untuk pengembangan kearifan lokal yaitu ruang karawitan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan dokumentasi yang diperoleh oleh peneliti. c. Strategi Pelaksanaan Kepala sekolah telah mengatakan bahwa Implementasi sekolah berbasis kearifan lokal dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, terintegrasi kedalam mata pelajaran dan menjadi mata pelajaran tersendiri. pernyataan tersebut diperkuat oleh jawaban Sa 94 bahwa tari, karawitan, dan olah pangan dikembangkan dalam ekstrakurikuler, sedangkan batik kami sudah masuk menjadi mata pelajaran tersendiri. tetpai biasanya kami juga sering menerapkan kearifan lokal terintegrasi dalam mata pelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Jamal Ma’mur Asmani 2012:71 yang mengatakan bahwa strategi pelaksanaan sekolah dilakukan dengan cara mengembangkannya melalui esktrakurikuler, mengintegrasikannya ke dalam pelajaran, dan membuat mata pelajaran pengembangan diri. Peneliti juga telah melakukan observasi sebanyak 8 kali dalam proses pembelajaran dan 5 kali dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pada kegiatan pembelajaran, peneliti mengamati bahwa pendidikan batik merupakan bentuk kearifan lokal yang menjadi mata pelajaran tersendiri, sedangkan pada mata pelajaran lain, bentuk kearifan lokal hanya terintegrasi. Pada kegiatan ekstrakurikuler peneliti mengamati dua bentuk kearifan lokal yang dikembangkan oleh sekolah yaitu olah pangan lokal dan karawitan. d. Kerjasama dengan Pihak Luar Kepala sekolah mengatakan bahwa dalam mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal juga melakukan kerjasama dengan pihak luar. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat tim pengembang kearifan lokal SD Sendangsari. Le berkata bahwa ada kerjasama dengan pihak lain. Untuk memperkuat pernyataan diatas peneliti melakukan studi dokumentasi. Peneliti menemukan adanya memorandum of understanding antara pihak sekolah dengan pihak lain pada tahun 2010. 95 Di dalamnya terdapat kesepakatan antara pihak sekolah dengan pihak ABT yang berisi tentang kerjasama antara kedua belah pihak tentang pelestarian kearifan lokal setempat dalam bidang olah pangan lokal. Menurut kepala sekolah kerjasama ini dilakukan dalam rangka untuk melestarikan makanan daerah di kawasan Pajangan. e. Kerjasama dengan Masyarakat Sekolah dalam mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal juga melakukan kerjasama dengan masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan kepala sekolah pada saat wawancara. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Sa bahwa ada kerjasama dengan masyarakat. Salah satu kerja sama yang dilakukan oleh sekolah adalah meminta bantuan masyarakat untuk membuat suatu olahan lokal khas daerah setempat. Peneliti juga menemukan adanya kerjasama yang dilakukan antara sekolah dengan masyarakat saat melakukan wawancara dengan tim pengembang dan studi dokumentasi, bahwa sekolah pernah mengadakan pelatihan membuat buku cerita rakyat Kecamatan Pajangan

4. Implementasi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD N Sendangsari

Dokumen yang terkait

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 11

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

0 1 13

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

1 3 14

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 11

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 22

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO PATI.

0 1 27

IMPLEMENTASI SEKOLAH ADIWIYATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL HAMEMAYU HAYUNING BAWANA.

0 1 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BATIK DI SD NEGERI SENDANGSARI BANTUL.

3 9 203

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARIWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT)

0 0 10