Menjalin Kerjasama dengan Pihak Luar Melakukan Kerjasama dengan Masyarakat

63 Kepala sekolah mengatakan bahwa sekolah menerima bantuan berupa bangunan dan satu set alat karawitan dari dinas pendidikan bantul dalam rangkan merintis sekolah berbasis kearifan lokal pada tahun 2010. Di dalamnya terdapat alat-alat karawitan seperti demung, gong, kenong saron, dan lain-lain. Di dalamnya juga terdapat media pembelajaran berupa dakon dan koro-koroan yang digunakan siswa untuk menghitung.

c. Menyiapkan Strategi Pelaksanaan

Kepala sekolah mengatakan bahwa kearifan lokal yang dikembangkan di SD Sendangsari adalah olah pangan lokal, karawitan, batik, dan tari. Dalam pengembangannya sekolah melakukan beberapa cara yaitu mengembangkannya melalui ekstrakurikuler, terintegrasi ke dalam pembelajaran, dan melalui mata pelajaran pengembangan diri. Hal senada juga disampaikan oleh tim serta guru di SD Sendangsari dalam sesi wawacara. Sa berkata bahwa Seni karawitan, tari, dan olah pangan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan batik dikembangkan melalui mata pelajaran tersendiri. Dipertegas dengan pernyataan Po yang mengatakan bahwa kearifan lokal di SD Sendangsari dikembangkan melalui dua cara yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler dan dikembangkan di dalam mata pelajaran.

d. Menjalin Kerjasama dengan Pihak Luar

Pihak Sekolah sudah melakukan kerjasama dengan pihak luar untuk mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal. Pernyataan tersebut disampaikan oleh kepala sekolah pada sesi wawancara tanggal 7 April 2014. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada tim dan guru juga 64 menghasilkan data yang sama dengan kepala sekolah. Le mengatakan bahwa SD Sendangsari juga melakukan kerjasama dengan pihak luar dalam mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal yaitu sanggar AB ”. Peneliti berusaha mencari bukti lain dengan menggunakan teknik study dokumentasi. Peneliti menemukan memorandum of understanding terlampir antara pihak sekolah dengan ABT. Didalamnya terdapat kesepakatan dimana ARB sebagai pihak pertama memberikan bantuan dalam kepada sekolah dalam mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal yang difokuskan pada olah pangan lokal. Bantuan yang sudah diberikan oleh pihak ARB kepada sekolah adalah satu set alat masak, pengering tepung dan mesin penggiling kelapa. Data tersebut diambil dari hasil wawancara dengan Sa selaku tim pengembang pada tanggal 16 April 2014.

e. Melakukan Kerjasama dengan Masyarakat

Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah pada tanggal 7 April 2014 untuk mengetahui apakah sekolah melakukan kerjasama dengan masyarakat. Sum mengatakan, ” SD Sendangsari bekerja sama dengan masyarakat. Contohnya pada saat gebyar kearifan lokal selain produk dari siswa dan wali murid, kita juga mengumpulkan pengrajin-pengrajin yang tidak tergabung dalam kegiatan pengembangan kearifan lokal atau potensi lokal di pajangan. Biasanya kita meminta bantuan masyarakat untuk mengajari membuat olahan pangan tradisional”. Hal serupa juga dikatakan oleh tim dan guru SD Sendangsari. Suw mengatakan,”Biasanya kita meminta bantuan masyarakat untuk mengajari membuat olahan pangan tradisional”. Dipertegas oleh pernyataan Ri, 65 ” Kalau kerjasama dengan masyarakat itu sangat ada ya. Sekolah pernah juga disini ada kegiatan waktu itu masyarakat yang ada di sekitar sini, masyarakat yang disini kana da yang menjadi wali murid. Kemudian wali muri yang ada di skitar sini diajari oleh sanggar ABT untuk membuat kue atau roti dengan bahan pangan lokal. Pernah ada disini. Nanti ada juga kerjasama dengan wali masyarakat untuk mengajarkan siswa cara membuat masakan. Itu ada beberapa pertemuan dimulai dari teori kemudian praktek. Dari sekolah juga ada dana untuk mengembangkan sekolah berbasis kearifan lokal”. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah, maka telah melakukan kerjasama dengan pihak masyarakat. Salah satu kerja sama yang dilakukan oleh sekolah adalah meminta bantuan masyarakat untuk membuat suatu olahan lokal khas daerah setempat. Peneliti juga menemukan adanya kerjasama yang dilakukan antara sekolah dengan masyarakat saat melakukan wawancara dengan tim pengembang dan studi dokumentasi, bahwa sekolah pernah mengadakan pelatihan membuat buku cerita rakyat Kecamatan Pajangan modul terlampir.

4. Implementasi Sekolah Berbasis Kearifan Lokal di SD N Sendangsari

Dokumen yang terkait

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 11

PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI Pemberdayaan Guru Berbasis Kearifan Lokal Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Patihan Sidoharjo Sragen.

0 3 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

0 1 13

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 AMPEL BOYOLALI Pengelolaan Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal Kelas II Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ampel Boyolali.

1 3 14

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 11

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 22

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI SMP NEGERI 1 TAMBAKROMO PATI.

0 1 27

IMPLEMENTASI SEKOLAH ADIWIYATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL HAMEMAYU HAYUNING BAWANA.

0 1 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM MUATAN LOKAL BATIK DI SD NEGERI SENDANGSARI BANTUL.

3 9 203

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARIWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT)

0 0 10